Azərbaycan  AzərbaycanБеларусь  БеларусьDanmark  DanmarkDeutschland  DeutschlandUnited States  United StatesEspaña  EspañaFrance  FranceIndonesia  IndonesiaItalia  ItaliaҚазақстан  ҚазақстанLietuva  LietuvaРоссия  Россияශ්‍රී ලංකාව  ශ්‍රී ලංකාවประเทศไทย  ประเทศไทยTürkiyə  TürkiyəУкраина  Украина
Dukungan
www.aawiki.id-id.nina.az
  • Beranda

Sumatra ejaan tidak baku Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia dengan luas 473 481 k

Swarnadwipa

  • Beranda
  • Swarnadwipa
Swarnadwipa
www.aawiki.id-id.nina.azhttps://www.aawiki.id-id.nina.az

Sumatra (ejaan tidak baku: Sumatera) adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia, dengan luas 473.481 km². Penduduk yang tinggal di pulau ini sekitar 56.795.305 jiwa (sensus 2024). Pulau ini dikenal pula dengan beragam nama yaitu Pulau Percha, Andalas, Bumi Melayu atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas").

Sumatra
Nama lokal:

سومترا (Jawi)
ᯘᯮᯔᯖ᯲ᯒ (Surat Batak)
ꤼꥇꥆꥈꤸꤳ꥓ꤽ (Rejang)
image
Topografi Pulau Sumatra
image
Pulau Sumatra di Indonesia
Geografi
LokasiAsia Tenggara
Koordinat0°00′N 102°00′E / 0.000°N 102.000°E / 0.000; 102.000
KepulauanKepulauan melayu
Nusantara
Kepulauan sunda besar
Luas473.481 km2
Peringkat luaske-6
Titik tertinggiGunung Kerinci (3.805 m)
Pemerintahan
Negaraimage Indonesia
Provinsiimage Aceh
image Sumatera Utara
image Sumatera Barat
image Riau
image Jambi
image Bengkulu
image Sumatera Selatan
image Lampung
Kota terbesarimage Medan (2.539.829 (2024) jiwa)
Kependudukan
Penduduk56.795.305 jiwa (2024)
Kepadatan120 jiwa/km2
Kelompok etnikMelayu, Batak, Minangkabau, Aceh, Kerinci, Lampung, Rejang, Komering, Gayo, Kubu, Sakai, dan lain-lain
Info lainnya
Zona waktu
  • Waktu Indonesia Barat (UTC+07:00)
Peta

Etimologi dan nama lain

Pulau Emas

Menurut Hamka, asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan kata Samudra yang merujuk pada Kesultanan Samudera Pasai di pesisir timur Aceh. Pernyataan ini didukung oleh catatan Ibnu Batutah, petualang asal Maroko pada tahun 1345 yang melafalkan Samudra menjadi Shumathra karena ketidakmampuannya dalam membaca huruf dalam Bahasa Sansekerta Akan tetapi, Nicolaas Johannes Krom menyatakan bahwa kata Sumatera berasal dari kata Sumatrabhumi yang merupakan variasi dari Suwarnabhumi. Kata yang pertama kali menyebutkan nama Sumatra berasal dari gelar seorang raja Sriwijaya Haji Sumatrabhumi ("Raja tanah Sumatra"),

Istilah Suwarnabhumi muncul pada prasasti di India, seperti Prasasti Nalanda di India (860 M) dan Prasasti Tanjore (1030 M) yang ditulis dalam bahasa Sanskerta yang menceritakan perjalanan utusan Kerajaan Chola ke Sumatra. Nama-nama ini juga sudah tertulis dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India yang berasal dari beberapa daerah di India, seperti Sungai Gangga, Benares, Champa dan Vaishali ke Suwarnabhumi. Epos Ramayana juga memuat nama Sumatra sebagai Suvarna rupyaka dvipa yang memiliki makna lahan emas perak bersamaan dengan pulau Jawa sebagai Yawadwipa.

Selain prasasti dan catatan India, prasasti di Indonesia juga memuat nama ini seperti pada Prasasti Padang Roco yang ditulis pada tahun 1286 M yang mencatat Suvarṇabhūmi sebagai Sumatra dan Bhūmijāva sebagai Jawa.Pada Prasasti Kuburajo, Adityawarman menyebut dirinya sebagai kanakamedinindra atau raja tanah emas. Hal ini beriringan dengan pemindahan ibukota kerajaanya ke Sumatera Barat pada abad 14 yang saat itu dikenal memiliki dataran tinggi minangkabau yang kaya akan emas.Dalam cerita rakyat Minangkabau seperti pada cerita Kaba Cindua Mato dengan istilah pulau emas dikenal dengan nama Pulau Ameh dalam Bahasa Minangkabau.Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dan Pararaton menyatakan pada tahun 1275 , Sri Kertanegara mengirim expedisi dari Singosari ke Suwarnabumi ( Melayu ) dengan nama Ekspedisi Pamalayu.

Para musafir Arab menyebut Sumatra dengan nama "Serendib" yang merupakan transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Seorang musafir dari Tiongkok yang bernama I-tsing juga menyebut menyebut Sumatra dengan nama chin-chou yang merupakan transliterasi dari Suwarnadipa dalam rute perjalanannya. Berdasarkan pendapat , abad pertengahan orang Eropa Percaya bahwa Taprobana merupakan julukan untuk Sumatra, tetapi diperkirakan ini merupakan misinterpretasi karena nama ini merujuk pada Sri Lanka.

Penggunaan kata Sumatra mengalami beberapa variasi kata seperti Siometra, Sumutra, Samudra, Samatra, Sciamuthera yang tercantum dalam peta-peta abad ke-16 buatan orang Eropa seperti Portugis dan Venesia.

Sejarah

Kerajaan maritim dan komersial Sriwijaya mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah. Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis dalam Prasasti Hujung Langit Yuwaraja pada Abad ke-9 Masehi, Sriwijaya berkembang di Indonesia. Kerajaan ini berasal dari Sumatera Selatan Batu Brak menguasai Selat Malaka, kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International Perdagangan Cina dan India. Para Raja Sriwijaya mendirikan biara-biara di Negapattam tenggara India. Chola kerajaan India yang pada Abad ke-10 Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulau Jawa. Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antara Asia Selatan dan Timur, pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada di Palembang, menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat-pejabat kerajaan, pembantu serta membawa hartanya, pada awal Abad ke-12 Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki-laki bernama Ratu Sekerummong yang pada Abad ke-13 M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah, darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain "Sultan yang dipertuan" yakni Ampu Pernong, nyerupa, balunguh, berjalandiwai. Seorang bawahan Kerajaan Majapahit di Jawa segera mendominasi panggung Politik Indonesia, di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit, berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut, hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal. Kerajaan Haru, yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara dan berkuasa pada kurun abad ke-13 sampai abad ke-16 Masehi. Pada masa jayanya kerajaan ini adalah kekuatan bahari yang cukup hebat, dan mampu mengendalikan kawasan bagian utara Selat Malaka.

Kemudian bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra. Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke-7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam di Lampung sebagai kekhususan satuan wilayah administrasi pemerintahan. Sedangkan pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia.

Penduduk

Secara umum, pesisir timur pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu, yang terbagi ke dalam beberapa suku/subsuku. Suku-suku besar lainnya selain suku Melayu ialah Batak, Minangkabau, Aceh, Lampung, Kerinci, Rejang, Ogan, Komering, Gayo dan suku-suku lainnya. Di wilayah pesisir Sumatra dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam,Pekan Baru, Palembang dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis pendatang seperti Jawa, Banjar, Sunda, Tionghoa dan India. Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani, nelayan, dan pedagang.

Penduduk Sumatra mayoritas beragama Islam dan sebagian merupakan penganut ajaran Kristen Protestan maupun Katolik, terutama di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir termasuk sebagian wilayah lainya di Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan, seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang, dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha dan Konghucu utamanya dianut oleh orang-orang Tionghoa.

Berikut adalah 8 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya)

No Suku Bangsa Jumlah
1 Suku Jawa 15.239.275
2 Suku Melayu (Riau,Jambi,Palembang,Suku Asal Sumatera Lain) 12.308.609
3 Suku Batak 7.302.330
4 Suku Minangkabau 5.799.001
5 Suku Asal Aceh 3.991.883
6 Suku Sunda 1.231.888
7 Suku Asal Lampung 1.109.601
8 Suku Nias 1.021.267

Transportasi

Kota-kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas, yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut - tenggara Sumatra. Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat - timur, seperti ruas Bengkulu - Palembang, Padang - Jambi, serta Padang - Dumai - Medan.

Di beberapa bagian pulau Sumatra, kereta api merupakan sarana transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan). Di tengah pulau Sumatra, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman. Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001, jalur Padang - Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak berfungsi lagi. Sejak akhir tahun 2006, pemerintah provinsi Sumatera Barat, kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di utara Sumatra, jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Rantau Prapat. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang.

Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang (Bandara Internasional Minangkabau, Batam (Bandar Udara Internasional Hang Nadim), Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan Palembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II). Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang), Batam Centre (Batam), Bulang Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang) dan Bakauheni (Lampung).

Ekonomi

Pulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima provinsi kaya di Indonesia, tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra, yaitu provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama pulau Sumatra ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan asing.

Sumatra Utara menjadi wilayah penghasil kopi terbesar di Indonesia setelah Lampung dan Sumatra Selatan. Komoditas yang termasuk dalam sub-sektor perkebunan berdasarkan data yang diperoleh dari Badan setatistik Sumatra Tengah adalah kopi termasuk minyak kelapa sawit, kelapa, karet dan kakao.

Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah:

  • Arun (Aceh), menghasilkan gas alam.
  • Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi
  • Duri, Dumai, dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara.
  • Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi.
  • Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit.
  • Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah.
  • Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit.
  • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen.
  • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batubara.
  • Tanjung Jabung (Jambi), menghasilkan minyak bumi dan gas alam.
  • Muara Bungo (Jambi), menghasilkan batubara.

Beberapa kota di pulau Sumatra, juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting. Medan kota terbesar di pulau Sumatra, merupakan kota perniagaan utama di pulau ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini.

Selain kota Medan, kota-kota besar lain di pulau Sumatra adalah:

  1. Palembang, Sumatera Selatan
  2. Bandar Lampung, Lampung
  3. Pekanbaru, Riau
  4. Batam, Kepulauan Riau
  5. Padang, Sumatera Barat
  6. Kota Jambi, Jambi

Geografis

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara), Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan), Way Semaka, Way Sekampung, Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji (Lampung). Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat) dan Ketahun (Bengkulu).

Di bagian barat pulau, terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km. Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang tidak aktif Gunung Pesagi, maupun gunung berapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh), Sinabung (Sumatera Utara), Marapi dan Talang (Sumatera Barat), Gunung Dempo (Sumatera Selatan), Gunung Kaba (Bengkulu), dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di pulau Sumatra juga terdapat beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera Utara), Danau Singkarak, Danau Maninjau, Danau Diatas, Danau Dibawah, Danau Talang (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi) Danau Suoh dan Danau Ranau (Lampung dan Sumatera Selatan).

Gunung-gunung di Sumatra yang berketinggian di atas 2.500 meter dpl

  • Gunung Bandahara, Aceh (3.030 m)
  • Gunung Dempo, Sumatera Selatan (3.159 m)
  • Gunung Geureudong, Aceh (2.885 m)
  • Gunung Kerinci, Jambi (3.805 m)
  • Gunung Leuser, Aceh (3.172 m)
  • Gunung Marapi, Sumatera Barat (2.891 m)
  • Gunung Masurai, Jambi (2.980 m)
  • Gunung Perkison, Aceh (2.828 m)
  • Gunung Singgalang, Sumatera Barat (2.877 m)
  • Gunung Sumbing, Jambi (2.507 m)
  • Gunung Talamau, Sumatera Barat (2.912 m)
  • Gunung Talang, Sumatera Barat (2.597 m)

Administrasi

Provinsi

Pemerintahan di pulau Sumatra dibagi menjadi 8 provinsi.

Provinsi Ibu kota Gubernur Luas Wilayah
(km2)
Populasi
(2024)
Kabupaten/
Kota
Logo Peta
Aceh Banda Aceh Achmad Marzuki 56.835 5.570.453 23
image
image
Sumatera Utara Medan Edy Rahmayadi 72.461 15.548.873 33
image
image
Sumatera Barat Padang Mahyeldi Ansharullah 42.120 5.788.436 19
image
image
Riau Pekanbaru Syamsuar 89.936 6.969.031 12
image
image
Jambi Jambi Al Haris 49.027 3.795.579 11
image
image
Bengkulu Bengkulu Rohidin Mersyah 20.128 2.115.024 10
image
image
Sumatera Selatan Palembang Herman Deru 91.592 8.973.168 17
image
image
Lampung Bandar Lampung Arinal Djunaidi 33.570 9.176.546 15
image
image

Kota besar

Berikut 15 kota besar di Sumatra berdasarkan jumlah populasi tahun 2024 (Kemendagri) (termasuk Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Nias, Mentawai, Simeulue dan pulau-pulau di sekitarnya).

No. Kota Provinsi Populasi
(2024)
Tanggal peresmian
1 Medan Sumatera Utara 2.539.829 1 Juli 1590; 434 tahun lalu (1590-07-01)
2 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 17 Juni 683; 1341 tahun lalu (683-06-17)
3 Batam Kepulauan Riau 1.294.548 18 Desember 1829; 195 tahun lalu (1829-12-18)
4 Pekanbaru Riau 1.138.530 23 Juni 1784; 240 tahun lalu (1784-06-23)
5 Bandar Lampung Lampung 1.073.451 17 Juni 1682; 342 tahun lalu (1682-06-17)
6 Padang Sumatera Barat 939.851 7 Agustus 1669; 355 tahun lalu (1669-08-07)
7 Jambi Jambi 641.022 28 Mei 1401; 623 tahun lalu (1401-05-28)
8 Bengkulu Bengkulu 394.192 18 Maret 1719; 306 tahun lalu (1719-03-18)
9 Dumai Riau 349.389 20 April 1999; 26 tahun lalu (1999-04-20)
10 Binjai Sumatera Utara 312.628 17 Mei 1872; 153 tahun lalu (1872-05-17)
11 Pematangsiantar Sumatera Utara 278.325 24 April 1871; 154 tahun lalu (1871-04-24)
12 Banda Aceh Aceh 262.962 22 April 1205; 820 tahun lalu (1205-04-22)
13 Lubuklinggau Sumatera Selatan 245.287 17 Oktober 2001; 23 tahun lalu (2001-10-17)
14 Pangkalpinang Bangka Belitung 239.730 17 September 1757; 267 tahun lalu (1757-09-17)
15 Prabumulih Sumatera Selatan 211.395 17 Oktober 2001; 23 tahun lalu (2001-10-17)

Bahasa

Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.


Budaya

Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya.


Lihat pula

  • Daftar bahasa di Sumatra
  • Daftar gunung di Sumatra
  • Kerajaan-kerajaan di Sumatra

Catatan

  1. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia telah disebutkan bahwa Sumatra adalah ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia; Namun, secara populer dieja dalam bahasa Indonesia yang tidak baku sebagai Sumatera.

Referensi

  1. Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL
  2. "Arti kata Sumatra". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek. KBBI Daring. Diakses tanggal 31 Juli 2024.
  3. "The Largest Islands in the World | Britannica". Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-07-31.
  4. Hamka (1950). Sedjarah Islam di Sumatera (PDF). Medan: Pustaka Nasional. hlm. 7. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. Krom, N. J. (1941). "De Naam Sumatra". Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië. 100: 5–25. ISSN 1383-5408.
  6. Munoz, Paul Michel (2006). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula (dalam bahasa Inggris). Continental Sales, Incorporated. hlm. 175. ISBN 978-981-4155-67-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. Herdahita Putri, Risa (13 Mei 2018). "Pulau Emas di Barat Nusantara". historia.id. Diakses tanggal 20 Juni 2023.
  8. Jain, Kailash Chand (1991). Lord Mahāvīra and His Times (dalam bahasa Inggris). Motilal Banarsidass Publ. hlm. 301. ISBN 978-81-208-0805-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. Nair, T.P. Sankarankutty (2006). "Indo Bali Relations in Pre-Modern Times a Peep into Bali's Life and Cultrue". Proceedings of the Indian History Congress. 67: 839–844. ISSN 2249-1937.
  10. Revire, Nicolas (2018). "Facts and Fiction: The Myth of Suvaṇṇabhūmi Through the Thai and Burmese Looking Glass". TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia (dalam bahasa Inggris). 6 (2): 167–205. doi:10.1017/trn.2018.8. ISSN 2051-364X.
  11. "Prasasti Tinggalan Adityawarman, Kubu Rajo atau Kubur Rajo?". Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat (dalam bahasa American English). 2016-09-10. Diakses tanggal 2024-07-03.
  12. Bennett, Anna T. N. (2009). "Gold in early Southeast Asia". ArcheoSciences. Revue d'archéométrie (dalam bahasa Inggris) (33): 99–107. doi:10.4000/archeosciences.2072. ISSN 1960-1360.
  13. Fitria, Putri (2023). Kamus Sejarah dan Budaya Indonesia. Nuansa Cendekia. hlm. 200. ISBN 978-602-350-207-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  14. Samin, Suwardi Mohammad (1991). Budaya Melayu dalam perjalanannya menuju masa depan. Yayasan Penerbit MSI-Riau. hlm. 18. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  15. Borham, Abd Jalil (2012). Islam Di Pahang (dalam bahasa Melayu). Penerbit Universiti Malaysia Pahang. hlm. 67. ISBN 978-967-0120-61-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  16. Muljana, Prof Dr Slamet (2006-01-01). Sriwijaya. Lkis Pelangi Aksara. hlm. 62. ISBN 978-979-8451-62-1. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  17. Temple, Lt Col Sir Richard Carnac (2017). The Travels of Peter Mundy, in Europe and Asia, 1608-1667: Volumes I-V (dalam bahasa Inggris). Taylor & Francis. hlm. 116. ISBN 978-1-317-01315-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  18. https://www.britannica.com/place/Srivijaya-empire
  19. http://digilib.ubl.ac.id/index.php?p=show_detail&id=17297&keywords=
  20. Bonatz, Dominik; ; Neidel, J. David, ed. (2009). From Distant Tales: Archaeology and Ethnohistory in the Highlands of Sumatra. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars Publishing. ISBN 978-1-4438-0497-4.
  21. "Badan Pusat Statistik". www.bps.go.id. Diakses tanggal 2021-12-19.
  22. https://binus.acid/medan/2025/01/21/kopi-menjadi-salah-satu;komoditas-unggulan-sumatra-utara/

Pranala luar

  • (Inggris) Sejarah tentang Sumatra

Penulis: www.NiNa.Az

Tanggal publikasi: 31 Mei, 2025 / 22:12

wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan, ponsel, telepon, android, iOS, apel, ponsel, samsung, iPhone, xiomi, xiaomi, redmi, kehormatan, oppo, nokia, sonya, mi, pc, web, komputer

Sumatra ejaan tidak baku Sumatera adalah pulau keenam terbesar di dunia yang terletak di Indonesia dengan luas 473 481 km Penduduk yang tinggal di pulau ini sekitar 56 795 305 jiwa sensus 2024 Pulau ini dikenal pula dengan beragam nama yaitu Pulau Percha Andalas Bumi Melayu atau Suwarnadwipa bahasa Sanskerta berarti pulau emas SumatraNama lokal سومترا Jawi ᯘ ᯔᯖ ᯒ Surat Batak ꤼ ꥆ ꤸꤳ ꤽ Rejang Topografi Pulau SumatraPulau Sumatra di IndonesiaGeografiLokasiAsia TenggaraKoordinat0 00 N 102 00 E 0 000 N 102 000 E 0 000 102 000KepulauanKepulauan melayu Nusantara Kepulauan sunda besarLuas473 481 km2Peringkat luaske 6Titik tertinggiGunung Kerinci 3 805 m PemerintahanNegara IndonesiaProvinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Bengkulu Sumatera Selatan LampungKota terbesarMedan 2 539 829 2024 jiwa KependudukanPenduduk56 795 305 jiwa 2024 Kepadatan120 jiwa km2Kelompok etnikMelayu Batak Minangkabau Aceh Kerinci Lampung Rejang Komering Gayo Kubu Sakai dan lain lainInfo lainnyaZona waktuWaktu Indonesia Barat UTC 07 00 Etimologi dan nama lainPulau Emas Menurut Hamka asal nama Sumatra berawal dari keberadaaan kata Samudra yang merujuk pada Kesultanan Samudera Pasai di pesisir timur Aceh Pernyataan ini didukung oleh catatan Ibnu Batutah petualang asal Maroko pada tahun 1345 yang melafalkan Samudra menjadi Shumathra karena ketidakmampuannya dalam membaca huruf dalam Bahasa Sansekerta Akan tetapi Nicolaas Johannes Krom menyatakan bahwa kata Sumatera berasal dari kata Sumatrabhumi yang merupakan variasi dari Suwarnabhumi Kata yang pertama kali menyebutkan nama Sumatra berasal dari gelar seorang raja Sriwijaya Haji Sumatrabhumi Raja tanah Sumatra Istilah Suwarnabhumi muncul pada prasasti di India seperti Prasasti Nalanda di India 860 M dan Prasasti Tanjore 1030 M yang ditulis dalam bahasa Sanskerta yang menceritakan perjalanan utusan Kerajaan Chola ke Sumatra Nama nama ini juga sudah tertulis dalam naskah naskah India sebelum Masehi Naskah Buddha yang termasuk paling tua Kitab Jataka menceritakan pelaut pelaut India yang berasal dari beberapa daerah di India seperti Sungai Gangga Benares Champa dan Vaishali ke Suwarnabhumi Epos Ramayana juga memuat nama Sumatra sebagai Suvarna rupyaka dvipa yang memiliki makna lahan emas perak bersamaan dengan pulau Jawa sebagai Yawadwipa Selain prasasti dan catatan India prasasti di Indonesia juga memuat nama ini seperti pada Prasasti Padang Roco yang ditulis pada tahun 1286 M yang mencatat Suvarṇabhumi sebagai Sumatra dan Bhumijava sebagai Jawa Pada Prasasti Kuburajo Adityawarman menyebut dirinya sebagai kanakamedinindra atau raja tanah emas Hal ini beriringan dengan pemindahan ibukota kerajaanya ke Sumatera Barat pada abad 14 yang saat itu dikenal memiliki dataran tinggi minangkabau yang kaya akan emas Dalam cerita rakyat Minangkabau seperti pada cerita Kaba Cindua Mato dengan istilah pulau emas dikenal dengan nama Pulau Ameh dalam Bahasa Minangkabau Selanjutnya dalam naskah Negarakertagama dan Pararaton menyatakan pada tahun 1275 Sri Kertanegara mengirim expedisi dari Singosari ke Suwarnabumi Melayu dengan nama Ekspedisi Pamalayu Para musafir Arab menyebut Sumatra dengan nama Serendib yang merupakan transliterasi dari nama Suwarnadwipa Abu Raihan Al Biruni ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030 mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib Seorang musafir dari Tiongkok yang bernama I tsing juga menyebut menyebut Sumatra dengan nama chin chou yang merupakan transliterasi dari Suwarnadipa dalam rute perjalanannya Berdasarkan pendapat abad pertengahan orang Eropa Percaya bahwa Taprobana merupakan julukan untuk Sumatra tetapi diperkirakan ini merupakan misinterpretasi karena nama ini merujuk pada Sri Lanka Penggunaan kata Sumatra mengalami beberapa variasi kata seperti Siometra Sumutra Samudra Samatra Sciamuthera yang tercantum dalam peta peta abad ke 16 buatan orang Eropa seperti Portugis dan Venesia SejarahKerajaan maritim dan komersial Sriwijaya mengalami keruntuhan pada tahun 688 Hijriyah Penyebutan Bupati di pergunakan untuk menyebut Raja Sriwijaya yang bernama Haji Yuwa Rajya Punku Syri Haridewa tertulis dalam Prasasti Hujung Langit Yuwaraja pada Abad ke 9 Masehi Sriwijaya berkembang di Indonesia Kerajaan ini berasal dari Sumatera Selatan Batu Brak menguasai Selat Malaka kekuasaan Kedatuan Sriwijaya berlandaskan International Perdagangan Cina dan India Para Raja Sriwijaya mendirikan biara biara di Negapattam tenggara India Chola kerajaan India yang pada Abad ke 10 Masehi Sriwijaya berkembang menguasai sebagian besar pulau Jawa Kedatuan Sriwijaya sebagai penghalang Kerajaan Chola India di jalur laut antara Asia Selatan dan Timur pada tahun 1025 Kerajaan Chola merebut Kerajaan yang berada di Palembang menangkap raja dan seluruh anggota keluarganya termasuk pejabat pejabat kerajaan pembantu serta membawa hartanya pada awal Abad ke 12 Masehi Kedatuan Sriwijaya telah direduksi menjadi kerajaan dengan raja terahir seorang laki laki bernama Ratu Sekerummong yang pada Abad ke 13 M telah ditaklukkan ditumbangkan oleh keturunan dari Ratu Ngegalang Paksi tetesan darah darah yang menetes dari Sultan Iskandar Zulkarnain Sultan yang dipertuan yakni Ampu Pernong nyerupa balunguh berjalandiwai Seorang bawahan Kerajaan Majapahit di Jawa segera mendominasi panggung Politik Indonesia di daerah Jawa ketika konflik internal kerajaan Majapahit berangsur angsur turun kewibawaannya karena konflik tersebut hal ini dimanfaatkan oleh keturunan raja raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak walaupun masih bersipat lokal Kerajaan Haru yang pernah berdiri di wilayah pantai timur Sumatera Utara dan berkuasa pada kurun abad ke 13 sampai abad ke 16 Masehi Pada masa jayanya kerajaan ini adalah kekuatan bahari yang cukup hebat dan mampu mengendalikan kawasan bagian utara Selat Malaka Kemudian bermunculan pula kerajaan kerajaan Islam lainnya dari pulau Sumatra Tertinggi bahkan bisa menkerucut menjadi Piramida kerajaan yang berdiri pada abad ke 7 Hijriyah tanggal 29 Rajab tahun 688 Mujarrad rasulullah sallallahu alayhi wasallam di Lampung sebagai kekhususan satuan wilayah administrasi pemerintahan Sedangkan pada tahun 1601 nusantara di jajah oleh kerajaan Belanda yang datang ke Indonesia PendudukSecara umum pesisir timur pulau Sumatra didiami oleh bangsa Melayu yang terbagi ke dalam beberapa suku subsuku Suku suku besar lainnya selain suku Melayu ialah Batak Minangkabau Aceh Lampung Kerinci Rejang Ogan Komering Gayo dan suku suku lainnya Di wilayah pesisir Sumatra dan di beberapa kota kota besar seperti Medan Batam Pekan Baru Palembang dan Bandar Lampung banyak bermukim etnis pendatang seperti Jawa Banjar Sunda Tionghoa dan India Mata pencaharian penduduk Sumatra sebagian besar sebagai petani nelayan dan pedagang Penduduk Sumatra mayoritas beragama Islam dan sebagian merupakan penganut ajaran Kristen Protestan maupun Katolik terutama di wilayah Tapanuli dan Toba Samosir termasuk sebagian wilayah lainya di Sumatera Utara Di wilayah perkotaan seperti Medan Pekanbaru Batam Pangkal Pinang Palembang dan Bandar Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha dan Konghucu utamanya dianut oleh orang orang Tionghoa Berikut adalah 8 suku bangsa terbesar yang ada di Sumatera menurut sensus BPS 2010 termasuk Kepulauan Riau Bangka Belitung Nias Mentawai Simeulue dan pulau pulau di sekitarnya No Suku Bangsa Jumlah 1 Suku Jawa 15 239 275 2 Suku Melayu Riau Jambi Palembang Suku Asal Sumatera Lain 12 308 609 3 Suku Batak 7 302 330 4 Suku Minangkabau 5 799 001 5 Suku Asal Aceh 3 991 883 6 Suku Sunda 1 231 888 7 Suku Asal Lampung 1 109 601 8 Suku Nias 1 021 267TransportasiKota kota di pulau Sumatra dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas yakni lintas tengah lintas timur lintas barat dan lintas pantai timur yang melintang dari barat laut tenggara Sumatra Selain itu terdapat pula ruas jalan yang melintang dari barat timur seperti ruas Bengkulu Palembang Padang Jambi serta Padang Dumai Medan Di beberapa bagian pulau Sumatra kereta api merupakan sarana transportasi alternatif Di bagian selatan jalur kereta api bermula dari Pelabuhan Panjang Lampung hingga Lubuk Linggau dan Palembang Sumatera Selatan Di tengah pulau Sumatra jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat Jalur ini menghubungkan antara kota Padang dengan Sawah Lunto dan kota Padang dengan kota Pariaman Semasa kolonial Belanda hingga tahun 2001 jalur Padang Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara Tetapi semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis maka jalur ini tidak berfungsi lagi Sejak akhir tahun 2006 pemerintah provinsi Sumatera Barat kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata Di utara Sumatra jalur kereta api membentang dari kota Medan sampai ke kota Rantau Prapat Pada jalur ini kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang Penerbangan internasional dilayani dari Banda Aceh Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Medan Bandar Udara Internasional Kuala Namu Padang Bandara Internasional Minangkabau Batam Bandar Udara Internasional Hang Nadim Tanjungpinang Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah dan Palembang Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan Medan Teluk Bayur Padang Batam Centre Batam Bulang Linggi Bintan Sri Bintan Pura Tanjungpinang dan Bakauheni Lampung EkonomiPulau Sumatra merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi Dari lima provinsi kaya di Indonesia tiga provinsi terdapat di pulau Sumatra yaitu provinsi Aceh Riau dan Sumatera Selatan Hasil hasil utama pulau Sumatra ialah kelapa sawit tembakau minyak bumi timah bauksit batu bara dan gas alam Hasil hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan perusahaan asing Sumatra Utara menjadi wilayah penghasil kopi terbesar di Indonesia setelah Lampung dan Sumatra Selatan Komoditas yang termasuk dalam sub sektor perkebunan berdasarkan data yang diperoleh dari Badan setatistik Sumatra Tengah adalah kopi termasuk minyak kelapa sawit kelapa karet dan kakao Tempat tempat penghasil barang tambang ialah Arun Aceh menghasilkan gas alam Pangkalan Brandan Sumatera Utara menghasilkan minyak bumi Duri Dumai dan Bengkalis Riau menghasilkan minyak bumi Tanjung Enim Sumatera Selatan menghasilkan batu bara Lahat Sumatera Selatan menghasilkan batu bara Plaju dan Sungai Gerong Sumatera Selatan menghasilkan minyak bumi Tanjungpinang Kepulauan Riau menghasilkan bauksit Natuna dan Kepulauan Anambas Kepulauan Riau menghasilkan minyak bumi dan gas alam Singkep Kepulauan Riau menghasilkan timah Karimun Kepulauan Riau menghasilkan granit Indarung Sumatera Barat menghasilkan semen Sawahlunto Sumatera Barat menghasilkan batubara Tanjung Jabung Jambi menghasilkan minyak bumi dan gas alam Muara Bungo Jambi menghasilkan batubara Beberapa kota di pulau Sumatra juga merupakan kota perniagaan yang cukup penting Medan kota terbesar di pulau Sumatra merupakan kota perniagaan utama di pulau ini Banyak perusahaan perusahaan besar nasional yang berkantor pusat di sini Selain kota Medan kota kota besar lain di pulau Sumatra adalah Palembang Sumatera Selatan Bandar Lampung Lampung Pekanbaru Riau Batam Kepulauan Riau Padang Sumatera Barat Kota Jambi JambiGeografisPulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Nusantara Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Andaman di timur dengan Selat Malaka di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia Di sebelah timur pulau banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai sungai besar yang bermuara di sana antara lain Asahan Sumatera Utara Sungai Siak Riau Kampar Inderagiri Sumatera Barat Riau Batang Hari Sumatera Barat Jambi Musi Ogan Lematang Komering Sumatera Selatan Way Semaka Way Sekampung Way Tulangbawang Way Seputih dan Way Mesuji Lampung Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau Sumatra di antaranya Batang Tarusan Sumatera Barat dan Ketahun Bengkulu Di bagian barat pulau terbentang pegunungan Bukit Barisan yang membujur dari barat laut ke arah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500 km Sepanjang bukit barisan tersebut terdapat puluhan gunung baik yang tidak aktif Gunung Pesagi maupun gunung berapi yang masih aktif seperti Geureudong Aceh Sinabung Sumatera Utara Marapi dan Talang Sumatera Barat Gunung Dempo Sumatera Selatan Gunung Kaba Bengkulu dan Kerinci Sumatera Barat Jambi Di pulau Sumatra juga terdapat beberapa danau di antaranya Danau Laut Tawar Aceh Danau Toba Sumatera Utara Danau Singkarak Danau Maninjau Danau Diatas Danau Dibawah Danau Talang Sumatera Barat Danau Kerinci Jambi Danau Suoh dan Danau Ranau Lampung dan Sumatera Selatan Gunung gunung di Sumatra yang berketinggian di atas 2 500 meter dpl Gunung Bandahara Aceh 3 030 m Gunung Dempo Sumatera Selatan 3 159 m Gunung Geureudong Aceh 2 885 m Gunung Kerinci Jambi 3 805 m Gunung Leuser Aceh 3 172 m Gunung Marapi Sumatera Barat 2 891 m Gunung Masurai Jambi 2 980 m Gunung Perkison Aceh 2 828 m Gunung Singgalang Sumatera Barat 2 877 m Gunung Sumbing Jambi 2 507 m Gunung Talamau Sumatera Barat 2 912 m Gunung Talang Sumatera Barat 2 597 m AdministrasiProvinsi Pemerintahan di pulau Sumatra dibagi menjadi 8 provinsi Provinsi Ibu kota Gubernur Luas Wilayah km2 Populasi 2024 Kabupaten Kota Logo Peta Aceh Banda Aceh Achmad Marzuki 56 835 5 570 453 23 Sumatera Utara Medan Edy Rahmayadi 72 461 15 548 873 33 Sumatera Barat Padang Mahyeldi Ansharullah 42 120 5 788 436 19 Riau Pekanbaru Syamsuar 89 936 6 969 031 12 Jambi Jambi Al Haris 49 027 3 795 579 11 Bengkulu Bengkulu Rohidin Mersyah 20 128 2 115 024 10 Sumatera Selatan Palembang Herman Deru 91 592 8 973 168 17 Lampung Bandar Lampung Arinal Djunaidi 33 570 9 176 546 15 Kota besar Berikut 15 kota besar di Sumatra berdasarkan jumlah populasi tahun 2024 Kemendagri termasuk Kepulauan Riau Bangka Belitung Nias Mentawai Simeulue dan pulau pulau di sekitarnya No Kota Provinsi Populasi 2024 Tanggal peresmian 1 Medan Sumatera Utara 2 539 829 1 Juli 1590 434 tahun lalu 1590 07 01 2 Palembang Sumatera Selatan 1 781 672 17 Juni 683 1341 tahun lalu 683 06 17 3 Batam Kepulauan Riau 1 294 548 18 Desember 1829 195 tahun lalu 1829 12 18 4 Pekanbaru Riau 1 138 530 23 Juni 1784 240 tahun lalu 1784 06 23 5 Bandar Lampung Lampung 1 073 451 17 Juni 1682 342 tahun lalu 1682 06 17 6 Padang Sumatera Barat 939 851 7 Agustus 1669 355 tahun lalu 1669 08 07 7 Jambi Jambi 641 022 28 Mei 1401 623 tahun lalu 1401 05 28 8 Bengkulu Bengkulu 394 192 18 Maret 1719 306 tahun lalu 1719 03 18 9 Dumai Riau 349 389 20 April 1999 26 tahun lalu 1999 04 20 10 Binjai Sumatera Utara 312 628 17 Mei 1872 153 tahun lalu 1872 05 17 11 Pematangsiantar Sumatera Utara 278 325 24 April 1871 154 tahun lalu 1871 04 24 12 Banda Aceh Aceh 262 962 22 April 1205 820 tahun lalu 1205 04 22 13 Lubuklinggau Sumatera Selatan 245 287 17 Oktober 2001 23 tahun lalu 2001 10 17 14 Pangkalpinang Bangka Belitung 239 730 17 September 1757 267 tahun lalu 1757 09 17 15 Prabumulih Sumatera Selatan 211 395 17 Oktober 2001 23 tahun lalu 2001 10 17 BahasaBagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya BudayaBagian ini memerlukan pengembangan Anda dapat membantu dengan mengembangkannya Lihat pulaDaftar bahasa di Sumatra Daftar gunung di Sumatra Kerajaan kerajaan di SumatraCatatanDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia telah disebutkan bahwa Sumatra adalah ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia Namun secara populer dieja dalam bahasa Indonesia yang tidak baku sebagai Sumatera ReferensiKesalahan pengutipan Tag lt ref gt tidak sah tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL Arti kata Sumatra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek KBBI Daring Diakses tanggal 31 Juli 2024 The Largest Islands in the World Britannica Britannica dalam bahasa Inggris Diakses tanggal 2024 07 31 Hamka 1950 Sedjarah Islam di Sumatera PDF Medan Pustaka Nasional hlm 7 Pemeliharaan CS1 Status URL link Krom N J 1941 De Naam Sumatra Bijdragen tot de Taal Land en Volkenkunde van Nederlandsch Indie 100 5 25 ISSN 1383 5408 Munoz Paul Michel 2006 Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula dalam bahasa Inggris Continental Sales Incorporated hlm 175 ISBN 978 981 4155 67 0 Pemeliharaan CS1 Status URL link Herdahita Putri Risa 13 Mei 2018 Pulau Emas di Barat Nusantara historia id Diakses tanggal 20 Juni 2023 Jain Kailash Chand 1991 Lord Mahavira and His Times dalam bahasa Inggris Motilal Banarsidass Publ hlm 301 ISBN 978 81 208 0805 8 Pemeliharaan CS1 Status URL link Nair T P Sankarankutty 2006 Indo Bali Relations in Pre Modern Times a Peep into Bali s Life and Cultrue Proceedings of the Indian History Congress 67 839 844 ISSN 2249 1937 Revire Nicolas 2018 Facts and Fiction The Myth of Suvaṇṇabhumi Through the Thai and Burmese Looking Glass TRaNS Trans Regional and National Studies of Southeast Asia dalam bahasa Inggris 6 2 167 205 doi 10 1017 trn 2018 8 ISSN 2051 364X Prasasti Tinggalan Adityawarman Kubu Rajo atau Kubur Rajo Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat dalam bahasa American English 2016 09 10 Diakses tanggal 2024 07 03 Bennett Anna T N 2009 Gold in early Southeast Asia ArcheoSciences Revue d archeometrie dalam bahasa Inggris 33 99 107 doi 10 4000 archeosciences 2072 ISSN 1960 1360 Fitria Putri 2023 Kamus Sejarah dan Budaya Indonesia Nuansa Cendekia hlm 200 ISBN 978 602 350 207 3 Pemeliharaan CS1 Status URL link Samin Suwardi Mohammad 1991 Budaya Melayu dalam perjalanannya menuju masa depan Yayasan Penerbit MSI Riau hlm 18 Pemeliharaan CS1 Status URL link Borham Abd Jalil 2012 Islam Di Pahang dalam bahasa Melayu Penerbit Universiti Malaysia Pahang hlm 67 ISBN 978 967 0120 61 4 Pemeliharaan CS1 Status URL link Muljana Prof Dr Slamet 2006 01 01 Sriwijaya Lkis Pelangi Aksara hlm 62 ISBN 978 979 8451 62 1 Pemeliharaan CS1 Status URL link Temple Lt Col Sir Richard Carnac 2017 The Travels of Peter Mundy in Europe and Asia 1608 1667 Volumes I V dalam bahasa Inggris Taylor amp Francis hlm 116 ISBN 978 1 317 01315 0 Pemeliharaan CS1 Status URL link https www britannica com place Srivijaya empire http digilib ubl ac id index php p show detail amp id 17297 amp keywords Bonatz Dominik Neidel J David ed 2009 From Distant Tales Archaeology and Ethnohistory in the Highlands of Sumatra Newcastle upon Tyne Cambridge Scholars Publishing ISBN 978 1 4438 0497 4 Badan Pusat Statistik www bps go id Diakses tanggal 2021 12 19 https binus acid medan 2025 01 21 kopi menjadi salah satu komoditas unggulan sumatra utara Pranala luar Inggris Sejarah tentang Sumatra

Artikel terbaru
  • Mei 31, 2025

    Pencernaan

  • Mei 31, 2025

    Paleozoikum

  • Mei 31, 2025

    Swarnadwipa

  • Mei 31, 2025

    Sriwijaya

  • Mei 31, 2025

    Spektrum

www.NiNa.Az - Studio

    Hubungi kami
    Bahasa-bahasa
    Hubungi Kami
    DMCA Sitemap
    © 2019 nina.az - Semua hak dilindungi undang-undang.
    Hak cipta: Dadash Mammadov
    Situs web gratis yang menyediakan berbagi data dan file dari seluruh dunia.
    Teratas