Hewan binatang atau satwa adalah organisme eukariotik multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia Dengan sedik
Hewan

Hewan, binatang, atau satwa adalah organisme eukariotik multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit pengecualian, hewan mengonsumsi bahan organik, menghirup oksigen, dapat bergerak, bereproduksi secara seksual, dan tumbuh dari bola sel yang berongga, blastula, selama fase perkembangan embrio. Lebih dari 1,5 juta spesies hewan yang masih hidup telah dideskripsikan—sekitar 1 juta di antaranya adalah serangga—tetapi diperkirakan ada lebih dari 7 juta spesies hewan secara keseluruhan. Hewan memiliki panjang dari 8,5 mikrometer sampai 33,6 meter dan memiliki interaksi yang kompleks dengan satu sama lain dan dengan lingkungannya, serta membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Studi tentang hewan disebut zoologi.
Hewan Rentang waktu: Kriogenium – Sekarang, | |||
---|---|---|---|
![]() | |||
Klasifikasi ilmiah ![]() | |||
Domain: | Eukaryota | ||
Klad: | Amorphea | ||
Klad: | Obazoa | ||
(tanpa takson): | Opisthokonta | ||
(tanpa takson): | Holozoa | ||
(tanpa takson): | Filozoa | ||
Klad: | Choanozoa | ||
Kerajaan: | Animalia Linnaeus, | ||
Filum | |||
| |||
Sinonim | |||
|
Sebagian besar spesies hewan yang masih hidup diklasifikasikan dalam Bilateria, klad yang anggotanya memiliki bangun tubuh simetris bilateral. Bilateria mencakup protostoma dan deuterostoma. Di dalam protostoma terdapat banyak kelompok invertebrata, seperti nematoda, artropoda, dan moluska, sementara deuterostoma mencakup echinodermata dan chordata (termasuk vertebrata). Bentuk kehidupan yang ditafsirkan sebagai binatang purba diklasifikasikan dalam biota Ediakara yang hidup pada eon Prakambrium akhir. Filum hewan modern terbentuk jelas dalam catatan fosil sebagai spesies laut selama ledakan Kambrium sekitar 542 juta tahun yang lalu. Telah diidentifikasi 6.331 kelompok gen yang dimiliki semua hewan hidup; gen-gen ini mungkin muncul dari nenek moyang tunggal yang hidup 650 juta tahun yang lalu.
Aristoteles membagi hewan menjadi hewan yang memiliki darah dan hewan yang tidak. Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi biologi hierarkis pertama untuk hewan pada tahun 1758 dalam bukunya, Systema Naturae, yang dikembangkan oleh Jean-Baptiste Lamarck menjadi 14 filum pada tahun 1809. Pada akhir 1800-an, Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi Metazoa multiseluler (sekarang merupakan sinonim dari Animalia) dan Protozoa, organisme bersel tunggal yang tidak lagi dianggap sebagai hewan. Pada zaman modern, klasifikasi hewan mengandalkan teknik-teknik canggih, seperti filogenetik molekuler, yang efektif dalam menunjukkan hubungan evolusi di antara taksa binatang.
Manusia memanfaatkan banyak spesies hewan lain untuk makanan, seperti daging, susu, dan telur; untuk material, seperti kulit dan wol; sebagai peliharaan; dan sebagai hewan pekerja untuk dimanfaatkan tenaganya dan dijadikan sarana transportasi. Anjing digunakan , sementara banyak hewan darat dan air diburu sebagai olahraga. Hewan telah muncul dalam seni sejak zaman paling awal dan menjadi bagian dari mitologi dan agama.
Etimologi
Perkataan "hewan" adalah pinjaman dari bahasa Arab, حيوان (dibaca: "hayawan") yang berarti binatang. Perkataan "satwa" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta yang berarti "makhluk". Sedangkan "binatang" merupakan kata asli bahasa Melayu.[butuh rujukan]
Dalam bahasa Inggris, hewan disebut animal, dari bahasa Latin yaitu "animalis", yang berarti "memiliki napas". Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia. Kadang-kadang, kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal. Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, ubur-ubur, serangga, dan manusia.
Karakteristik

Hewan memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka dari makhluk hidup lainnya. Hewan bersifat eukariotik (memiliki membran inti) dan multiseluler, tidak seperti bakteri yang prokariotik dan tidak seperti protista yang bersifat eukariotik tetapi uniseluler. Tidak seperti tumbuhan dan alga yang menghasilkan nutrisinya sendiri, hewan bersifat heterotrof, artinya memakan bahan organik dan mencernanya secara internal. Dengan sangat sedikit pengecualian, hewan menghirup oksigen dan berespirasi secara aerobik. Semua hewan bersifat motil (mampu secara spontan memindahkan tubuh) selama setidaknya sebagian dari siklus hidupnya, tetapi beberapa hewan, seperti spons, koral, kerang, dan teritip, kemudian menjadi . Blastula adalah tahap dalam perkembangan embrio yang unik untuk sebagian besar hewan, yang memungkinkan sel untuk berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ khusus.
Struktur
Semua hewan terdiri dari sel, yang dikelilingi oleh matriks ekstraseluler yang khas dan terdiri dari kolagen dan glikoprotein elastis. Selama perkembangan, matriks ekstraseluler hewan membentuk kerangka kerja yang relatif fleksibel sehingga sel-sel dapat bergerak dan direorganisasi; hal ini memungkinkan pembentukan struktur yang kompleks. Matriks ekstraseluler dapat mengalami kalsifikasi, membentuk struktur seperti cangkang, tulang, dan . Sebaliknya, sel-sel organisme multisel lain (terutama alga, tumbuhan, dan jamur) ditahan di tempatnya oleh dinding sel dan berkembang dengan pertumbuhan progresif. Sel-sel hewan memiliki sambungan sel yang disebut sambungan ketat, sambungan celah, dan desmosom.
Dengan sedikit pengecualian—khususnya, spons dan Placozoa—tubuh hewan tersusun dari jaringan. Contoh jaringan antara lain jaringan epitelium yang melapisi permukaan atau rongga tubuh; jaringan ikat yang mengikat jaringan dan menyokong tubuh secara struktural; jaringan otot yang memungkinkan pergerakan; dan jaringan saraf yang mengirimkan sinyal dan mengoordinasikan tubuh. Biasanya, ada juga ruang pencernaan internal dengan satu bukaan (seperti pada cacing pipih) atau dua bukaan (seperti pada deuterostoma).
Reproduksi dan pertumbuhan

Hampir semua hewan menggunakan suatu bentuk reproduksi seksual. Hewan menghasilkan gamet haploid melalui meiosis; gamet yang lebih kecil dan dapat bergerak adalah spermatozoa dan gamet yang lebih besar dan non-motil adalah ovum. Spermatozoa dan ovum bersatu untuk membentuk zigot, yang berkembang melalui mitosis menjadi bola berongga yang disebut blastula. Dalam spons, larva blastula berenang ke lokasi baru, menempel ke dasar laut, dan berkembang menjadi spons baru. Pada sebagian besar kelompok lain, blastula mengalami penataan ulang yang lebih rumit. Blastula mengalami invaginasi (pelipatan tertentu) untuk membentuk gastrula yang memiliki ruang pencernaan dan dua lapisan germinal yang terpisah, yakni ektoderm eksternal dan endoderm internal. Dalam banyak hewan, lapisan germinal ketiga, mesoderm, juga berkembang di antaranya. Lapisan-lapisan germinal ini kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan dan organ.
Perkawinan dengan kerabat dekat berulang kali umumnya mengarah ke depresi perkawinan sekerabat dalam suatu populasi karena peningkatan prevalensi ciri yang berbahaya. Hewan telah mengevolusikan berbagai mekanisme untuk . Pada beberapa spesies, seperti splendid fairywren (), betina mendapat manfaat dengan kawin dengan banyak pejantan sehingga menghasilkan lebih banyak keturunan dengan kualitas genetik yang lebih tinggi.
Beberapa hewan mampu melakukan reproduksi aseksual yang sering menghasilkan klon genetik dari hewan induk. Hal ini mungkin terjadi melalui fragmentasi dalam bentuk tunas seperti pada Hydra dan cnidaria lainnya, atau partenogenesis, ketika telur yang fertil diproduksi tanpa kawin, seperti pada kutu daun.
Ekologi
Hewan dikategorikan ke dalam kelompok-kelompok ekologis tergantung pada bagaimana mereka memperoleh atau mengonsumsi bahan organik, termasuk karnivora, herbivora, omnivora, detritivor, dan parasit. Interaksi di antara hewan membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Pada spesies karnivora atau omnivora, predasi adalah yang terjadi ketika predator memakan organisme lain (disebut sebagai mangsa). Tekanan selektif yang dikenakan pada satu sama lain mengarah pada perlombaan senjata evolusioner antara predator dan mangsa, yang menghasilkan berbagai adaptasi antipredator. Hampir semua predator multisel adalah hewan. Beberapa menggunakan beberapa metode; misalnya pada tawon parasitoid, larva memakan jaringan hidup inang dan membunuhnya dalam proses ini, tetapi tawon dewasa umumnya mengonsumsi nektar dari bunga. Hewan lainnya memiliki perilaku makan yang sangat spesifik, seperti penyu sisik yang utamanya memakan spons.

Sebagian besar hewan mengandalkan energi yang dihasilkan oleh tumbuhan melalui fotosintesis. Herbivora mengonsumsi tumbuhan secara langsung, sementara karnivora dan hewan lain pada tingkat trofik yang lebih tinggi biasanya memperoleh energi (dalam bentuk karbon tereduksi) dengan memakan hewan lain. Karbohidrat, lipid, protein, dan biomolekul lainnya dipecah untuk memungkinkan hewan tumbuh dan mempertahankan proses biologis seperti lokomosi. Hewan yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal dan rembesan dingin di dasar laut yang gelap tidak bergantung pada energi sinar matahari. Sebaliknya, arkea dan bakteri di tempat ini menghasilkan bahan organik melalui kemosintesis (dengan mengoksidasi senyawa anorganik seperti metana) dan membentuk dasar jaring-jaring makanan lokal.
Hewan awalnya berevolusi di laut. Beberapa garis keturunan artropoda mengolonisasi daratan kurang lebih pada waktu yang sama dengan tumbuhan darat, mungkin antara 510–471 juta tahun yang lalu selama periode atau Ordovisium Awal. Vertebrata seperti ikan bersirip daging Tiktaalik mulai pindah ke tanah pada periode Devon akhir, sekitar 375 juta tahun yang lalu. Hewan menempati hampir semua habitat dan mikrohabitat di Bumi, termasuk air asin, ventilasi hidrotermal, air tawar, mata air panas, rawa, hutan, padang rumput, gurun, udara, hingga bagian dalam hewan, tumbuhan, jamur dan batu. Namun, hewan tidak terlalu tahan panas; sangat sedikit hewan yang dapat bertahan hidup pada suhu konstan di atas 50 °C (122 °F). Hanya sedikit spesies hewan (kebanyakan nematoda) yang menghuni gurun paling dingin di benua Antartika.
Keanekaragaman

Terbesar dan terkecil
Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah hewan terbesar yang pernah hidup, dengan berat mencapai 190 metrik ton dan panjang mencapai 33,6 meter (110 ft). Hewan darat terbesar yang masih ada adalah gajah semak afrika (Loxodonta africana), dengan berat mencapai 12,25 ton dan panjang hingga 10,67 meter (35,0 ft). Hewan darat terbesar yang pernah hidup adalah dinosaurus sauropoda seperti Argentinosaurus, yang mungkin beratnya mencapai 73 ton. Beberapa hewan bersifat mikroskopik; beberapa Myxozoa (parasit obligat yang termasuk dalam Cnidaria) tidak pernah tumbuh lebih besar dari 20 μm, dan salah satu spesies terkecil (Myxobolus shekel) tidak lebih dari 8,5 μm saat tumbuh dewasa.
Jumlah spesies dan habitat
Tabel berikut mencantumkan perkiraan jumlah spesies yang ada yang masih ada untuk kelompok-kelompok hewan dengan jumlah spesies terbesar, dengan habitat utama mereka (darat, air tawar, dan laut), dan cara hidup bebas atau parasit. Perkiraan spesies yang ditunjukkan di sini didasarkan pada angka yang dideskripsikan secara ilmiah; perkiraan yang jauh lebih besar telah dihitung berdasarkan berbagai cara prediksi, dan ini bisa sangat bervariasi. Misalnya, sekitar 25.000–27.000 spesies nematoda telah dideskripsikan, sementara perkiraan jumlah nematoda yang dipublikasikan mencakup 10.000–20.000; 500.000; 10 juta; dan 100 juta. Dengan menggunakan pola dalam hierarki taksonomi, jumlah spesies hewan—termasuk yang belum dideskripsikan—dihitung menjadi sekitar 7,77 juta pada tahun 2011.
Filum | Contoh | Jumlah Spesies | Darat | Laut | Air tawar | Hidup bebas | Parasit |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Annelida | ![]() | 17.000 | Ya (tanah) | Ya | 1.750 | Ya | 400 |
Artropoda | ![]() | 1.257.000 | 1.000.000 (serangga) | >40.000 (Malac- ostraca) | 94.000 | Ya | >45.000 |
Bryozoa | ![]() | 6.000 | Ya | 60-80 | Ya | ||
Chordata | ![]() | 65.000 45.000 | 23.000 | 13.000 | 18.000 9.000 | Ya | 40 (catfish) |
Cnidaria | ![]() | 16,000 | Ya | Ya (sedikit) | Ya | >1.350 (Myxozoa) | |
Echinodermata | ![]() | 7.500 | 7.500 | Ya | |||
Moluska | ![]() | 85.000 107.000 | 35.000 | 60.000 | 5.000 12.000 | Ya | >5.600 |
Nematoda | ![]() | 25.000 | Ya (tanah) | 4.000 | 2.000 | 11.000 | 14.000 |
Platyhelminthes | ![]() | 29.500 | Ya | Ya | 1.300 | Ya | >40.000 |
Rotifera | ![]() | 2.000 | >400 | 2.000 | Ya | ||
Porifera | ![]() | 10.800 | Ya | 200-300 | Ya | Ya | |
Jumlah total spesies yang sudah dideskripsikan pada 2013: 1.525.728 |
Asal-usul evolusi

Fosil pertama yang mungkin mewakili hewan muncul di bebatuan berusia 665 juta tahun di di Australia Selatan. Fosil-fosil ini ditafsirkan sebagai spons awal.
Hewan-hewan tertua ditemukan di biota Ediakara, menjelang akhir Prakambrium, sekitar 610 juta tahun yang lalu. Apakah biota Ediakara merupakan hewan telah lama diragukan, tetapi penemuan lipid hewan kolesterol pada fosil Dickinsonia menetapkan bahwa biota Ediakara benar-benar merupakan hewan.

Kebanyakan filum hewan yang diketahui pertama kali muncul dalam catatan fosil selama ledakan Kambrium, dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu, di tempat seperti Burgess Shale. Filum yang masih ada yang dapat ditemukan di bebatuan ini termasuk Moluska, Brachiopoda, Onychophora, Tardigrada, Artropoda, Echinodermata dan Hemichordata, bersama dengan berbagai bentuk yang sudah punah seperti Anomalocaris yang bersifat predator. Terjadinya peristiwa tersebut yang tiba-tiba mungkin merupakan artefak dari catatan fosil, bukan menunjukkan bahwa semua hewan ini muncul secara bersamaan.
Beberapa ahli paleontologi menyatakan bahwa hewan muncul jauh lebih awal daripada ledakan Kambrium, mungkin sedini 1 miliar tahun yang lalu. Fosil jejak seperti jejak dan liang dari periode Tonian mungkin menunjukkan adanya hewan mirip cacing triploblastik, kira-kira sebesar (lebarnya sekitar 5 mm) dan sekompleks seperti cacing tanah. Namun, jejak serupa dihasilkan saat ini oleh protista bersel tunggal raksasa Gromia sphaerica, sehingga jejak fosil Tonian mungkin tidak menunjukkan evolusi hewan awal. Sekitar waktu yang sama, bukti lain mungkin menunjukkan munculnya hewan yang merumput: tikar berlapis mikroorganisme yang disebut stromatolit menurun keragamannya, mungkin karena dimakan oleh hewan.
Jenis
Vertebrata
Vertebrata adalah jenis hewan subfilum dari Chordata yang mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata merupakan subfilum terbesar dari Chordata. Semua jenis ikan, amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui (mamalia) dapat dimasukkan ke dalam vertebrata, kecuali belut, remang, dan lintah laut.
Invertebrata
Invertebrata (atau Avertebrata) adalah hewan yang termasuk kedalam jenis hewan yang tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang. Hewan avertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa, Porifera, Artropoda, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Coelenterata, Moluska, dan Echinodermata.
Filogeni
Hewan bersifat monofiletik, artinya mereka berasal dari leluhur yang sama. Choanoflagellatea adalah klad saudara hewan, dan mereka bersama-sama membentuk Choanozoa. Hewan-hewan yang paling basal, yaitu Porifera, Ctenophora, Cnidaria, dan Placozoa, memiliki bangun tubuh yang tidak memiliki simetri bilateral, tetapi hubungan mereka masih diperdebatkan. Porifera atau Ctenophora mungkin merupakan kelompok paling basal dan menjadi kerabat semua klad hewan lainnya; keduanya tidak memiliki yang penting dalam perkembangan bangun tubuh.
Gen-gen ini ditemukan di Placozoa dan hewan yang lebih tinggi, yaitu Bilateria. Ada 6.331 kelompok gen yang dimiliki semua hewan hidup telah diidentifikasi; gen-gen ini mungkin muncul dari satu nenek moyang bersama yang hidup 650 juta tahun yang lalu pada masa Prakambrium. Sebanyak 25 di antaranya merupakan kelompok gen inti baru yang hanya ditemukan pada hewan; dari 25 kelompok gen tersebut, delapan di antaranya merupakan komponen penting dari jalur pensinyalan dan yang mungkin telah memungkinkan hewan menjadi multiseluler dengan menyediakan pola untuk sistem sumbu tubuh (dalam tiga dimensi), dan tujuh kelompok gen lainnya untuk faktor transkripsi, termasuk protein yang terlibat dalam .
Berikut ini adalah pohon filogenetik (hanya garis keturunan utama) yang menunjukkan kira-kira berapa juta tahun yang lalu (jtl) terjadi percabangan garis keturunan.
Choanozoa |
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
950 jtl |
Hewan non-bilateria

Beberapa filum hewan tidak memiliki simetri bilateral. Di antaranya, spons (Porifera) mungkin berdivergensi pertama kali, mewakili filum hewan tertua. Spons tidak memiliki organisasi yang kompleks yang ditemukan di sebagian besar filum hewan lainnya; sel-selnya memiliki perbedaan, tetapi dalam banyak kasus tidak diatur ke dalam jaringan yang berbeda. Mereka biasanya makan dengan memasukkan air melalui pori-pori.
Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cnidaria (yang mencakup ubur-ubur, anemon laut, dan koral) memiliki simetri radial dan memiliki rongga pencernaan dengan bukaan tunggal, yang berfungsi baik sebagai mulut maupun anus. Hewan di kedua filum tersebut memiliki jaringan yang berbeda, tetapi jaringan-jaringan ini tidak diatur dalam organ. Mereka bersifat , yaitu hanya memiliki dua lapisan germinal utama, ektoderm dan endoderm. Placozoa yang berukuran kecil mirip dengan kedua filum di atas, tetapi mereka tidak memiliki rongga pencernaan permanen.
Hewan bilateria

Hewan yang tersisa, sebagian besar hewan–terdiri dari sekitar 29 filum dan lebih dari satu juta spesies–membentuk sebuah klad, Bilateria. Tubuhnya adalah triploblastik, dengan tiga lapisan germinal yang berkembang dengan baik, dan jaringan mereka membentuk organ yang berbeda. Ruang pencernaan memiliki dua bukaan, mulut dan anus, dan ada rongga tubuh internal, selom atau pseudoselom. Hewan dengan bangun tubuh simetris bilateral ini memiliki ujung kepala (anterior) dan ujung ekor (posterior) serta punggung (dorsal) dan perut (ventral); oleh karena itu mereka juga memiliki sisi kiri dan sisi kanan.
Memiliki ujung depan berarti bahwa bagian tubuh ini mengalami rangsangan, seperti makanan, mendukung sefalisasi, perkembangan kepala dengan dan mulut. Banyak bilateria memiliki kombinasi otot-otot melingkar yang menyempitkan tubuh, membuatnya lebih panjang, dan satu set otot memanjang (longitudinal), yang memendekkan tubuh; ini memungkinkan hewan bertubuh lunak dengan kerangka hidrostatik bergerak dengan peristalsis. Mereka juga memiliki usus sepanjang tubuh yang pada dasarnya silinder dari mulut ke anus. Banyak filum bilateria memiliki larva primer yang berenang dengan silia dan memiliki organ apikal yang mengandung sel-sel sensorik. Namun, ada pengecualian untuk masing-masing karakteristik ini; misalnya, echinodermata dewasa bersifat simetris radial (tidak seperti larvanya), sementara beberapa cacing parasit memiliki struktur tubuh yang sangat disederhanakan.
Studi genetika telah banyak mengubah pemahaman para ahli zoologi tentang hubungan dalam Bilateria. Kebanyakan filum termasuk dalam dua garis keturunan utama, Protostomia dan Deuterostomia. Bilateria paling basal adalah Xenacoelomorpha.
Protostoma dan deuterostoma

Protostoma dan deuterostoma berbeda dalam beberapa hal. Pada awal perkembangan, embrio deuterostoma menjalani radial selama pembelahan sel, sementara banyak protostoma (Spiralia) mengalami penyibakan spiral. Hewan dari kedua kelompok memiliki saluran pencernaan yang lengkap, tetapi dalam protostoma pembukaan pertama berkembang menjadi mulut, dan anus terbentuk sekunder. Dalam deuterostoma, anus terbentuk pertama dan mulut berkembang secara sekunder. Kebanyakan protostoma memiliki perkembangan , di mana sel-sel hanya mengisi bagian dalam gastrula untuk membentuk mesoderm. Dalam deuterostom, mesoderm terbentuk oleh kantong , melalui invaginasi endoderm.
Filum deuterostoma utama adalah Echinodermata dan Chordata. Echinodermata secara eksklusif hidup di laut dan termasuk bintang laut, bulu babi, dan teripang. Chordata didominasi oleh vertebrata (hewan dengan ), yang terdiri dari ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Deuterostoma juga mencakup Hemichordata (cacing acorn).
Ecdysozoa
Ecdysozoa adalah protostoma, dinamai berdasarkan yang dimiliki bersama yaitu ekdisis, pertumbuhan dengan moulting (berganti kulit). Ecdysozoa mencakup filum hewan terbesar, Artropoda, yang mencakup serangga, laba-laba, kepiting, dan kerabatnya. Semua ini memiliki tubuh yang dibagi menjadi segmen berulang, biasanya dengan appendage (anggota badan) yang berpasangan. Dua filum yang lebih kecil, Onychophora dan Tardigrada, adalah kerabat dekat artropoda dan berbagi sifat-sifat tersebut. Ecdysozoa juga mencakup Nematoda atau cacing gilig, mungkin merupakan filum hewan terbesar kedua. Nematoda biasanya mikroskopis, dan terdapat di hampir setiap lingkungan di mana ada air; beberapa merupakan parasit yang penting. Filum yang lebih kecil yang berkerabat dengannya adalah Nematomorpha atau cacing bulu kuda, serta Kinorhyncha, Priapulida, dan Loricifera. Kelompok-kelompok ini memiliki selom tereduksi, yang disebut pseudoselom.
Spiralia

Spiralia adalah kelompok besar protostoma yang berkembang dengan penyibakan spiral pada embrio awal. Filogeni Spiralia telah diperdebatkan, tetapi kelompok ini mengandung klad besar, superfilum Lophotrochozoa, dan kelompok-kelompok filum yang lebih kecil seperti Rouphozoa yang mencakup Gastrotricha dan cacing pipih. Lophotrochozoa dan Rouphozoa dikelompokkan sebagai , yang memiliki kelompok saudari, , yang mencakup rotifera.
Lophotrochozoa mencakup moluska, annelida, brakiopoda, nemertea, bryozoa dan entoprocta. Moluska, filum hewan terbesar kedua menurut jumlah spesies yang dideskripsikan, mencakup siput, kerang, dan cumi-cumi, sedangkan annelida adalah cacing beruas, seperti cacing tanah, , dan lintah. Moluska dan annelida telah lama dianggap sebagai kerabat dekat karena keduanya memiliki larva trokofor.
Sejarah klasifikasi

Pada era klasik, Aristoteles membagi hewan, berdasarkan pengamatannya sendiri, menjadi hewan dengan darah (kira-kira, vertebrata) dan hewan yang tidak berdarah. Hewan-hewan itu kemudian diatur pada skala dari manusia (dengan darah, 2 kaki, jiwa rasional) turun ke tetrapoda yang melahirkan (dengan darah, 4 kaki, jiwa sensitif) dan kelompok lain seperti krustasea (tidak ada darah, banyak kaki, jiwa sensitif) turun ke makhluk yang mengalami seperti spons (tanpa darah, tanpa kaki, jiwa tumbuhan). Aristoteles tidak yakin apakah spons adalah hewan, yang dalam sistemnya harus memiliki sensasi, nafsu makan, dan pergerakan, atau tumbuhan, yang jelas bukan: dia tahu bahwa spons bisa merasakan sentuhan, dan akan berkontraksi jika hendak ditarik dari bebatuan mereka, tetapi bahwa spons berakar seperti tumbuhan dan tidak pernah bergerak.
Pada 1758, Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi hierarkis pertama dalam bukunya Systema Naturae. Dalam skema aslinya, hewan adalah salah satu dari tiga kerajaan, dibagi ke dalam kelas , , , , , dan . Sejak itu empat kelas terakhir semuanya telah dimasukkan ke dalam satu filum, Chordata, sementara Insecta-nya (yang mencakup krustasea dan arakhnida) dan Vermes telah diganti namanya atau dipecah. Proses ini dimulai pada tahun 1793 oleh Jean-Baptiste de Lamarck, yang menyebut Vermes une espèce de chaos (semacam kekacauan) dan membagi Vermes menjadi tiga filum baru, cacing, echinodermata, dan polip (yang mencakup koral dan ubur-ubur). Pada tahun 1809, dalam bukunya Philosophie Zoologique, Lamarck telah membuat 9 filum selain vertebrata (di mana dia masih memiliki 4 filum: mamalia, burung, reptil, dan ikan) dan moluska, yaitu cirripedia, annelida, krustasea, araknida, serangga, cacing, Radiata, polip, dan infusoria.
Pada tahun 1817, dalam bukunya , Georges Cuvier menggunakan anatomi perbandingan untuk mengelompokkan hewan menjadi empat embranchements ("cabang" dengan bangun tubuh yang berbeda, kira-kira sesuai dengan filum), yaitu vertebrata, moluska, hewan artikulata (artropoda dan annelida), dan zoophyta (echinodermata, cnidaria, dan hewan lainnya). Pembagian menjadi empat ini diikuti oleh ahli embriologi Karl Ernst von Baer pada tahun 1828, ahli zoologi Louis Agassiz pada tahun 1857, dan ahli anatomi perbandingan Richard Owen pada tahun 1860.
Pada tahun 1874, Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi dua subkerajaan: Metazoa (hewan multiseluler, dengan lima filum: coelenterata, echinodermata, artikulata, moluska, dan vertebrata) dan Protozoa (hewan bersel satu), mencakup filum hewan keenam, spons. Protozoa kemudian dipindahkan ke kerajaan Protista, hanya menyisakan Metazoa sebagai sinonim dari Animalia.
Dalam budaya manusia
Manusia mengeksploitasi sejumlah besar spesies hewan lain untuk makanan, baik dari spesies hewan ternak yang didomestikasi dan, terutama di laut, dengan berburu spesies liar. Banyak spesies ikan laut ditangkap secara komersial untuk makanan. Sejumlah kecil spesies ikan diternakkan secara komersial. Invertebrata termasuk sefalopoda, krustasea, dan moluska bivalvia atau gastropoda diburu atau dibudidayakan untuk dimakan. Ayam, sapi, domba, babi dan hewan lainnya dibesarkan sebagai hewan ternak di seluruh dunia. Serat hewan seperti wol digunakan untuk membuat tekstil, sedangkan tendon binatang digunakan sebagai pengikat, dan kulit banyak digunakan untuk membuat sepatu dan barang-barang lainnya. Hewan diburu dan dibudidayakan untuk bulunya untuk membuat barang-barang seperti mantel dan topi. Zat warna termasuk (), shellac, dan kermes dibuat dari tubuh serangga. Hewan pekerja termasuk sapi dan kuda digunakan untuk bekerja dan transportasi dari hari-hari pertama pertanian.
Hewan seperti lalat buah Drosophila melanogaster berperan besar dalam sains sebagai model eksperimental. Hewan telah digunakan untuk membuat vaksin sejak penemuannya pada abad ke-18. Beberapa obat seperti obat kanker didasarkan pada toksin atau molekul lain dari hewan.
Orang-orang menggunakan untuk membantu mengejar dan mengambil hewan, dan burung pemangsa untuk menangkap burung dan mamalia, sementara burung yang ditambatkan digunakan untuk menangkap ikan. Katak beracun digunakan untuk meracuni ujung sumpit. Berbagai macam hewan dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan, dari invertebrata seperti tarantula dan gurita, serangga termasuk belalang sembah, reptil seperti ular dan bunglon, hingga burung, termasuk burung kenari, dan bayan. Namun, spesies hewan peliharaan yang paling sering dipelihara adalah mamalia, yaitu anjing, kucing, dan kelinci. Ada ketegangan antara peran hewan sebagai sahabat manusia, dan keberadaan mereka sebagai individu dengan hak mereka sendiri. Berbagai macam hewan darat dan akuatik diburu .

Hewan telah menjadi dari zaman paling awal, baik sejarah, seperti di Mesir Kuno, dan prasejarah, seperti dalam lukisan gua di Lascaux. Lukisan hewan yang utama termasuk oleh Albrecht Dürer pada 1515, dan potret kuda oleh George Stubbs pada c. 1762. , burung dan mamalia memainkan peran dalam sastra dan film, seperti dalam film serangga raksasa. Hewan, termasuk dan mamalia berperan dalam mitologi dan agama. Baik di Jepang maupun Eropa, kupu-kupu dilihat sebagai personifikasi jiwa seseorang, sementara kumbang scarab dianggap sakral di Mesir kuno. Di antara mamalia, , , , , kelelawar dan adalah subjek mitos dan pemujaan. Tanda-tanda zodiak Barat dan Cina didasarkan pada hewan.
Lihat pula
- Perilaku hewan
- Fauna Indonesia
- Daftar hewan purbakala
- Hewan peliharaan
- Daftar hewan di Alkitab
- Daftar bunyi hewan
Catatan
- Aplikasi kode batang DNA pada taksonomi semakin memperrumit hal ini; sebuah analisis kode batang DNA pada 2016 memperkirakan bahwa terdapat 100.000 spesies serangga di Kanada saja, dan mengekstrapolasikan bahwa fauna serangga global seharusnya lebih dari 10 juta spesies, hampir 2 juta di dalam satu famili lalat yang disebut gall midge ().
- Tidak mencakup parasitoid.
- Bandingkan dengan Berkas:Annelid redone w white background.svg untuk model yang lebih spesifik dan mendetail dari sebuah filum dengan bangun tubuh umum ini.
- Dalam karyanya Sejarah Hewan dan .
Referensi
- Cresswell, Julia (2010). The Oxford Dictionary of Word Origins (Edisi 2). New York: Oxford University Press. ISBN 9780199547937.
'having the breath of life', from anima 'air, breath, life' .
- Webster's. "Animal Definition". Diarsipkan dari asli tanggal 2011-11-04. Diakses tanggal 17 September 2009.
- "Animals". Merriam-Webster's. Diarsipkan dari asli tanggal 2007-11-12. Diakses tanggal 16 May 2010.
2 a : one of the lower animals as distinguished from human beings b : mammal; broadly : vertebrate
- "Animal". The American Heritage Dictionary (Edisi Forth). Houghton Mifflin Company. 2006.
- Avila, Vernon L. (1995). Biology: Investigating Life on Earth. Jones & Bartlett Learning. hlm. 767–. ISBN 978-0-86720-942-6.
- "Palaeos:Metazoa". Palaeos. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-02-28. Diakses tanggal 25 February 2018.
- Davidson, Michael W. "Animal Cell Structure". Diarsipkan dari asli tanggal 20 September 2007. Diakses tanggal 20 September 2007.
- Bergman, Jennifer. "Heterotrophs". Diarsipkan dari asli tanggal 29 August 2007. Diakses tanggal 30 September 2007.
- Douglas, Angela E.; Raven, John A. (January 2003). "Genomes at the interface between bacteria and organelles". Philosophical Transactions of the Royal Society B. 358 (1429): 5–17. doi:10.1098/rstb.2002.1188. ISSN 0962-8436. PMC 1693093. PMID 12594915.
- Mentel, Marek; Martin, William (2010). "Anaerobic animals from an ancient, anoxic ecological niche". BMC Biology. 8: 32. doi:10.1186/1741-7007-8-32. PMC 2859860. PMID 20370917. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai ()
- Saupe, S. G. "Concepts of Biology". Diarsipkan dari asli tanggal 2007-11-21. Diakses tanggal 30 September 2007.
- Minkoff, Eli C. (2008). Barron's EZ-101 Study Keys Series: Biology (Edisi 2nd, revised). Barron's Educational Series. hlm. 48. ISBN 978-0-7641-3920-8.
- Alberts, Bruce; Johnson, Alexander; Lewis, Julian; Raff, Martin; Roberts, Keith; Walter, Peter (2002). Molecular Biology of the Cell (Edisi 4th). Garland Science. ISBN 0-8153-3218-1. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-12-23. Diakses tanggal 2018-05-05.
- Sangwal, Keshra (2007). Additives and crystallization processes: from fundamentals to applications. John Wiley and Sons. hlm. 212. ISBN 978-0-470-06153-4.
- Becker, Wayne M. (1991). The world of the cell. Benjamin/Cummings. ISBN 978-0-8053-0870-9.
- Magloire, Kim (2004). Cracking the AP Biology Exam, 2004–2005 Edition. The Princeton Review. hlm. 45. ISBN 978-0-375-76393-9.
- Starr, Cecie (2007-09-25). Biology: Concepts and Applications without Physiology. Cengage Learning. hlm. 362, 365. ISBN 0495381500.
- Hillmer, Gero; Lehmann, Ulrich (1983). Fossil Invertebrates. Translated by J. Lettau. CUP Archive. hlm. 54. ISBN 978-0-521-27028-1.
- Knobil, Ernst (1998). Encyclopedia of reproduction, Volume 1. Academic Press. hlm. 315. ISBN 978-0-12-227020-8.
- Schwartz, Jill (2010). Master the GED 2011. Peterson's. hlm. 371. ISBN 978-0-7689-2885-3.
- Hamilton, Matthew B. (2009). Population genetics. Wiley-Blackwell. hlm. 55. ISBN 978-1-4051-3277-0.
- Ville, Claude Alvin; Walker, Warren Franklin; Barnes, Robert D. (1984). General zoology. Saunders College Pub. hlm. 467. ISBN 978-0-03-062451-3.
- Hamilton, William James; Boyd, James Dixon; Mossman, Harland Winfield (1945). Human embryology: (prenatal development of form and function). Williams & Wilkins. hlm. 330.
- Philips, Joy B. (1975). Development of vertebrate anatomy. Mosby. hlm. 176. ISBN 978-0-8016-3927-2.
- The Encyclopedia Americana: a library of universal knowledge, Volume 10. Encyclopedia Americana Corp. 1918. hlm. 281.
- Romoser, William S.; Stoffolano, J. G. (1998). The science of entomology. WCB McGraw-Hill. hlm. 156. ISBN 978-0-697-22848-2.
- Charlesworth, D.; Willis, J.H. (2009). "The genetics of inbreeding depression". Nat. Rev. Genet. 10 (11): 783–796. doi:10.1038/nrg2664. PMID 19834483.
- Bernstein, H.; Hopf, F.A.; Michod, R.E. (1987). "The molecular basis of the evolution of sex". Adv. Genet. Advances in Genetics. 24: 323–370. doi:10.1016/s0065-2660(08)60012-7. ISBN 9780120176243. PMID 3324702.
- Pusey, Anne; Wolf, Marisa (1996). "Inbreeding avoidance in animals". Trends Ecol. Evol. 11 (5): 201–206. doi:10.1016/0169-5347(96)10028-8. PMID 21237809.
- Petrie, M.; Kempenaers, B. (1998). "Extra-pair paternity in birds: Explaining variation between species and populations". Trends in Ecology and Evolution. 13 (2): 52–57. doi:10.1016/s0169-5347(97)01232-9. PMID 21238200.
- Adiyodi, K. G.; Hughes, Roger N.; Adiyodi, Rita G. (July 2002). Reproductive Biology of Invertebrates, Volume 11, Progress in Asexual Reproduction. Wiley. hlm. 116. ISBN 978-0-471-48968-9.
- Schatz, Phil. "Concepts of Biology | How Animals Reproduce". OpenStax College. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-06. Diakses tanggal 5 March 2018.
- Marchetti, Mauro; Rivas, Victoria (2001). Geomorphology and environmental impact assessment. Taylor & Francis. hlm. 84. ISBN 978-90-5809-344-8.
- Levy, Charles K. (1973). Elements of Biology. Appleton-Century-Crofts. hlm. 108. ISBN 978-0-390-55627-1.
- Begon, M.; Townsend, C.; Harper, J. (1996). Ecology: Individuals, populations and communities (Edisi Third). Blackwell Science. ISBN 0-86542-845-X.
- Allen, Larry Glen; Pondella, Daniel J.; Horn, Michael H. (2006). Ecology of marine fishes: California and adjacent waters. University of California Press. hlm. 428. ISBN 978-0-520-24653-9.
- (2005). Antipredator Defenses in Birds and Mammals. University of Chicago Press. hlm. 1–6 and passim.
- Simpson, Alastair G.B; Roger, Andrew J (2004). "The real 'kingdoms' of eukaryotes". Current Biology. 14 (17): R693. doi:10.1016/j.cub.2004.08.038. PMID 15341755.
- Stevens, Alison N. P. (2010). "Predation, Herbivory, and Parasitism". Nature Education Knowledge. 3 (10): 36. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-09-30. Diakses tanggal 12 February 2018.
- Jervis, M. A.; Kidd, N. A. C (November 1986). "Host-Feeding Strategies in Hymenopteran Parasitoids". Biological Reviews. 61 (4): 395–434. doi:10.1111/j.1469-185x.1986.tb00660.x. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-10-03. Diakses tanggal 2018-04-19.
- Meylan, Anne (1988-01-22). "Spongivory in Hawksbill Turtles: A Diet of Glass". Science. 239 (4838). American Association for the Advancement of Science: 393–395. doi:10.1126/science.239.4838.393. JSTOR 1700236. PMID 17836872.
- Clutterbuck, Peter (2000). Understanding Science: Upper Primary. Blake Education. hlm. 9. ISBN 978-1-86509-170-9.
- Gupta, P. K. Genetics Classical To Modern. Rastogi Publications. hlm. 26. ISBN 978-81-7133-896-2.
- Garrett, Reginald; Grisham, Charles M. (2010). Biochemistry. Cengage Learning. hlm. 535. ISBN 978-0-495-10935-8.
- New Scientist. 152 (2050–2055). IPC Magazines: 105. 1996. Pemeliharaan CS1: Periode tanpa judul ()
- Castro, Peter; Huber, Michael E. (2007). Marine Biology (Edisi 7th). McGraw-Hill. hlm. 376. ISBN 978-0-07-722124-9.
- Rota-Stabelli, Omar; Daley, Allison C.; Pisani, Davide (2013). "Molecular Timetrees Reveal a Cambrian Colonization of Land and a New Scenario for Ecdysozoan Evolution" (PDF). Current Biology. 23 (5): 392. doi:10.1016/j.cub.2013.01.026. PMID 23375891. Diakses tanggal 1 March 2018.[pranala nonaktif permanen]
- Daeschler, Edward B.; Shubin, Neil H.; Jenkins, Farish A., Jr. (6 April 2006). "A Devonian tetrapod-like fish and the evolution of the tetrapod body plan". Nature. 440 (7085): 757–763. doi:10.1038/nature04639. PMID 16598249. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-05-27. Diakses tanggal 2018-04-19. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- (21 November 2005). "Getting a Leg Up on Land". Scientific American. Diarsipkan dari asli tanggal 2013-12-07. Diakses tanggal 2015-06-30.
- Margulis, Lynn; Schwartz, Karlene V.; Dolan, Michael (1999). Diversity of Life: The Illustrated Guide to the Five Kingdoms. Jones & Bartlett Learning. hlm. 115–116. ISBN 978-0-7637-0862-7.
- Clarke, Andrew (2014). "The thermal limits to life on Earth". International Journal of Astrobiology. 13 (2): 141. Bibcode:2014IJAsB..13..141C. doi:10.1017/S1473550413000438.
- "Land animals". British Antarctic Survey. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-11-06. Diakses tanggal 7 March 2018.
- Wood, Gerald The Guinness Book of Animal Facts and Feats (1983) ISBN 978-0-85112-235-9
- Davies, Ella (20 April 2016). "The longest animal alive may be one you never thought of". BBC Earth. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-19. Diakses tanggal 1 March 2018.
- "Largest mammal". Guinness World Records. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-01-31. Diakses tanggal 2020-04-14.
- Mazzetta, Gerardo V.; Christiansen, Per; Fariña, Richard A. (2004). "Giants and Bizarres: Body Size of Some Southern South American Cretaceous Dinosaurs". Historical Biology. 16 (2–4): 71–83. doi:10.1080/08912960410001715132.
- Fiala, Ivan (10 July 2008). "Myxozoa". Tree of Life Web Project. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal 4 March 2018.
- Kaur, H.; Singh, R. (2011). "Two new species of Myxobolus (Myxozoa: Myxosporea: Bivalvulida) infecting an Indian major carp and a cat fish in wetlands of Punjab, India". J Parasit Dis. 35: 169–76. doi:10.1007/s12639-011-0061-4. PMC 3235390. PMID 23024499.
- Zhang, Zhi-Qiang (2013-08-30). "Animal biodiversity: An update of classification and diversity in 2013. In: Zhang, Z.-Q. (Ed.) Animal Biodiversity: An Outline of Higher-level Classification and Survey of Taxonomic Richness (Addenda 2013)". Zootaxa. 3703 (1): 5. doi:10.11646/zootaxa.3703.1.3. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 2018-03-15.
- Balian, E.V.; Lévêque, C.; Segers, H.; Martens, K. (2008). Freshwater Animal Diversity Assessment. Springer. hlm. 628. ISBN 978-1-4020-8259-7.
- Hogenboom, Melissa. "There are only 35 kinds of animal and most are really weird". BBC earth. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-08-10. Diakses tanggal 2018-03-15.
- (2007). Evolutionary Ecology of Parasites. Princeton University Press. hlm. 6. ISBN 978-0-691-12085-0.
- Felder, Darryl L.; Camp, David K. (2009). Gulf of Mexico Origin, Waters, and Biota: Biodiversity. Texas A&M University Press. hlm. 1111. ISBN 978-1-60344-269-5.
- "How many species on Earth? About 8.7 million, new estimate says". 24 August 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-07-01. Diakses tanggal 2 March 2018.
- Mora, Camilo; Tittensor, Derek P.; Adl, Sina; Simpson, Alastair G. B.; Worm, Boris (2011-08-23). Mace, Georgina M. (ed.). "How Many Species Are There on Earth and in the Ocean?". PLoS Biology. 9 (8): e1001127. doi:10.1371/journal.pbio.1001127. PMC 3160336. PMID 21886479. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai ()
- Hebert, Paul D. N.; Ratnasingham, Sujeevan; Zakharov, Evgeny V.; Telfer, Angela C.; Levesque-Beaudin, Valerie; Milton, Megan A.; Pedersen, Stephanie; Jannetta, Paul; deWaard, Jeremy R. (1 August 2016). "Counting animal species with DNA barcodes: Canadian insects". Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences. 371 (1702): 20150333. doi:10.1098/rstb.2015.0333. PMC 4971185. PMID 27481785. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-04-29. Diakses tanggal 2018-05-04.
- Stork, Nigel E. (January 2018). "How Many Species of Insects and Other Terrestrial Arthropods Are There on Earth?". Annual Review of Entomology. 63 (1): 31–45. doi:10.1146/annurev-ento-020117-043348. Stork notes that 1m insects have been named, making much larger predicted estimates.
- Poore, Hugh F. (2002). "Introduction". Crustacea: Malacostraca. Zoological catalogue of Australia. Vol. 19.2A. . hlm. 1–7. ISBN 978-0-643-06901-5.
- Reaka-Kudla, Marjorie L.; Wilson, Don E.; Wilson, Edward O. (1996). Biodiversity II: Understanding and Protecting Our Biological Resources. Joseph Henry Press. hlm. 90. ISBN 978-0-309-52075-1.
- Burton, Derek; Burton, Margaret (2017). Essential Fish Biology: Diversity, Structure and Function. Oxford University Press. hlm. 281–282. ISBN 978-0-19-878555-2.
Trichomycteridae ... includes obligate parasitic fish. Thus 17 genera from 2 subfamilies, ; 4 genera, 9spp. and ; 13 genera, 31 spp. are parasites on gills (Vandelliinae) or skin (stegophilines) of fish.
- Nicol, David (June 1969). "The Number of Living Species of Molluscs". Systematic Zoology. 18 (2): 251–254. doi:10.2307/2412618. JSTOR 2412618.
- Sluys, R. (1999). "Global diversity of land planarians (Platyhelminthes, Tricladida, Terricola): a new indicator-taxon in biodiversity and conservation studies". Biodiversity and Conservation. 8 (12): 1663–1681. doi:10.1023/A:1008994925673.
- Fontaneto, Diego. "Marine Rotifers | An Unexplored World of Richness" (PDF). JMBA Global Marine Environment. hlm. 4–5. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2018-03-02. Diakses tanggal 2 March 2018.
- Morand, Serge; Krasnov, Boris R.; Littlewood, D. Timothy J. (2015). Parasite Diversity and Diversification. Cambridge University Press. hlm. 44. ISBN 978-1-107-03765-6.
- Bobrovskiy, Ilya; Hope, Janet M.; Ivantsov, Andrey; Nettersheim, Benjamin J.; Hallmann, Christian; Brocks, Jochen J. (20 September 2018). "Ancient steroids establish the Ediacaran fossil Dickinsonia as one of the earliest animals". Science. 361 (6408): 1246–1249. doi:10.1126/science.aat7228.
- Maloof, Adam C.; Rose, Catherine V.; Beach, Robert; Samuels, Bradley M.; Calmet, Claire C.; Erwin, Douglas H.; Poirier, Gerald R.; Yao, Nan; Simons, Frederik J. (17 August 2010). "Possible animal-body fossils in pre-Marinoan limestones from South Australia". Nature Geoscience. 3 (9): 653–659. Bibcode:2010NatGe...3..653M. doi:10.1038/ngeo934. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-08-28. Diakses tanggal 2018-04-15.
- Shen, Bing; Dong, Lin; Xiao, Shuhai; Kowalewski, Michał (2008). "The Avalon Explosion: Evolution of Ediacara Morphospace". Science. 319 (5859): 81–84. Bibcode:2008Sci...319...81S. doi:10.1126/science.1150279. PMID 18174439. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2018-04-15.
- Chen, Zhe; Chen, Xiang; Zhou, Chuanming; Yuan, Xunlai; Xiao, Shuhai (1 June 2018). "Late Ediacaran trackways produced by bilaterian animals with paired appendages". Science Advances. 4 (6): eaao6691. doi:10.1126/sciadv.aao6691. PMC 5990303. PMID 29881773. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-06-29. Diakses tanggal 2018-10-08.
- Schopf, J. William (1999). Evolution!: facts and fallacies. Academic Press. hlm. 7. ISBN 978-0-12-628860-5.
- Maloof, A. C.; Porter, S. M.; Moore, J. L.; Dudas, F. O.; Bowring, S. A.; Higgins, J. A.; Fike, D. A.; Eddy, M. P. (2010). "The earliest Cambrian record of animals and ocean geochemical change". Geological Society of America Bulletin. 122 (11–12): 1731–1774. Bibcode:2010GSAB..122.1731M. doi:10.1130/B30346.1. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-06-17. Diakses tanggal 2018-04-15.
- "New Timeline for Appearances of Skeletal Animals in Fossil Record Developed by UCSB Researchers". The Regents of the University of California. 10 November 2010. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-09-03. Diakses tanggal 1 September 2014.
- (2003). "The Cambrian "explosion" of metazoans and molecular biology: would Darwin be satisfied?". The International journal of developmental biology. 47 (7–8): 505–15. PMID 14756326. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-07-16. Diakses tanggal 2018-04-15.
- "The Tree of Life". The Burgess Shale. Royal Ontario Museum. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-02-16. Diakses tanggal 28 February 2018.
- Campbell, Neil A.; Reece, Jane B. (2005). Biology (Edisi 7th). Pearson, Benjamin Cummings. hlm. 526. ISBN 978-0-8053-7171-0.
- ; Bose, Pradip K.; Pfluger, Friedrich (2 October 1998). "Triploblastic animals more than 1 billion years ago: trace fossil evidence from india". Science. 282 (5386): 80–83. Bibcode:1998Sci...282...80S. doi:10.1126/science.282.5386.80. PMID 9756480.
- Matz, Mikhail V.; Frank, Tamara M.; Marshall, N. Justin; Widder, Edith A.; Johnsen, Sönke (9 Desember 2008). "Giant Deep-Sea Protist Produces Bilaterian-like Traces" (PDF). Current Biology. 18 (23): 1–6. doi:10.1016/j.cub.2008.10.028. PMID 19026540. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 16 Desember 2008. Diakses tanggal 5 Desember 2008.
- Reilly, Michael (20 November 2008). "Single-celled giant upends early evolution". MSNBC. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-11-08. Diakses tanggal 5 December 2008.
- Bengtson, S. (2002). "Origins and early evolution of predation" (PDF). Dalam Kowalewski, M.; Kelley, P.H. (ed.). The fossil record of predation. The Paleontological Society Papers. Vol. 8. The Paleontological Society. hlm. 289–317. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2019-10-30. Diakses tanggal 2018-04-15.
- Burhanuddin, Andi Iqbal (2018). Vertebrata Laut. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 43. ISBN 9786024537814. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
- Alwi, D., Muhammad, M.H., dan Bisi, S. (2018). "Inventarisasi organisme avertebrata terumbu karang di perairan Tanjung Dehegila Kabupaten Pulau Morotai". Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. 1 (1): 72. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-07-13. Diakses tanggal 2021-01-31. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- Budd, Graham E.; Jensen, Sören (2017). "The origin of the animals and a 'Savannah' hypothesis for early bilaterian evolution". . 92 (1): 446–473. doi:10.1111/brv.12239. PMID 26588818.
- Kapli, Paschalia; Telford, Maximilian J. (11 Dec 2020). "Topology-dependent asymmetry in systematic errors affects phylogenetic placement of Ctenophora and Xenacoelomorpha". Science Advances. 6 (10): eabc5162. doi:10.1126/sciadv.abc5162. PMC 7732190. PMID 33310849.
- Giribet, Gonzalo (27 September 2016). "Genomics and the animal tree of life: conflicts and future prospects". . 45: 14–21. doi:10.1111/zsc.12215.
- "Evolution and Development" (PDF). Carnegie Institution for Science Department of Embryology. 1 May 2012. hlm. 38. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2 March 2014. Diakses tanggal 4 March 2018.
- Dellaporta, Stephen; Holland, Peter; Schierwater, Bernd; Jakob, Wolfgang; Sagasser, Sven; Kuhn, Kerstin (April 2004). "The Trox-2 Hox/ParaHox gene of Trichoplax (Placozoa) marks an epithelial boundary". Development Genes and Evolution. 214 (4): 170–175. doi:10.1007/s00427-004-0390-8.
- Peterson, Kevin J.; Eernisse, Douglas J (2001). "Animal phylogeny and the ancestry of bilaterians: Inferences from morphology and 18S rDNA gene sequences". Evolution and Development. 3 (3): 170. doi:10.1046/j.1525-142x.2001.003003170.x. PMID 11440251. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-02-26. Diakses tanggal 25 February 2018.
- Kraemer-Eis, Andrea; Ferretti, Luca; Schiffer, Philipp; Heger, Peter; Wiehe, Thomas (2016). "A catalogue of Bilaterian-specific genes - their function and expression profiles in early development" (PDF). doi:10.1101/041806. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2018-02-26. Diakses tanggal 25 February 2018. ;
- (4 May 2018). "The Very First Animal Appeared Amid an Explosion of DNA". The New York Times. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-05-28. Diakses tanggal 4 May 2018.
- Paps, Jordi; Holland, Peter W. H. (30 April 2018). "Reconstruction of the ancestral metazoan genome reveals an increase in genomic novelty". Nature Communications. 9 (1730 (2018)). doi:10.1038/s41467-018-04136-5. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-05-24. Diakses tanggal 4 May 2018.
- Peterson, Kevin J.; Cotton, James A.; Gehling, James G.; Pisani, Davide (27 April 2008). "The Ediacaran emergence of bilaterians: congruence between the genetic and the geological fossil records". Philosophical Transactions of the Royal Society of London B: Biological Sciences. 363 (1496): 1435–1443. doi:10.1098/rstb.2007.2233. PMC 2614224. PMID 18192191.
- ; Lahr, Daniel J. G.; Knoll, Andrew H.; (16 August 2011). "Estimating the timing of early eukaryotic diversification with multigene molecular clocks". . 108 (33): 13624–13629. Bibcode:2011PNAS..10813624P. doi:10.1073/pnas.1110633108. PMC 3158185. PMID 21810989.
- "Raising the Standard in Fossil Calibration". Fossil Calibration Database. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 March 2018. Diakses tanggal 3 March 2018.
- Laumer, Christopher E.; Gruber-Vodicka, Harald; Hadfield, Michael G.; Pearse, Vicki B.; Riesgo, Ana; Marioni, John C.; Giribet, Gonzalo (2018). "Support for a clade of Placozoa and Cnidaria in genes with minimal compositional bias". eLife. 2018, 7: e36278. doi:10.7554/eLife.36278. PMC 6277202. PMID 30373720. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai ()
- Adl, Sina M.; Bass, David; Lane, Christopher E.; Lukeš, Julius; Schoch, Conrad L.; Smirnov, Alexey; Agatha, Sabine; Berney, Cedric; Brown, Matthew W. (2018). "Revisions to the Classification, Nomenclature, and Diversity of Eukaryotes". Journal of Eukaryotic Microbiology. 66 (1): 4–119. doi:10.1111/jeu.12691. PMC 6492006. PMID 30257078.
- Bhamrah, H. S.; Juneja, Kavita (2003). An Introduction to Porifera. Anmol Publications. hlm. 58. ISBN 978-81-261-0675-2.
- Sumich, James L. (2008). Laboratory and Field Investigations in Marine Life. Jones & Bartlett Learning. hlm. 67. ISBN 978-0-7637-5730-4.
- Jessop, Nancy Meyer (1970). Biosphere; a study of life. Prentice-Hall. hlm. 428.
- Sharma, N. S. (2005). Continuity And Evolution Of Animals. Mittal Publications. hlm. 106. ISBN 978-81-8293-018-6.
- Langstroth, Lovell; Langstroth, Libby (2000). Newberry, Todd (ed.). A Living Bay: The Underwater World of Monterey Bay. University of California Press. hlm. 244. ISBN 978-0-520-22149-9.
- Safra, Jacob E. (2003). The New Encyclopædia Britannica, Volume 16. Encyclopædia Britannica. hlm. 523. ISBN 978-0-85229-961-6.
- Kotpal, R. L. Modern Text Book of Zoology: Invertebrates. Rastogi Publications. hlm. 184. ISBN 978-81-7133-903-7.
- Barnes, Robert D. (1982). Invertebrate Zoology. Holt-Saunders International. hlm. 84–85. ISBN 0-03-056747-5.
- "Introduction to Placozoa". UCMP Berkeley. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-25. Diakses tanggal 10 March 2018.
- Minelli, Alessandro (2009). Perspectives in Animal Phylogeny and Evolution. Oxford University Press. hlm. 53. ISBN 978-0-19-856620-5.
- Brusca, Richard C. (2016). Introduction to the Bilateria and the Phylum Xenacoelomorpha | Triploblasty and Bilateral Symmetry Provide New Avenues for Animal Radiation (PDF). Sinauer Associates. hlm. 345–372. ISBN 978-1605353753. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 2018-04-16. ;
- Quillin, K. J. (May 1998). "Ontogenetic scaling of hydrostatic skeletons: geometric, static stress and dynamic stress scaling of the earthworm lumbricus terrestris". The Journal of Experimental Biology. 201 (12): 1871–83. PMID 9600869. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-06-17. Diakses tanggal 2018-04-16.
- Telford, Maximilian J. (2008). "Resolving Animal Phylogeny: A Sledgehammer for a Tough Nut?". Developmental Cell. 14 (4): 457–459. doi:10.1016/j.devcel.2008.03.016. PMID 18410719.
- Philippe, H.; Brinkmann, H.; Copley, R. R.; Moroz, L. L.; Nakano, H.; Poustka, A. J.; Wallberg, A.; Peterson, K. J.; Telford, M. J. (2011). "Acoelomorph flatworms are deuterostomes related to Xenoturbella". Nature. 470 (7333): 255–258. Bibcode:2011Natur.470..255P. doi:10.1038/nature09676. PMC 4025995. PMID 21307940.
- Perseke, M.; Hankeln, T.; Weich, B.; Fritzsch, G.; Stadler, P.F.; Israelsson, O.; Bernhard, D.; Schlegel, M. (August 2007). "The mitochondrial DNA of Xenoturbella bocki: genomic architecture and phylogenetic analysis" (PDF). Theory Biosci. 126 (1): 35–42. doi:10.1007/s12064-007-0007-7. PMID 18087755. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 2018-04-16.
- Cannon, Johanna T.; Vellutini, Bruno C.; Smith III, Julian.; Ronquist, Frederik; Jondelius, Ulf; Hejnol, Andreas (3 February 2016). "Xenacoelomorpha is the sister group to Nephrozoa". Nature. 530 (7588): 89–93. Bibcode:2016Natur.530...89C. doi:10.1038/nature16520. PMID 26842059. Diakses tanggal 3 February 2016.
- Valentine, James W. (July 1997). "Cleavage patterns and the topology of the metazoan tree of life". PNAS. 94 (15). The National Academy of Sciences: 8001–8005. Bibcode:1997PNAS...94.8001V. doi:10.1073/pnas.94.15.8001. PMC 21545. PMID 9223303.
- Peters, Kenneth E.; Walters, Clifford C.; Moldowan, J. Michael (2005). The Biomarker Guide: Biomarkers and isotopes in petroleum systems and Earth history. Vol. 2. Cambridge University Press. hlm. 717. ISBN 978-0-521-83762-0.
- Hejnol A, Martindale M (2009). Telford MJ, Littlewood DJ (ed.). The mouth, the anus, and the blastopore–open questions about questionable openings. Oxford University Press. hlm. 33–40. ISBN 978-0199570300. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-06-15. Diakses tanggal 2018-04-17. ;
- Safra, Jacob E. (2003). The New Encyclopædia Britannica, Volume 1; Volume 3. Encyclopædia Britannica. hlm. 767. ISBN 978-0-85229-961-6.
- Hyde, Kenneth (2004). Zoology: An Inside View of Animals. Kendall Hunt. hlm. 345. ISBN 978-0-7575-0997-1.
- Alcamo, Edward (1998). Biology Coloring Workbook. The Princeton Review. hlm. 220. ISBN 978-0-679-77884-4.
- Holmes, Thom (2008). The First Vertebrates. Infobase Publishing. hlm. 64. ISBN 978-0-8160-5958-4.
- Rice, Stanley A. (2007). Encyclopedia of evolution. Infobase Publishing. hlm. 75. ISBN 978-0-8160-5515-9.
- Tobin, Allan J.; Dusheck, Jennie (2005). Asking about life. Cengage Learning. hlm. 497. ISBN 978-0-534-40653-0.
- Simakov, Oleg; Kawashima, Takeshi; Marlétaz, Ferdinand; Jenkins, Jerry; Koyanagi, Ryo; Mitros, Therese; Hisata, Kanako; Bredeson, Jessen; Shoguchi, Eiichi (26 November 2015). "Hemichordate genomes and deuterostome origins". Nature. 527 (7579): 459–465. Bibcode:2015Natur.527..459S. doi:10.1038/nature16150. PMC 4729200. PMID 26580012. Diarsipkan dari asli tanggal 2015-12-01. Diakses tanggal 2018-04-17.
- Dawkins, Richard (2005). The Ancestor's Tale: A Pilgrimage to the Dawn of Evolution. Houghton Mifflin Harcourt. hlm. 381. ISBN 978-0-618-61916-0.
- Prewitt, Nancy L.; Underwood, Larry S.; Surver, William (2003). BioInquiry: making connections in biology. John Wiley. hlm. 289. ISBN 978-0-471-20228-8.
- Schmid-Hempel, Paul (1998). Parasites in social insects. Princeton University Press. hlm. 75. ISBN 978-0-691-05924-2.
- Miller, Stephen A.; Harley, John P. (2006). Zoology. McGraw-Hill Higher Education. hlm. 173.
- Shankland, M.; Seaver, E. C. (2000). "Evolution of the bilaterian body plan: What have we learned from annelids?". Proceedings of the National Academy of Sciences. 97 (9): 4434–7. Bibcode:2000PNAS...97.4434S. doi:10.1073/pnas.97.9.4434. JSTOR 122407. PMC 34316. PMID 10781038.
- Struck, Torsten H.; Wey-Fabrizius, Alexandra R.; Golombek, Anja; Hering, Lars; Weigert, Anne; Bleidorn, Christoph; Klebow, Sabrina; Iakovenko, Nataliia; Hausdorf, Bernhard; Petersen, Malte; Kück, Patrick; Herlyn, Holger; Hankeln, Thomas (2014). "Platyzoan Paraphyly Based on Phylogenomic Data Supports a Noncoelomate Ancestry of Spiralia". Molecular Biology and Evolution. 31 (7): 1833–1849. doi:10.1093/molbev/msu143. PMID 24748651.
- Fröbius, Andreas C.; Funch, Peter (April 2017). "Rotiferan Hox genes give new insights into the evolution of metazoan bodyplans". Nature Communications. 8 (1). doi:10.1038/s41467-017-00020-w. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-05-21. Diakses tanggal 2018-04-17.
- Hervé, Philippe; Lartillot, Nicolas; Brinkmann, Henner (May 2005). "Multigene Analyses of Bilaterian Animals Corroborate the Monophyly of Ecdysozoa, Lophotrochozoa, and Protostomia". Molecular Biology and Evolution. 22 (5): 1246–1253. doi:10.1093/molbev/msi111. PMID 15703236.
- "Introduction to the Lophotrochozoa | Of molluscs, worms, and lophophores..." UCMP Berkeley. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal 28 February 2018.
- Giribet, G.; Distel, D.L.; Polz, M.; Sterrer, W.; Wheeler, W.C. (2000). "Triploblastic relationships with emphasis on the acoelomates and the position of Gnathostomulida, Cycliophora, Plathelminthes, and Chaetognatha: a combined approach of 18S rDNA sequences and morphology". Syst Biol. 49 (3): 539–562. doi:10.1080/10635159950127385. PMID 12116426.
- Kim, Chang Bae; Moon, Seung Yeo; Gelder, Stuart R.; Kim, Won (September 1996). "Phylogenetic Relationships of Annelids, Molluscs, and Arthropods Evidenced from Molecules and Morphology". Journal of Molecular Evolution. 43 (3): 207–215. doi:10.1007/PL00006079. PMID 8703086.
- Gould, Stephen Jay (2011). The Lying Stones of Marrakech. Harvard University Press. hlm. 130–134. ISBN 978-0-674-06167-5.
- (2014). The Lagoon: How Aristotle Invented Science. Bloomsbury. hlm. 111–119, 270–271. ISBN 978-1-4088-3622-4.
- Linnaeus, Carl (1758). Systema naturae per regna tria naturae :secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis (dalam bahasa Latin) (Edisi ). Holmiae (Laurentii Salvii). Diarsipkan dari asli tanggal 10 October 2008. Diakses tanggal 22 September 2008.
- De Wit, Hendrik C. D. (1994). Histoire du Développement de la Biologie, Volume III. Presses Polytechniques et Universitaires Romandes. hlm. 94–96. ISBN 2-88074-264-1.
- Valentine, James W. (2004). On the Origin of Phyla. University of Chicago Press. hlm. 7–8. ISBN 978-0-226-84548-7.
- Haeckel, Ernst (1874). Anthropogenie oder Entwickelungsgeschichte des menschen (dalam bahasa Jerman). hlm. 202.
- Hutchins, Michael (2003). Grzimek's Animal Life Encyclopedia (Edisi 2nd). Gale. hlm. 3. ISBN 0-7876-5777-8.
- "Fisheries and Aquaculture". FAO. Diarsipkan dari asli tanggal 2009-05-13. Diakses tanggal 8 July 2016.
- "Graphic detail Charts, maps and infographics. Counting chickens". The Economist. 27 July 2011. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-07-15. Diakses tanggal 23 June 2016.
- Helfman, Gene S. (2007). Fish Conservation: A Guide to Understanding and Restoring Global Aquatic Biodiversity and Fishery Resources. Island Press. hlm. 11. ISBN 1-59726-760-0.
- "World Review of Fisheries and Aquaculture" (PDF). fao.org. FAO. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2015-08-28. Diakses tanggal 13 August 2015.
- "Shellfish climbs up the popularity ladder". HighBeam Research. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-11-05. Diakses tanggal 8 July 2016.
- Cattle Today. "Breeds of Cattle at CATTLE TODAY". Cattle-today.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-07-15. Diakses tanggal 15 October 2013.
- Lukefahr, S.D.; Cheeke, P.R. "Rabbit project development strategies in subsistence farming systems". Food and Agriculture Organization. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-05-06. Diakses tanggal 23 June 2016.
- "Animals Used for Clothing". PETA. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-06-29. Diakses tanggal 8 July 2016.
- "Ancient fabrics, high-tech geotextiles". Natural Fibres. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-05-15. Diakses tanggal 8 July 2016.
- "Cochineal and Carmine". Major colourants and dyestuffs, mainly produced in horticultural systems. FAO. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-06. Diakses tanggal June 16, 2015.
- "Guidance for Industry: Cochineal Extract and Carmine". FDA. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-04-24. Diakses tanggal 6 July 2016.
- "How Shellac Is Manufactured". The Mail (Adelaide, SA : 1912–1954). 18 Dec 1937. Diakses tanggal 17 July 2015.
- Pearnchob, N.; Siepmann, J.; Bodmeier, R. (2003). "Pharmaceutical applications of shellac: moisture-protective and taste-masking coatings and extended-release matrix tablets". Drug Development and Industrial Pharmacy. 29 (8): 925–938. doi:10.1081/ddc-120024188. PMID 14570313.
- Barber, E. J. W. (1991). Prehistoric Textiles. Princeton University Press. hlm. 230–231. ISBN 0-691-00224-X.
- Munro, John H. (2003). Jenkins, David (ed.). Medieval Woollens: Textiles, Technology, and Organisation. Cambridge University Press. hlm. 214–215. ISBN 0-521-34107-8.
- Pond, Wilson G. (2004). Encyclopedia of Animal Science. CRC Press. hlm. 248–250. ISBN 978-0-8247-5496-9. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-01-23. Diakses tanggal 2018-03-23.
- "Genetics Research". Animal Health Trust. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-12-12. Diakses tanggal 24 June 2016.
- "Drug Development". Animal Research.info. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-06-08. Diakses tanggal 24 June 2016.
- "Animal Experimentation". BBC. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-12-31. Diakses tanggal 8 July 2016.
- "EU statistics show decline in animal research numbers". Speaking of Research. 2013. Diarsipkan dari asli tanggal 2017-10-06. Diakses tanggal January 24, 2016.
- "Vaccines and animal cell technology". Animal Cell Technology Industrial Platform. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-07-13. Diakses tanggal 9 July 2016.
- "Medicines by Design". National Institute of Health. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-06-04. Diakses tanggal 9 July 2016.
- Fergus, Charles (2002). Gun Dog Breeds, A Guide to Spaniels, Retrievers, and Pointing Dogs. The Lyons Press. ISBN 1-58574-618-5.
- "History of Falconry". The Falconry Centre. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-05-29. Diakses tanggal 22 April 2016.
- King, Richard J. (2013). The Devil's Cormorant: A Natural History. University of New Hampshire Press. hlm. 9. ISBN 978-1-61168-225-0.
- "AmphibiaWeb–Dendrobatidae". AmphibiaWeb. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-08-10. Diakses tanggal 2008-10-10.
- Heying, H. (2003). "Dendrobatidae". Animal Diversity Web. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-02-12. Diakses tanggal 9 July 2016.
- "Other bugs". Keeping Insects. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-07-07. Diakses tanggal 8 July 2016.
- Kaplan, Melissa. "So, you think you want a reptile?". Anapsid.org. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-07-03. Diakses tanggal 8 July 2016.
- "Pet Birds". PDSA. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-07-07. Diakses tanggal 8 July 2016.
- "Animals in Healthcare Facilities" (PDF). 2012. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 4 March 2016.
- The Humane Society of the United States. "U.S. Pet Ownership Statistics". Diarsipkan dari asli tanggal 2012-04-07. Diakses tanggal 27 April 2012.
- USDA. "U.S. Rabbit Industry profile" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 20 October 2013. Diakses tanggal 10 July 2013.
- Plous, S. (1993). "The Role of Animals in Human Society". Journal of Social Issues. 49 (1): 1–9. doi:10.1111/j.1540-4560.1993.tb00906.x.
- Hummel, Richard (1994). Hunting and Fishing for Sport: Commerce, Controversy, Popular Culture. Popular Press. ISBN 978-0-87972-646-1.
- Jones, Jonathan (27 June 2014). "The top 10 animal portraits in art". The Guardian. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-05-18. Diakses tanggal 24 June 2016.
- Paterson, Jennifer (29 October 2013). "Animals in Film and Media". Oxford Bibliographies. doi:10.1093/obo/9780199791286-0044. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-06-14. Diakses tanggal 24 June 2016.
- Gregersdotter, Katarina; Höglund, Johan; Hållén, Nicklas (2016). Animal Horror Cinema: Genre, History and Criticism. Springer. hlm. 147. ISBN 978-1-137-49639-3.
- Warren, Bill; Thomas, Bill (2009). Keep Watching the Skies!: American Science Fiction Movies of the Fifties, The 21st Century Edition. McFarland. hlm. 32. ISBN 978-1-4766-2505-8.
- Crouse, Richard (2008). Son of the 100 Best Movies You've Never Seen. ECW Press. hlm. 200. ISBN 978-1-55490-330-6.
- Hearn, Lafcadio (1904). Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things. Dover. ISBN 0-486-21901-1. ;
- "Deer". . Diarsipkan dari asli tanggal 2016-06-14. Diakses tanggal 23 June 2016.
- "Butterfly". Encyclopedia of Diderot and D'Alembert. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-08-11. Diakses tanggal 10 July 2016.
- Hutchins, M., Arthur V. Evans, Rosser W. Garrison and Neil Schlager (Eds) (2003) Grzimek's Animal Life Encyclopedia, 2nd edition. Volume 3, Insects. Gale, 2003.
- Ben-Tor, Daphna (1989). Scarabs, A Reflection of Ancient Egypt. Jerusalem. hlm. 8. ISBN 965-278-083-9. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit ()
- Biswas, Soutik. "Why the humble cow is India's most polarising animal". BBC. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-10-30. Diakses tanggal 9 July 2016.
- Robert Hans van Gulik. Hayagrīva: The Mantrayānic Aspect of Horse-cult in China and Japan. Brill Archive. hlm. 9.
- Grainger, Richard (24 June 2012). "Lion Depiction across Ancient and Modern Religions". ALERT. Diarsipkan dari asli tanggal 23 September 2016. Diakses tanggal 6 July 2016.
- Read, Kay Almere; Gonzalez, Jason J. (2000). Mesoamerican Mythology. Oxford University Press. hlm. 132–134.
- McCone, Kim R. (1987). Meid, W. (ed.). Hund, Wolf, und Krieger bei den Indogermanen. Innsbruck. hlm. 101–154. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit ()
- Lau, Theodora, The Handbook of Chinese Horoscopes, pp. 2–8, 30–5, 60–4, 88–94, 118–24, 148–53, 178–84, 208–13, 238–44, 270–78, 306–12, 338–44, Souvenir Press, New York, 2005
- Tester, S. Jim (1987). A History of Western Astrology. Boydell & Brewer. hlm. 31–33 and passim. ISBN 978-0-85115-446-6.
Daftar pustaka
- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1994). Kurikulum Sekolah Menangah Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Jakarta: Depdikbud.
- Hickman Jr; Cleveland P.; Roberts, Larry S. (1990). Biology of Animals (Edisi ke-6). Wm. C. Brown Publisher.
- Solomon; et al. (1993). Biology, 3rd ed. Fort Worth: Saunders-College Publishing,. Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan ()
- Duke, NH. (1995). The Physiology of Domestic Animal. New York: Comstock Publishing.
- Martini (1998). Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed. New Jersey: Prentice Hall International Inc.
- Swenson, GM. (1997). Dules Physiology or Domestic Animals. USA: Publishing Co. Inc.
- Harris, C.L. (1992). Concepts in Zoology. New York: Harper Collin Publisher, Inc.
- Suroso, A.; Permatasari, A. (2003). Ensiklopedia Sains dan Kehidupan: Refernsi dan Petunjuk Lengkap untuk ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia. Jakarta: CV Tarity Samudra Berlian.
Pranala luar
Cari tahu mengenai Animalia pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
![]() | Definisi dan terjemahan dari Wiktionary |
![]() | Gambar dan media dari Commons |
![]() | Berita dari Wikinews |
![]() | Kutipan dari Wikiquote |
![]() | Teks sumber dari Wikisource |
![]() | Buku dari Wikibuku |
Informasi terkait dengan Animalia dari Wikispecies.
- Hewan di Encyclopedia of Life
- Tree of Life Project
- Animal Diversity Web–Database hewan milik University of Michigan, menunjukkan taksonomi, gambar, dan informasi lainnya.
- ARKive Diarsipkan 2016-04-26 di Archive.is–database multimedia dari spesies terancam punah/dilindungi dari seluruh dunia dan spesies yang umum di Britania Raya.
Penulis: www.NiNa.Az
Tanggal publikasi:
wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan, ponsel, telepon, android, iOS, apel, ponsel, samsung, iPhone, xiomi, xiaomi, redmi, kehormatan, oppo, nokia, sonya, mi, pc, web, komputer
Hewan binatang atau satwa adalah organisme eukariotik multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia Dengan sedikit pengecualian hewan mengonsumsi bahan organik menghirup oksigen dapat bergerak bereproduksi secara seksual dan tumbuh dari bola sel yang berongga blastula selama fase perkembangan embrio Lebih dari 1 5 juta spesies hewan yang masih hidup telah dideskripsikan sekitar 1 juta di antaranya adalah serangga tetapi diperkirakan ada lebih dari 7 juta spesies hewan secara keseluruhan Hewan memiliki panjang dari 8 5 mikrometer sampai 33 6 meter dan memiliki interaksi yang kompleks dengan satu sama lain dan dengan lingkungannya serta membentuk jaring jaring makanan yang rumit Studi tentang hewan disebut zoologi Hewan Rentang waktu Kriogenium Sekarang 665 0 Ma Fa Proterozoikum Arkaikum Had source source source source source source source source Klasifikasi ilmiah Domain Eukaryota Klad Amorphea Klad Obazoa tanpa takson Opisthokonta tanpa takson Holozoa tanpa takson Filozoa Klad Choanozoa Kerajaan Animalia Linnaeus Filum Daftar filum hewan Porifera Upakerajaan Eumetazoa Ctenophora Placozoa Cnidaria Trilobozoa Bilateria tak berperingkat Xenacoelomorpha Proarticulata Nephrozoa tak berperingkat Superfilum Deuterostomia Chordata Hemichordata Echinodermata Protostomia tak berperingkat Superfilum Ecdysozoa Nematoda Nematomorpha Kinorhyncha Loricifera Priapulida Onychophora Arthropoda Tardigrada Spiralia tak berperingkat tak berperingkat Chaetognatha Rotifera Mesozoa tak berperingkat Dicyemida Monoblastozoa Orthonectida Rouphozoa tak berperingkat Gastrotricha Platyhelminthes Superfilum Lophotrochozoa Annelida Bryozoa Brachiopoda Cycliophora Entoprocta Mollusca Nemertea Phoronida Sinonim Metazoa Haeckel 1874 Sebagian besar spesies hewan yang masih hidup diklasifikasikan dalam Bilateria klad yang anggotanya memiliki bangun tubuh simetris bilateral Bilateria mencakup protostoma dan deuterostoma Di dalam protostoma terdapat banyak kelompok invertebrata seperti nematoda artropoda dan moluska sementara deuterostoma mencakup echinodermata dan chordata termasuk vertebrata Bentuk kehidupan yang ditafsirkan sebagai binatang purba diklasifikasikan dalam biota Ediakara yang hidup pada eon Prakambrium akhir Filum hewan modern terbentuk jelas dalam catatan fosil sebagai spesies laut selama ledakan Kambrium sekitar 542 juta tahun yang lalu Telah diidentifikasi 6 331 kelompok gen yang dimiliki semua hewan hidup gen gen ini mungkin muncul dari nenek moyang tunggal yang hidup 650 juta tahun yang lalu Aristoteles membagi hewan menjadi hewan yang memiliki darah dan hewan yang tidak Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi biologi hierarkis pertama untuk hewan pada tahun 1758 dalam bukunya Systema Naturae yang dikembangkan oleh Jean Baptiste Lamarck menjadi 14 filum pada tahun 1809 Pada akhir 1800 an Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi Metazoa multiseluler sekarang merupakan sinonim dari Animalia dan Protozoa organisme bersel tunggal yang tidak lagi dianggap sebagai hewan Pada zaman modern klasifikasi hewan mengandalkan teknik teknik canggih seperti filogenetik molekuler yang efektif dalam menunjukkan hubungan evolusi di antara taksa binatang Manusia memanfaatkan banyak spesies hewan lain untuk makanan seperti daging susu dan telur untuk material seperti kulit dan wol sebagai peliharaan dan sebagai hewan pekerja untuk dimanfaatkan tenaganya dan dijadikan sarana transportasi Anjing digunakan sementara banyak hewan darat dan air diburu sebagai olahraga Hewan telah muncul dalam seni sejak zaman paling awal dan menjadi bagian dari mitologi dan agama EtimologiPerkataan hewan adalah pinjaman dari bahasa Arab حيوان dibaca hayawan yang berarti binatang Perkataan satwa adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta yang berarti makhluk Sedangkan binatang merupakan kata asli bahasa Melayu butuh rujukan Dalam bahasa Inggris hewan disebut animal dari bahasa Latin yaitu animalis yang berarti memiliki napas Dalam penggunaan nonformal sehari hari kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia Kadang kadang kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggota kingdom Animalia meliputi makhluk yang beragam seperti spons ubur ubur serangga dan manusia KarakteristikHewan unik karena memiliki bola sel pada embrio awal 1 yang berkembang menjadi sebuah bola berongga yang disebut blastula 2 Hewan memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka dari makhluk hidup lainnya Hewan bersifat eukariotik memiliki membran inti dan multiseluler tidak seperti bakteri yang prokariotik dan tidak seperti protista yang bersifat eukariotik tetapi uniseluler Tidak seperti tumbuhan dan alga yang menghasilkan nutrisinya sendiri hewan bersifat heterotrof artinya memakan bahan organik dan mencernanya secara internal Dengan sangat sedikit pengecualian hewan menghirup oksigen dan berespirasi secara aerobik Semua hewan bersifat motil mampu secara spontan memindahkan tubuh selama setidaknya sebagian dari siklus hidupnya tetapi beberapa hewan seperti spons koral kerang dan teritip kemudian menjadi Blastula adalah tahap dalam perkembangan embrio yang unik untuk sebagian besar hewan yang memungkinkan sel untuk berdiferensiasi menjadi jaringan dan organ khusus Struktur Semua hewan terdiri dari sel yang dikelilingi oleh matriks ekstraseluler yang khas dan terdiri dari kolagen dan glikoprotein elastis Selama perkembangan matriks ekstraseluler hewan membentuk kerangka kerja yang relatif fleksibel sehingga sel sel dapat bergerak dan direorganisasi hal ini memungkinkan pembentukan struktur yang kompleks Matriks ekstraseluler dapat mengalami kalsifikasi membentuk struktur seperti cangkang tulang dan Sebaliknya sel sel organisme multisel lain terutama alga tumbuhan dan jamur ditahan di tempatnya oleh dinding sel dan berkembang dengan pertumbuhan progresif Sel sel hewan memiliki sambungan sel yang disebut sambungan ketat sambungan celah dan desmosom Dengan sedikit pengecualian khususnya spons dan Placozoa tubuh hewan tersusun dari jaringan Contoh jaringan antara lain jaringan epitelium yang melapisi permukaan atau rongga tubuh jaringan ikat yang mengikat jaringan dan menyokong tubuh secara struktural jaringan otot yang memungkinkan pergerakan dan jaringan saraf yang mengirimkan sinyal dan mengoordinasikan tubuh Biasanya ada juga ruang pencernaan internal dengan satu bukaan seperti pada cacing pipih atau dua bukaan seperti pada deuterostoma Reproduksi dan pertumbuhan Reproduksi seksual terjadi pada hampir semua hewan seperti capung capung ini Hampir semua hewan menggunakan suatu bentuk reproduksi seksual Hewan menghasilkan gamet haploid melalui meiosis gamet yang lebih kecil dan dapat bergerak adalah spermatozoa dan gamet yang lebih besar dan non motil adalah ovum Spermatozoa dan ovum bersatu untuk membentuk zigot yang berkembang melalui mitosis menjadi bola berongga yang disebut blastula Dalam spons larva blastula berenang ke lokasi baru menempel ke dasar laut dan berkembang menjadi spons baru Pada sebagian besar kelompok lain blastula mengalami penataan ulang yang lebih rumit Blastula mengalami invaginasi pelipatan tertentu untuk membentuk gastrula yang memiliki ruang pencernaan dan dua lapisan germinal yang terpisah yakni ektoderm eksternal dan endoderm internal Dalam banyak hewan lapisan germinal ketiga mesoderm juga berkembang di antaranya Lapisan lapisan germinal ini kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan dan organ Perkawinan dengan kerabat dekat berulang kali umumnya mengarah ke depresi perkawinan sekerabat dalam suatu populasi karena peningkatan prevalensi ciri yang berbahaya Hewan telah mengevolusikan berbagai mekanisme untuk Pada beberapa spesies seperti splendid fairywren betina mendapat manfaat dengan kawin dengan banyak pejantan sehingga menghasilkan lebih banyak keturunan dengan kualitas genetik yang lebih tinggi Beberapa hewan mampu melakukan reproduksi aseksual yang sering menghasilkan klon genetik dari hewan induk Hal ini mungkin terjadi melalui fragmentasi dalam bentuk tunas seperti pada Hydra dan cnidaria lainnya atau partenogenesis ketika telur yang fertil diproduksi tanpa kawin seperti pada kutu daun EkologiPredator seperti flycatcher ultramarine ini memakan organisme lain Hewan dikategorikan ke dalam kelompok kelompok ekologis tergantung pada bagaimana mereka memperoleh atau mengonsumsi bahan organik termasuk karnivora herbivora omnivora detritivor dan parasit Interaksi di antara hewan membentuk jaring jaring makanan yang rumit Pada spesies karnivora atau omnivora predasi adalah yang terjadi ketika predator memakan organisme lain disebut sebagai mangsa Tekanan selektif yang dikenakan pada satu sama lain mengarah pada perlombaan senjata evolusioner antara predator dan mangsa yang menghasilkan berbagai adaptasi antipredator Hampir semua predator multisel adalah hewan Beberapa menggunakan beberapa metode misalnya pada tawon parasitoid larva memakan jaringan hidup inang dan membunuhnya dalam proses ini tetapi tawon dewasa umumnya mengonsumsi nektar dari bunga Hewan lainnya memiliki perilaku makan yang sangat spesifik seperti penyu sisik yang utamanya memakan spons Kerang dan udang di ventilasi hidrotermal Sebagian besar hewan mengandalkan energi yang dihasilkan oleh tumbuhan melalui fotosintesis Herbivora mengonsumsi tumbuhan secara langsung sementara karnivora dan hewan lain pada tingkat trofik yang lebih tinggi biasanya memperoleh energi dalam bentuk karbon tereduksi dengan memakan hewan lain Karbohidrat lipid protein dan biomolekul lainnya dipecah untuk memungkinkan hewan tumbuh dan mempertahankan proses biologis seperti lokomosi Hewan yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal dan rembesan dingin di dasar laut yang gelap tidak bergantung pada energi sinar matahari Sebaliknya arkea dan bakteri di tempat ini menghasilkan bahan organik melalui kemosintesis dengan mengoksidasi senyawa anorganik seperti metana dan membentuk dasar jaring jaring makanan lokal Hewan awalnya berevolusi di laut Beberapa garis keturunan artropoda mengolonisasi daratan kurang lebih pada waktu yang sama dengan tumbuhan darat mungkin antara 510 471 juta tahun yang lalu selama periode atau Ordovisium Awal Vertebrata seperti ikan bersirip daging Tiktaalik mulai pindah ke tanah pada periode Devon akhir sekitar 375 juta tahun yang lalu Hewan menempati hampir semua habitat dan mikrohabitat di Bumi termasuk air asin ventilasi hidrotermal air tawar mata air panas rawa hutan padang rumput gurun udara hingga bagian dalam hewan tumbuhan jamur dan batu Namun hewan tidak terlalu tahan panas sangat sedikit hewan yang dapat bertahan hidup pada suhu konstan di atas 50 C 122 F Hanya sedikit spesies hewan kebanyakan nematoda yang menghuni gurun paling dingin di benua Antartika KeanekaragamanPaus biru adalah hewan terbesar yang pernah hidup Terbesar dan terkecil Paus biru Balaenoptera musculus adalah hewan terbesar yang pernah hidup dengan berat mencapai 190 metrik ton dan panjang mencapai 33 6 meter 110 ft Hewan darat terbesar yang masih ada adalah gajah semak afrika Loxodonta africana dengan berat mencapai 12 25 ton dan panjang hingga 10 67 meter 35 0 ft Hewan darat terbesar yang pernah hidup adalah dinosaurus sauropoda seperti Argentinosaurus yang mungkin beratnya mencapai 73 ton Beberapa hewan bersifat mikroskopik beberapa Myxozoa parasit obligat yang termasuk dalam Cnidaria tidak pernah tumbuh lebih besar dari 20 mm dan salah satu spesies terkecil Myxobolus shekel tidak lebih dari 8 5 mm saat tumbuh dewasa Jumlah spesies dan habitat Tabel berikut mencantumkan perkiraan jumlah spesies yang ada yang masih ada untuk kelompok kelompok hewan dengan jumlah spesies terbesar dengan habitat utama mereka darat air tawar dan laut dan cara hidup bebas atau parasit Perkiraan spesies yang ditunjukkan di sini didasarkan pada angka yang dideskripsikan secara ilmiah perkiraan yang jauh lebih besar telah dihitung berdasarkan berbagai cara prediksi dan ini bisa sangat bervariasi Misalnya sekitar 25 000 27 000 spesies nematoda telah dideskripsikan sementara perkiraan jumlah nematoda yang dipublikasikan mencakup 10 000 20 000 500 000 10 juta dan 100 juta Dengan menggunakan pola dalam hierarki taksonomi jumlah spesies hewan termasuk yang belum dideskripsikan dihitung menjadi sekitar 7 77 juta pada tahun 2011 Filum Contoh Jumlah Spesies Darat Laut Air tawar Hidup bebas Parasit Annelida 17 000 Ya tanah Ya 1 750 Ya 400 Artropoda 1 257 000 1 000 000 serangga gt 40 000 Malac ostraca 94 000 Ya gt 45 000 Bryozoa 6 000 Ya 60 80 Ya Chordata 65 000 45 000 23 000 13 000 18 000 9 000 Ya 40 catfish Cnidaria 16 000 Ya Ya sedikit Ya gt 1 350 Myxozoa Echinodermata 7 500 7 500 Ya Moluska 85 000 107 000 35 000 60 000 5 000 12 000 Ya gt 5 600 Nematoda 25 000 Ya tanah 4 000 2 000 11 000 14 000 Platyhelminthes 29 500 Ya Ya 1 300 Ya gt 40 000 Rotifera 2 000 gt 400 2 000 Ya Porifera 10 800 Ya 200 300 Ya Ya Jumlah total spesies yang sudah dideskripsikan pada 2013 1 525 728Asal usul evolusidari biota Ediakara c 635 542 jtl adalah salah satu spesies hewan paling awal yang diketahui Fosil pertama yang mungkin mewakili hewan muncul di bebatuan berusia 665 juta tahun di di Australia Selatan Fosil fosil ini ditafsirkan sebagai spons awal Hewan hewan tertua ditemukan di biota Ediakara menjelang akhir Prakambrium sekitar 610 juta tahun yang lalu Apakah biota Ediakara merupakan hewan telah lama diragukan tetapi penemuan lipid hewan kolesterol pada fosil Dickinsonia menetapkan bahwa biota Ediakara benar benar merupakan hewan Anomalocaris canadensis adalah salah satu dari banyak spesies hewan yang muncul dalam ledakan Kambrium dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan ditemukan di lapisan fosil Burgess Shale Kebanyakan filum hewan yang diketahui pertama kali muncul dalam catatan fosil selama ledakan Kambrium dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu di tempat seperti Burgess Shale Filum yang masih ada yang dapat ditemukan di bebatuan ini termasuk Moluska Brachiopoda Onychophora Tardigrada Artropoda Echinodermata dan Hemichordata bersama dengan berbagai bentuk yang sudah punah seperti Anomalocaris yang bersifat predator Terjadinya peristiwa tersebut yang tiba tiba mungkin merupakan artefak dari catatan fosil bukan menunjukkan bahwa semua hewan ini muncul secara bersamaan Beberapa ahli paleontologi menyatakan bahwa hewan muncul jauh lebih awal daripada ledakan Kambrium mungkin sedini 1 miliar tahun yang lalu Fosil jejak seperti jejak dan liang dari periode Tonian mungkin menunjukkan adanya hewan mirip cacing triploblastik kira kira sebesar lebarnya sekitar 5 mm dan sekompleks seperti cacing tanah Namun jejak serupa dihasilkan saat ini oleh protista bersel tunggal raksasa Gromia sphaerica sehingga jejak fosil Tonian mungkin tidak menunjukkan evolusi hewan awal Sekitar waktu yang sama bukti lain mungkin menunjukkan munculnya hewan yang merumput tikar berlapis mikroorganisme yang disebut stromatolit menurun keragamannya mungkin karena dimakan oleh hewan JenisVertebrata Vertebrata adalah jenis hewan subfilum dari Chordata yang mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang Vertebrata merupakan subfilum terbesar dari Chordata Semua jenis ikan amfibia reptil burung serta hewan menyusui mamalia dapat dimasukkan ke dalam vertebrata kecuali belut remang dan lintah laut Invertebrata Invertebrata atau Avertebrata adalah hewan yang termasuk kedalam jenis hewan yang tidak memiliki tulang punggung antar ruas ruas tulang belakang Hewan avertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa Porifera Artropoda Platyhelminthes Nemathelminthes Annelida Coelenterata Moluska dan Echinodermata FilogeniHewan bersifat monofiletik artinya mereka berasal dari leluhur yang sama Choanoflagellatea adalah klad saudara hewan dan mereka bersama sama membentuk Choanozoa Hewan hewan yang paling basal yaitu Porifera Ctenophora Cnidaria dan Placozoa memiliki bangun tubuh yang tidak memiliki simetri bilateral tetapi hubungan mereka masih diperdebatkan Porifera atau Ctenophora mungkin merupakan kelompok paling basal dan menjadi kerabat semua klad hewan lainnya keduanya tidak memiliki yang penting dalam perkembangan bangun tubuh Gen gen ini ditemukan di Placozoa dan hewan yang lebih tinggi yaitu Bilateria Ada 6 331 kelompok gen yang dimiliki semua hewan hidup telah diidentifikasi gen gen ini mungkin muncul dari satu nenek moyang bersama yang hidup 650 juta tahun yang lalu pada masa Prakambrium Sebanyak 25 di antaranya merupakan kelompok gen inti baru yang hanya ditemukan pada hewan dari 25 kelompok gen tersebut delapan di antaranya merupakan komponen penting dari jalur pensinyalan dan yang mungkin telah memungkinkan hewan menjadi multiseluler dengan menyediakan pola untuk sistem sumbu tubuh dalam tiga dimensi dan tujuh kelompok gen lainnya untuk faktor transkripsi termasuk protein yang terlibat dalam Berikut ini adalah pohon filogenetik hanya garis keturunan utama yang menunjukkan kira kira berapa juta tahun yang lalu jtl terjadi percabangan garis keturunan Choanozoa Choanoflagellata Animalia Porifera Eumetazoa Ctenophora ParaHoxozoa Placozoa Cnidaria Bilateria Xenacoelomorpha Nephrozoa Deuterostomia Chordata Ambulacraria Protostomia Ecdysozoa Panarthropoda Nematoida gt 529 jtl Spiralia Rotifera dan kerabatnya Chaetognatha Platyhelminthes dan kerabatnya Lophotrochozoa Moluska dan kerabatnya Annelida dan kerabatnya 550 mya 580 mya 610 jtl 650 jtl Triploblasts 680 jtl 760 jtl 950 jtl Hewan non bilateria Hewan non bilateria mencakup spons tengah dan karang latar belakang Beberapa filum hewan tidak memiliki simetri bilateral Di antaranya spons Porifera mungkin berdivergensi pertama kali mewakili filum hewan tertua Spons tidak memiliki organisasi yang kompleks yang ditemukan di sebagian besar filum hewan lainnya sel selnya memiliki perbedaan tetapi dalam banyak kasus tidak diatur ke dalam jaringan yang berbeda Mereka biasanya makan dengan memasukkan air melalui pori pori Ctenophora ubur ubur sisir dan Cnidaria yang mencakup ubur ubur anemon laut dan koral memiliki simetri radial dan memiliki rongga pencernaan dengan bukaan tunggal yang berfungsi baik sebagai mulut maupun anus Hewan di kedua filum tersebut memiliki jaringan yang berbeda tetapi jaringan jaringan ini tidak diatur dalam organ Mereka bersifat yaitu hanya memiliki dua lapisan germinal utama ektoderm dan endoderm Placozoa yang berukuran kecil mirip dengan kedua filum di atas tetapi mereka tidak memiliki rongga pencernaan permanen Hewan bilateria Bangun tubuh bilateria yang ideal Dengan tubuh silinder dan arah gerak hewan memiliki ujung kepala dan ujung ekor Organ indera dan mulut membentuk kepala Otot otot melingkar sirkuler dan memanjang longitudinal memungkinkan gerak peristaltik Hewan yang tersisa sebagian besar hewan terdiri dari sekitar 29 filum dan lebih dari satu juta spesies membentuk sebuah klad Bilateria Tubuhnya adalah triploblastik dengan tiga lapisan germinal yang berkembang dengan baik dan jaringan mereka membentuk organ yang berbeda Ruang pencernaan memiliki dua bukaan mulut dan anus dan ada rongga tubuh internal selom atau pseudoselom Hewan dengan bangun tubuh simetris bilateral ini memiliki ujung kepala anterior dan ujung ekor posterior serta punggung dorsal dan perut ventral oleh karena itu mereka juga memiliki sisi kiri dan sisi kanan Memiliki ujung depan berarti bahwa bagian tubuh ini mengalami rangsangan seperti makanan mendukung sefalisasi perkembangan kepala dengan dan mulut Banyak bilateria memiliki kombinasi otot otot melingkar yang menyempitkan tubuh membuatnya lebih panjang dan satu set otot memanjang longitudinal yang memendekkan tubuh ini memungkinkan hewan bertubuh lunak dengan kerangka hidrostatik bergerak dengan peristalsis Mereka juga memiliki usus sepanjang tubuh yang pada dasarnya silinder dari mulut ke anus Banyak filum bilateria memiliki larva primer yang berenang dengan silia dan memiliki organ apikal yang mengandung sel sel sensorik Namun ada pengecualian untuk masing masing karakteristik ini misalnya echinodermata dewasa bersifat simetris radial tidak seperti larvanya sementara beberapa cacing parasit memiliki struktur tubuh yang sangat disederhanakan Studi genetika telah banyak mengubah pemahaman para ahli zoologi tentang hubungan dalam Bilateria Kebanyakan filum termasuk dalam dua garis keturunan utama Protostomia dan Deuterostomia Bilateria paling basal adalah Xenacoelomorpha Protostoma dan deuterostoma Saluran pencernaan bilateria berkembang dalam dua cara Dalam banyak protostoma blastopor berkembang menjadi mulut sementara pada deuterostoma blastopor menjadi anus Protostoma dan deuterostoma berbeda dalam beberapa hal Pada awal perkembangan embrio deuterostoma menjalani radial selama pembelahan sel sementara banyak protostoma Spiralia mengalami penyibakan spiral Hewan dari kedua kelompok memiliki saluran pencernaan yang lengkap tetapi dalam protostoma pembukaan pertama berkembang menjadi mulut dan anus terbentuk sekunder Dalam deuterostoma anus terbentuk pertama dan mulut berkembang secara sekunder Kebanyakan protostoma memiliki perkembangan di mana sel sel hanya mengisi bagian dalam gastrula untuk membentuk mesoderm Dalam deuterostom mesoderm terbentuk oleh kantong melalui invaginasi endoderm Filum deuterostoma utama adalah Echinodermata dan Chordata Echinodermata secara eksklusif hidup di laut dan termasuk bintang laut bulu babi dan teripang Chordata didominasi oleh vertebrata hewan dengan yang terdiri dari ikan amfibi reptil burung dan mamalia Deuterostoma juga mencakup Hemichordata cacing acorn Ecdysozoa Ekdisis capung ini telah muncul dari kering dan melebarkan sayapnya Seperti artropoda lain tubuhnya dibagi menjadi beberapa segmen Ecdysozoa adalah protostoma dinamai berdasarkan yang dimiliki bersama yaitu ekdisis pertumbuhan dengan moulting berganti kulit Ecdysozoa mencakup filum hewan terbesar Artropoda yang mencakup serangga laba laba kepiting dan kerabatnya Semua ini memiliki tubuh yang dibagi menjadi segmen berulang biasanya dengan appendage anggota badan yang berpasangan Dua filum yang lebih kecil Onychophora dan Tardigrada adalah kerabat dekat artropoda dan berbagi sifat sifat tersebut Ecdysozoa juga mencakup Nematoda atau cacing gilig mungkin merupakan filum hewan terbesar kedua Nematoda biasanya mikroskopis dan terdapat di hampir setiap lingkungan di mana ada air beberapa merupakan parasit yang penting Filum yang lebih kecil yang berkerabat dengannya adalah Nematomorpha atau cacing bulu kuda serta Kinorhyncha Priapulida dan Loricifera Kelompok kelompok ini memiliki selom tereduksi yang disebut pseudoselom Spiralia dalam embrio siput laut Spiralia adalah kelompok besar protostoma yang berkembang dengan penyibakan spiral pada embrio awal Filogeni Spiralia telah diperdebatkan tetapi kelompok ini mengandung klad besar superfilum Lophotrochozoa dan kelompok kelompok filum yang lebih kecil seperti Rouphozoa yang mencakup Gastrotricha dan cacing pipih Lophotrochozoa dan Rouphozoa dikelompokkan sebagai yang memiliki kelompok saudari yang mencakup rotifera Lophotrochozoa mencakup moluska annelida brakiopoda nemertea bryozoa dan entoprocta Moluska filum hewan terbesar kedua menurut jumlah spesies yang dideskripsikan mencakup siput kerang dan cumi cumi sedangkan annelida adalah cacing beruas seperti cacing tanah dan lintah Moluska dan annelida telah lama dianggap sebagai kerabat dekat karena keduanya memiliki larva trokofor Sejarah klasifikasiJean Baptiste de Lamarck memimpin pembuatan klasifikasi modern invertebrata memecah Vermes dalam klasifikasi Linnaeus menjadi 9 filum pada tahun 1809 Pada era klasik Aristoteles membagi hewan berdasarkan pengamatannya sendiri menjadi hewan dengan darah kira kira vertebrata dan hewan yang tidak berdarah Hewan hewan itu kemudian diatur pada skala dari manusia dengan darah 2 kaki jiwa rasional turun ke tetrapoda yang melahirkan dengan darah 4 kaki jiwa sensitif dan kelompok lain seperti krustasea tidak ada darah banyak kaki jiwa sensitif turun ke makhluk yang mengalami seperti spons tanpa darah tanpa kaki jiwa tumbuhan Aristoteles tidak yakin apakah spons adalah hewan yang dalam sistemnya harus memiliki sensasi nafsu makan dan pergerakan atau tumbuhan yang jelas bukan dia tahu bahwa spons bisa merasakan sentuhan dan akan berkontraksi jika hendak ditarik dari bebatuan mereka tetapi bahwa spons berakar seperti tumbuhan dan tidak pernah bergerak Pada 1758 Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi hierarkis pertama dalam bukunya Systema Naturae Dalam skema aslinya hewan adalah salah satu dari tiga kerajaan dibagi ke dalam kelas dan Sejak itu empat kelas terakhir semuanya telah dimasukkan ke dalam satu filum Chordata sementara Insecta nya yang mencakup krustasea dan arakhnida dan Vermes telah diganti namanya atau dipecah Proses ini dimulai pada tahun 1793 oleh Jean Baptiste de Lamarck yang menyebut Vermes une espece de chaos semacam kekacauan dan membagi Vermes menjadi tiga filum baru cacing echinodermata dan polip yang mencakup koral dan ubur ubur Pada tahun 1809 dalam bukunya Philosophie Zoologique Lamarck telah membuat 9 filum selain vertebrata di mana dia masih memiliki 4 filum mamalia burung reptil dan ikan dan moluska yaitu cirripedia annelida krustasea araknida serangga cacing Radiata polip dan infusoria Pada tahun 1817 dalam bukunya Georges Cuvier menggunakan anatomi perbandingan untuk mengelompokkan hewan menjadi empat embranchements cabang dengan bangun tubuh yang berbeda kira kira sesuai dengan filum yaitu vertebrata moluska hewan artikulata artropoda dan annelida dan zoophyta echinodermata cnidaria dan hewan lainnya Pembagian menjadi empat ini diikuti oleh ahli embriologi Karl Ernst von Baer pada tahun 1828 ahli zoologi Louis Agassiz pada tahun 1857 dan ahli anatomi perbandingan Richard Owen pada tahun 1860 Pada tahun 1874 Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi dua subkerajaan Metazoa hewan multiseluler dengan lima filum coelenterata echinodermata artikulata moluska dan vertebrata dan Protozoa hewan bersel satu mencakup filum hewan keenam spons Protozoa kemudian dipindahkan ke kerajaan Protista hanya menyisakan Metazoa sebagai sinonim dari Animalia Dalam budaya manusiaDaging sapi di rumah jagal Manusia mengeksploitasi sejumlah besar spesies hewan lain untuk makanan baik dari spesies hewan ternak yang didomestikasi dan terutama di laut dengan berburu spesies liar Banyak spesies ikan laut ditangkap secara komersial untuk makanan Sejumlah kecil spesies ikan diternakkan secara komersial Invertebrata termasuk sefalopoda krustasea dan moluska bivalvia atau gastropoda diburu atau dibudidayakan untuk dimakan Ayam sapi domba babi dan hewan lainnya dibesarkan sebagai hewan ternak di seluruh dunia Serat hewan seperti wol digunakan untuk membuat tekstil sedangkan tendon binatang digunakan sebagai pengikat dan kulit banyak digunakan untuk membuat sepatu dan barang barang lainnya Hewan diburu dan dibudidayakan untuk bulunya untuk membuat barang barang seperti mantel dan topi Zat warna termasuk shellac dan kermes dibuat dari tubuh serangga Hewan pekerja termasuk sapi dan kuda digunakan untuk bekerja dan transportasi dari hari hari pertama pertanian Hewan seperti lalat buah Drosophila melanogaster berperan besar dalam sains sebagai model eksperimental Hewan telah digunakan untuk membuat vaksin sejak penemuannya pada abad ke 18 Beberapa obat seperti obat kanker didasarkan pada toksin atau molekul lain dari hewan Seekor yang mengambil bebek saat berburu Orang orang menggunakan untuk membantu mengejar dan mengambil hewan dan burung pemangsa untuk menangkap burung dan mamalia sementara burung yang ditambatkan digunakan untuk menangkap ikan Katak beracun digunakan untuk meracuni ujung sumpit Berbagai macam hewan dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan dari invertebrata seperti tarantula dan gurita serangga termasuk belalang sembah reptil seperti ular dan bunglon hingga burung termasuk burung kenari dan bayan Namun spesies hewan peliharaan yang paling sering dipelihara adalah mamalia yaitu anjing kucing dan kelinci Ada ketegangan antara peran hewan sebagai sahabat manusia dan keberadaan mereka sebagai individu dengan hak mereka sendiri Berbagai macam hewan darat dan akuatik diburu Visi artistik Still Life with Lobster and Oysters oleh c 1660 Hewan telah menjadi dari zaman paling awal baik sejarah seperti di Mesir Kuno dan prasejarah seperti dalam lukisan gua di Lascaux Lukisan hewan yang utama termasuk oleh Albrecht Durer pada 1515 dan potret kuda oleh George Stubbs pada c 1762 burung dan mamalia memainkan peran dalam sastra dan film seperti dalam film serangga raksasa Hewan termasuk dan mamalia berperan dalam mitologi dan agama Baik di Jepang maupun Eropa kupu kupu dilihat sebagai personifikasi jiwa seseorang sementara kumbang scarab dianggap sakral di Mesir kuno Di antara mamalia kelelawar dan adalah subjek mitos dan pemujaan Tanda tanda zodiak Barat dan Cina didasarkan pada hewan Lihat pulaPortal Hewan Perilaku hewan Fauna Indonesia Daftar hewan purbakala Hewan peliharaan Daftar hewan di Alkitab Daftar bunyi hewanCatatanAplikasi kode batang DNA pada taksonomi semakin memperrumit hal ini sebuah analisis kode batang DNA pada 2016 memperkirakan bahwa terdapat 100 000 spesies serangga di Kanada saja dan mengekstrapolasikan bahwa fauna serangga global seharusnya lebih dari 10 juta spesies hampir 2 juta di dalam satu famili lalat yang disebut gall midge Tidak mencakup parasitoid Bandingkan dengan Berkas Annelid redone w white background svg untuk model yang lebih spesifik dan mendetail dari sebuah filum dengan bangun tubuh umum ini Dalam karyanya Sejarah Hewan dan ReferensiCresswell Julia 2010 The Oxford Dictionary of Word Origins Edisi 2 New York Oxford University Press ISBN 9780199547937 having the breath of life from anima air breath life Webster s Animal Definition Diarsipkan dari asli tanggal 2011 11 04 Diakses tanggal 17 September 2009 Animals Merriam Webster s Diarsipkan dari asli tanggal 2007 11 12 Diakses tanggal 16 May 2010 2 a one of the lower animals as distinguished from human beings b mammal broadly vertebrate Animal The American Heritage Dictionary Edisi Forth Houghton Mifflin Company 2006 Avila Vernon L 1995 Biology Investigating Life on Earth Jones amp Bartlett Learning hlm 767 ISBN 978 0 86720 942 6 Palaeos Metazoa Palaeos Diarsipkan dari asli tanggal 2018 02 28 Diakses tanggal 25 February 2018 Davidson Michael W Animal Cell Structure Diarsipkan dari asli tanggal 20 September 2007 Diakses tanggal 20 September 2007 Bergman Jennifer Heterotrophs Diarsipkan dari asli tanggal 29 August 2007 Diakses tanggal 30 September 2007 Douglas Angela E Raven John A January 2003 Genomes at the interface between bacteria and organelles Philosophical Transactions of the Royal Society B 358 1429 5 17 doi 10 1098 rstb 2002 1188 ISSN 0962 8436 PMC 1693093 PMID 12594915 Mentel Marek Martin William 2010 Anaerobic animals from an ancient anoxic ecological niche BMC Biology 8 32 doi 10 1186 1741 7007 8 32 PMC 2859860 PMID 20370917 Pemeliharaan CS1 DOI bebas tanpa ditandai Saupe S G Concepts of Biology Diarsipkan dari asli tanggal 2007 11 21 Diakses tanggal 30 September 2007 Minkoff Eli C 2008 Barron s EZ 101 Study Keys Series Biology Edisi 2nd revised Barron s Educational Series hlm 48 ISBN 978 0 7641 3920 8 Alberts Bruce Johnson Alexander Lewis Julian Raff Martin Roberts Keith Walter Peter 2002 Molecular Biology of the Cell Edisi 4th Garland Science ISBN 0 8153 3218 1 Diarsipkan dari asli tanggal 2016 12 23 Diakses tanggal 2018 05 05 Sangwal Keshra 2007 Additives and crystallization processes from fundamentals to applications John Wiley and Sons hlm 212 ISBN 978 0 470 06153 4 Becker Wayne M 1991 The world of the cell Benjamin Cummings ISBN 978 0 8053 0870 9 Magloire Kim 2004 Cracking the AP Biology Exam 2004 2005 Edition The Princeton Review hlm 45 ISBN 978 0 375 76393 9 Starr Cecie 2007 09 25 Biology Concepts and Applications without Physiology Cengage Learning hlm 362 365 ISBN 0495381500 Hillmer Gero Lehmann Ulrich 1983 Fossil Invertebrates Translated by J Lettau CUP Archive hlm 54 ISBN 978 0 521 27028 1 Knobil Ernst 1998 Encyclopedia of reproduction Volume 1 Academic Press hlm 315 ISBN 978 0 12 227020 8 Schwartz Jill 2010 Master the GED 2011 Peterson s hlm 371 ISBN 978 0 7689 2885 3 Hamilton Matthew B 2009 Population genetics Wiley Blackwell hlm 55 ISBN 978 1 4051 3277 0 Ville Claude Alvin Walker Warren Franklin Barnes Robert D 1984 General zoology Saunders College Pub hlm 467 ISBN 978 0 03 062451 3 Hamilton William James Boyd James Dixon Mossman Harland Winfield 1945 Human embryology prenatal development of form and function Williams amp Wilkins hlm 330 Philips Joy B 1975 Development of vertebrate anatomy Mosby hlm 176 ISBN 978 0 8016 3927 2 The Encyclopedia Americana a library of universal knowledge Volume 10 Encyclopedia Americana Corp 1918 hlm 281 Romoser William S Stoffolano J G 1998 The science of entomology WCB McGraw Hill hlm 156 ISBN 978 0 697 22848 2 Charlesworth D Willis J H 2009 The genetics of inbreeding depression Nat Rev Genet 10 11 783 796 doi 10 1038 nrg2664 PMID 19834483 Bernstein H Hopf F A Michod R E 1987 The molecular basis of the evolution of sex Adv Genet Advances in Genetics 24 323 370 doi 10 1016 s0065 2660 08 60012 7 ISBN 9780120176243 PMID 3324702 Pusey Anne Wolf Marisa 1996 Inbreeding avoidance in animals Trends Ecol Evol 11 5 201 206 doi 10 1016 0169 5347 96 10028 8 PMID 21237809 Petrie M Kempenaers B 1998 Extra pair paternity in birds Explaining variation between species and populations Trends in Ecology and Evolution 13 2 52 57 doi 10 1016 s0169 5347 97 01232 9 PMID 21238200 Adiyodi K G Hughes Roger N Adiyodi Rita G July 2002 Reproductive Biology of Invertebrates Volume 11 Progress in Asexual Reproduction Wiley hlm 116 ISBN 978 0 471 48968 9 Schatz Phil Concepts of Biology How Animals Reproduce OpenStax College Diarsipkan dari asli tanggal 2018 03 06 Diakses tanggal 5 March 2018 Marchetti Mauro Rivas Victoria 2001 Geomorphology and environmental impact assessment Taylor amp Francis hlm 84 ISBN 978 90 5809 344 8 Levy Charles K 1973 Elements of Biology Appleton Century Crofts hlm 108 ISBN 978 0 390 55627 1 Begon M Townsend C Harper J 1996 Ecology Individuals populations and communities Edisi Third Blackwell Science ISBN 0 86542 845 X Allen Larry Glen Pondella Daniel J Horn Michael H 2006 Ecology of marine fishes California and adjacent waters University of California Press hlm 428 ISBN 978 0 520 24653 9 2005 Antipredator Defenses in Birds and Mammals University of Chicago Press hlm 1 6 and passim Simpson Alastair G B Roger Andrew J 2004 The real kingdoms of eukaryotes Current Biology 14 17 R693 doi 10 1016 j cub 2004 08 038 PMID 15341755 Stevens Alison N P 2010 Predation Herbivory and Parasitism Nature Education Knowledge 3 10 36 Diarsipkan dari asli tanggal 2017 09 30 Diakses tanggal 12 February 2018 Jervis M A Kidd N A C November 1986 Host Feeding Strategies in Hymenopteran Parasitoids Biological Reviews 61 4 395 434 doi 10 1111 j 1469 185x 1986 tb00660 x Diarsipkan dari asli tanggal 2017 10 03 Diakses tanggal 2018 04 19 Meylan Anne 1988 01 22 Spongivory in Hawksbill Turtles A Diet of Glass Science 239 4838 American Association for the Advancement of Science 393 395 doi 10 1126 science 239 4838 393 JSTOR 1700236 PMID 17836872 Clutterbuck Peter 2000 Understanding Science Upper Primary Blake Education hlm 9 ISBN 978 1 86509 170 9 Gupta P K Genetics Classical To Modern Rastogi Publications hlm 26 ISBN 978 81 7133 896 2 Garrett Reginald Grisham Charles M 2010 Biochemistry Cengage Learning hlm 535 ISBN 978 0 495 10935 8 New Scientist 152 2050 2055 IPC Magazines 105 1996 Pemeliharaan CS1 Periode tanpa judul Castro Peter Huber Michael E 2007 Marine Biology Edisi 7th McGraw Hill hlm 376 ISBN 978 0 07 722124 9 Rota Stabelli Omar Daley Allison C Pisani Davide 2013 Molecular Timetrees Reveal a Cambrian Colonization of Land and a New Scenario for Ecdysozoan Evolution PDF Current Biology 23 5 392 doi 10 1016 j cub 2013 01 026 PMID 23375891 Diakses tanggal 1 March 2018 pranala nonaktif permanen Daeschler Edward B Shubin Neil H Jenkins Farish A Jr 6 April 2006 A Devonian tetrapod like fish and the evolution of the tetrapod body plan Nature 440 7085 757 763 doi 10 1038 nature04639 PMID 16598249 Diarsipkan dari asli tanggal 2017 05 27 Diakses tanggal 2018 04 19 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link 21 November 2005 Getting a Leg Up on Land Scientific American Diarsipkan dari asli tanggal 2013 12 07 Diakses tanggal 2015 06 30 Margulis Lynn Schwartz Karlene V Dolan Michael 1999 Diversity of Life The Illustrated Guide to the Five Kingdoms Jones amp Bartlett Learning hlm 115 116 ISBN 978 0 7637 0862 7 Clarke Andrew 2014 The thermal limits to life on Earth International Journal of Astrobiology 13 2 141 Bibcode 2014IJAsB 13 141C doi 10 1017 S1473550413000438 Land animals British Antarctic Survey Diarsipkan dari asli tanggal 2018 11 06 Diakses tanggal 7 March 2018 Wood Gerald The Guinness Book of Animal Facts and Feats 1983 ISBN 978 0 85112 235 9 Davies Ella 20 April 2016 The longest animal alive may be one you never thought of BBC Earth Diarsipkan dari asli tanggal 2018 03 19 Diakses tanggal 1 March 2018 Largest mammal Guinness World Records Diarsipkan dari asli tanggal 2018 01 31 Diakses tanggal 2020 04 14 Mazzetta Gerardo V Christiansen Per Farina Richard A 2004 Giants and Bizarres Body Size of Some Southern South American Cretaceous Dinosaurs Historical Biology 16 2 4 71 83 doi 10 1080 08912960410001715132 Fiala Ivan 10 July 2008 Myxozoa Tree of Life Web Project Diarsipkan dari asli tanggal 2018 03 01 Diakses tanggal 4 March 2018 Kaur H Singh R 2011 Two new species of Myxobolus Myxozoa Myxosporea Bivalvulida infecting an Indian major carp and a cat fish in wetlands of Punjab India J Parasit Dis 35 169 76 doi 10 1007 s12639 011 0061 4 PMC 3235390 PMID 23024499 Zhang Zhi Qiang 2013 08 30 Animal biodiversity An update of classification and diversity in 2013 In Zhang Z Q Ed Animal Biodiversity An Outline of Higher level Classification and Survey of Taxonomic Richness Addenda 2013 Zootaxa 3703 1 5 doi 10 11646 zootaxa 3703 1 3 Diarsipkan dari asli tanggal 2019 04 24 Diakses tanggal 2018 03 15 Balian E V Leveque C Segers H Martens K 2008 Freshwater Animal Diversity Assessment Springer hlm 628 ISBN 978 1 4020 8259 7 Hogenboom Melissa There are only 35 kinds of animal and most are really weird BBC earth Diarsipkan dari asli tanggal 2018 08 10 Diakses tanggal 2018 03 15 2007 Evolutionary Ecology of Parasites Princeton University Press hlm 6 ISBN 978 0 691 12085 0 Felder Darryl L Camp David K 2009 Gulf of Mexico Origin Waters and Biota Biodiversity Texas A amp M University Press hlm 1111 ISBN 978 1 60344 269 5 How many species on Earth About 8 7 million new estimate says 24 August 2011 Diarsipkan dari asli tanggal 2018 07 01 Diakses tanggal 2 March 2018 Mora Camilo Tittensor Derek P Adl Sina Simpson Alastair G B Worm Boris 2011 08 23 Mace Georgina M ed How Many Species Are There on Earth and in the Ocean PLoS Biology 9 8 e1001127 doi 10 1371 journal pbio 1001127 PMC 3160336 PMID 21886479 Pemeliharaan CS1 DOI bebas tanpa ditandai Hebert Paul D N Ratnasingham Sujeevan Zakharov Evgeny V Telfer Angela C Levesque Beaudin Valerie Milton Megan A Pedersen Stephanie Jannetta Paul deWaard Jeremy R 1 August 2016 Counting animal species with DNA barcodes Canadian insects Philosophical Transactions of the Royal Society B Biological Sciences 371 1702 20150333 doi 10 1098 rstb 2015 0333 PMC 4971185 PMID 27481785 Diarsipkan dari asli tanggal 2018 04 29 Diakses tanggal 2018 05 04 Stork Nigel E January 2018 How Many Species of Insects and Other Terrestrial Arthropods Are There on Earth Annual Review of Entomology 63 1 31 45 doi 10 1146 annurev ento 020117 043348 Stork notes that 1m insects have been named making much larger predicted estimates Poore Hugh F 2002 Introduction Crustacea Malacostraca Zoological catalogue of Australia Vol 19 2A hlm 1 7 ISBN 978 0 643 06901 5 Reaka Kudla Marjorie L Wilson Don E Wilson Edward O 1996 Biodiversity II Understanding and Protecting Our Biological Resources Joseph Henry Press hlm 90 ISBN 978 0 309 52075 1 Burton Derek Burton Margaret 2017 Essential Fish Biology Diversity Structure and Function Oxford University Press hlm 281 282 ISBN 978 0 19 878555 2 Trichomycteridae includes obligate parasitic fish Thus 17 genera from 2 subfamilies 4 genera 9spp and 13 genera 31 spp are parasites on gills Vandelliinae or skin stegophilines of fish Nicol David June 1969 The Number of Living Species of Molluscs Systematic Zoology 18 2 251 254 doi 10 2307 2412618 JSTOR 2412618 Sluys R 1999 Global diversity of land planarians Platyhelminthes Tricladida Terricola a new indicator taxon in biodiversity and conservation studies Biodiversity and Conservation 8 12 1663 1681 doi 10 1023 A 1008994925673 Fontaneto Diego Marine Rotifers An Unexplored World of Richness PDF JMBA Global Marine Environment hlm 4 5 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2018 03 02 Diakses tanggal 2 March 2018 Morand Serge Krasnov Boris R Littlewood D Timothy J 2015 Parasite Diversity and Diversification Cambridge University Press hlm 44 ISBN 978 1 107 03765 6 Bobrovskiy Ilya Hope Janet M Ivantsov Andrey Nettersheim Benjamin J Hallmann Christian Brocks Jochen J 20 September 2018 Ancient steroids establish the Ediacaran fossil Dickinsonia as one of the earliest animals Science 361 6408 1246 1249 doi 10 1126 science aat7228 Maloof Adam C Rose Catherine V Beach Robert Samuels Bradley M Calmet Claire C Erwin Douglas H Poirier Gerald R Yao Nan Simons Frederik J 17 August 2010 Possible animal body fossils in pre Marinoan limestones from South Australia Nature Geoscience 3 9 653 659 Bibcode 2010NatGe 3 653M doi 10 1038 ngeo934 Diarsipkan dari asli tanggal 2011 08 28 Diakses tanggal 2018 04 15 Shen Bing Dong Lin Xiao Shuhai Kowalewski Michal 2008 The Avalon Explosion Evolution of Ediacara Morphospace Science 319 5859 81 84 Bibcode 2008Sci 319 81S doi 10 1126 science 1150279 PMID 18174439 Diarsipkan dari asli tanggal 2015 09 24 Diakses tanggal 2018 04 15 Chen Zhe Chen Xiang Zhou Chuanming Yuan Xunlai Xiao Shuhai 1 June 2018 Late Ediacaran trackways produced by bilaterian animals with paired appendages Science Advances 4 6 eaao6691 doi 10 1126 sciadv aao6691 PMC 5990303 PMID 29881773 Diarsipkan dari asli tanggal 2018 06 29 Diakses tanggal 2018 10 08 Schopf J William 1999 Evolution facts and fallacies Academic Press hlm 7 ISBN 978 0 12 628860 5 Maloof A C Porter S M Moore J L Dudas F O Bowring S A Higgins J A Fike D A Eddy M P 2010 The earliest Cambrian record of animals and ocean geochemical change Geological Society of America Bulletin 122 11 12 1731 1774 Bibcode 2010GSAB 122 1731M doi 10 1130 B30346 1 Diarsipkan dari asli tanggal 2017 06 17 Diakses tanggal 2018 04 15 New Timeline for Appearances of Skeletal Animals in Fossil Record Developed by UCSB Researchers The Regents of the University of California 10 November 2010 Diarsipkan dari asli tanggal 2014 09 03 Diakses tanggal 1 September 2014 2003 The Cambrian explosion of metazoans and molecular biology would Darwin be satisfied The International journal of developmental biology 47 7 8 505 15 PMID 14756326 Diarsipkan dari asli tanggal 2018 07 16 Diakses tanggal 2018 04 15 The Tree of Life The Burgess Shale Royal Ontario Museum Diarsipkan dari asli tanggal 2018 02 16 Diakses tanggal 28 February 2018 Campbell Neil A Reece Jane B 2005 Biology Edisi 7th Pearson Benjamin Cummings hlm 526 ISBN 978 0 8053 7171 0 Bose Pradip K Pfluger Friedrich 2 October 1998 Triploblastic animals more than 1 billion years ago trace fossil evidence from india Science 282 5386 80 83 Bibcode 1998Sci 282 80S doi 10 1126 science 282 5386 80 PMID 9756480 Matz Mikhail V Frank Tamara M Marshall N Justin Widder Edith A Johnsen Sonke 9 Desember 2008 Giant Deep Sea Protist Produces Bilaterian like Traces PDF Current Biology 18 23 1 6 doi 10 1016 j cub 2008 10 028 PMID 19026540 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 16 Desember 2008 Diakses tanggal 5 Desember 2008 Reilly Michael 20 November 2008 Single celled giant upends early evolution MSNBC Diarsipkan dari asli tanggal 2019 11 08 Diakses tanggal 5 December 2008 Bengtson S 2002 Origins and early evolution of predation PDF Dalam Kowalewski M Kelley P H ed The fossil record of predation The Paleontological Society Papers Vol 8 The Paleontological Society hlm 289 317 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2019 10 30 Diakses tanggal 2018 04 15 Burhanuddin Andi Iqbal 2018 Vertebrata Laut Yogyakarta Deepublish hlm 43 ISBN 9786024537814 Pemeliharaan CS1 Status URL link Alwi D Muhammad M H dan Bisi S 2018 Inventarisasi organisme avertebrata terumbu karang di perairan Tanjung Dehegila Kabupaten Pulau Morotai Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan 1 1 72 Diarsipkan dari asli tanggal 2020 07 13 Diakses tanggal 2021 01 31 Pemeliharaan CS1 Banyak nama authors list link Budd Graham E Jensen Soren 2017 The origin of the animals and a Savannah hypothesis for early bilaterian evolution 92 1 446 473 doi 10 1111 brv 12239 PMID 26588818 Kapli Paschalia Telford Maximilian J 11 Dec 2020 Topology dependent asymmetry in systematic errors affects phylogenetic placement of Ctenophora and Xenacoelomorpha Science Advances 6 10 eabc5162 doi 10 1126 sciadv abc5162 PMC 7732190 PMID 33310849 Giribet Gonzalo 27 September 2016 Genomics and the animal tree of life conflicts and future prospects 45 14 21 doi 10 1111 zsc 12215 Evolution and Development PDF Carnegie Institution for Science Department of Embryology 1 May 2012 hlm 38 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2 March 2014 Diakses tanggal 4 March 2018 Dellaporta Stephen Holland Peter Schierwater Bernd Jakob Wolfgang Sagasser Sven Kuhn Kerstin April 2004 The Trox 2 Hox ParaHox gene of Trichoplax Placozoa marks an epithelial boundary Development Genes and Evolution 214 4 170 175 doi 10 1007 s00427 004 0390 8 Peterson Kevin J Eernisse Douglas J 2001 Animal phylogeny and the ancestry of bilaterians Inferences from morphology and 18S rDNA gene sequences Evolution and Development 3 3 170 doi 10 1046 j 1525 142x 2001 003003170 x PMID 11440251 Diarsipkan dari asli tanggal 2018 02 26 Diakses tanggal 25 February 2018 Kraemer Eis Andrea Ferretti Luca Schiffer Philipp Heger Peter Wiehe Thomas 2016 A catalogue of Bilaterian specific genes their function and expression profiles in early development PDF doi 10 1101 041806 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2018 02 26 Diakses tanggal 25 February 2018 4 May 2018 The Very First Animal Appeared Amid an Explosion of DNA The New York Times Diarsipkan dari asli tanggal 2019 05 28 Diakses tanggal 4 May 2018 Paps Jordi Holland Peter W H 30 April 2018 Reconstruction of the ancestral metazoan genome reveals an increase in genomic novelty Nature Communications 9 1730 2018 doi 10 1038 s41467 018 04136 5 Diarsipkan dari asli tanggal 2019 05 24 Diakses tanggal 4 May 2018 Peterson Kevin J Cotton James A Gehling James G Pisani Davide 27 April 2008 The Ediacaran emergence of bilaterians congruence between the genetic and the geological fossil records Philosophical Transactions of the Royal Society of London B Biological Sciences 363 1496 1435 1443 doi 10 1098 rstb 2007 2233 PMC 2614224 PMID 18192191 Lahr Daniel J G Knoll Andrew H 16 August 2011 Estimating the timing of early eukaryotic diversification with multigene molecular clocks 108 33 13624 13629 Bibcode 2011PNAS 10813624P doi 10 1073 pnas 1110633108 PMC 3158185 PMID 21810989 Raising the Standard in Fossil Calibration Fossil Calibration Database Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 March 2018 Diakses tanggal 3 March 2018 Laumer Christopher E Gruber Vodicka Harald Hadfield Michael G Pearse Vicki B Riesgo Ana Marioni John C Giribet Gonzalo 2018 Support for a clade of Placozoa and Cnidaria in genes with minimal compositional bias eLife 2018 7 e36278 doi 10 7554 eLife 36278 PMC 6277202 PMID 30373720 Pemeliharaan CS1 DOI bebas tanpa ditandai Adl Sina M Bass David Lane Christopher E Lukes Julius Schoch Conrad L Smirnov Alexey Agatha Sabine Berney Cedric Brown Matthew W 2018 Revisions to the Classification Nomenclature and Diversity of Eukaryotes Journal of Eukaryotic Microbiology 66 1 4 119 doi 10 1111 jeu 12691 PMC 6492006 PMID 30257078 Bhamrah H S Juneja Kavita 2003 An Introduction to Porifera Anmol Publications hlm 58 ISBN 978 81 261 0675 2 Sumich James L 2008 Laboratory and Field Investigations in Marine Life Jones amp Bartlett Learning hlm 67 ISBN 978 0 7637 5730 4 Jessop Nancy Meyer 1970 Biosphere a study of life Prentice Hall hlm 428 Sharma N S 2005 Continuity And Evolution Of Animals Mittal Publications hlm 106 ISBN 978 81 8293 018 6 Langstroth Lovell Langstroth Libby 2000 Newberry Todd ed A Living Bay The Underwater World of Monterey Bay University of California Press hlm 244 ISBN 978 0 520 22149 9 Safra Jacob E 2003 The New Encyclopaedia Britannica Volume 16 Encyclopaedia Britannica hlm 523 ISBN 978 0 85229 961 6 Kotpal R L Modern Text Book of Zoology Invertebrates Rastogi Publications hlm 184 ISBN 978 81 7133 903 7 Barnes Robert D 1982 Invertebrate Zoology Holt Saunders International hlm 84 85 ISBN 0 03 056747 5 Introduction to Placozoa UCMP Berkeley Diarsipkan dari asli tanggal 2018 03 25 Diakses tanggal 10 March 2018 Minelli Alessandro 2009 Perspectives in Animal Phylogeny and Evolution Oxford University Press hlm 53 ISBN 978 0 19 856620 5 Brusca Richard C 2016 Introduction to the Bilateria and the Phylum Xenacoelomorpha Triploblasty and Bilateral Symmetry Provide New Avenues for Animal Radiation PDF Sinauer Associates hlm 345 372 ISBN 978 1605353753 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2019 04 24 Diakses tanggal 2018 04 16 Quillin K J May 1998 Ontogenetic scaling of hydrostatic skeletons geometric static stress and dynamic stress scaling of the earthworm lumbricus terrestris The Journal of Experimental Biology 201 12 1871 83 PMID 9600869 Diarsipkan dari asli tanggal 2020 06 17 Diakses tanggal 2018 04 16 Telford Maximilian J 2008 Resolving Animal Phylogeny A Sledgehammer for a Tough Nut Developmental Cell 14 4 457 459 doi 10 1016 j devcel 2008 03 016 PMID 18410719 Philippe H Brinkmann H Copley R R Moroz L L Nakano H Poustka A J Wallberg A Peterson K J Telford M J 2011 Acoelomorph flatworms are deuterostomes related to Xenoturbella Nature 470 7333 255 258 Bibcode 2011Natur 470 255P doi 10 1038 nature09676 PMC 4025995 PMID 21307940 Perseke M Hankeln T Weich B Fritzsch G Stadler P F Israelsson O Bernhard D Schlegel M August 2007 The mitochondrial DNA of Xenoturbella bocki genomic architecture and phylogenetic analysis PDF Theory Biosci 126 1 35 42 doi 10 1007 s12064 007 0007 7 PMID 18087755 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2019 04 24 Diakses tanggal 2018 04 16 Cannon Johanna T Vellutini Bruno C Smith III Julian Ronquist Frederik Jondelius Ulf Hejnol Andreas 3 February 2016 Xenacoelomorpha is the sister group to Nephrozoa Nature 530 7588 89 93 Bibcode 2016Natur 530 89C doi 10 1038 nature16520 PMID 26842059 Diakses tanggal 3 February 2016 Valentine James W July 1997 Cleavage patterns and the topology of the metazoan tree of life PNAS 94 15 The National Academy of Sciences 8001 8005 Bibcode 1997PNAS 94 8001V doi 10 1073 pnas 94 15 8001 PMC 21545 PMID 9223303 Peters Kenneth E Walters Clifford C Moldowan J Michael 2005 The Biomarker Guide Biomarkers and isotopes in petroleum systems and Earth history Vol 2 Cambridge University Press hlm 717 ISBN 978 0 521 83762 0 Hejnol A Martindale M 2009 Telford MJ Littlewood DJ ed The mouth the anus and the blastopore open questions about questionable openings Oxford University Press hlm 33 40 ISBN 978 0199570300 Diarsipkan dari asli tanggal 2018 06 15 Diakses tanggal 2018 04 17 Safra Jacob E 2003 The New Encyclopaedia Britannica Volume 1 Volume 3 Encyclopaedia Britannica hlm 767 ISBN 978 0 85229 961 6 Hyde Kenneth 2004 Zoology An Inside View of Animals Kendall Hunt hlm 345 ISBN 978 0 7575 0997 1 Alcamo Edward 1998 Biology Coloring Workbook The Princeton Review hlm 220 ISBN 978 0 679 77884 4 Holmes Thom 2008 The First Vertebrates Infobase Publishing hlm 64 ISBN 978 0 8160 5958 4 Rice Stanley A 2007 Encyclopedia of evolution Infobase Publishing hlm 75 ISBN 978 0 8160 5515 9 Tobin Allan J Dusheck Jennie 2005 Asking about life Cengage Learning hlm 497 ISBN 978 0 534 40653 0 Simakov Oleg Kawashima Takeshi Marletaz Ferdinand Jenkins Jerry Koyanagi Ryo Mitros Therese Hisata Kanako Bredeson Jessen Shoguchi Eiichi 26 November 2015 Hemichordate genomes and deuterostome origins Nature 527 7579 459 465 Bibcode 2015Natur 527 459S doi 10 1038 nature16150 PMC 4729200 PMID 26580012 Diarsipkan dari asli tanggal 2015 12 01 Diakses tanggal 2018 04 17 Dawkins Richard 2005 The Ancestor s Tale A Pilgrimage to the Dawn of Evolution Houghton Mifflin Harcourt hlm 381 ISBN 978 0 618 61916 0 Prewitt Nancy L Underwood Larry S Surver William 2003 BioInquiry making connections in biology John Wiley hlm 289 ISBN 978 0 471 20228 8 Schmid Hempel Paul 1998 Parasites in social insects Princeton University Press hlm 75 ISBN 978 0 691 05924 2 Miller Stephen A Harley John P 2006 Zoology McGraw Hill Higher Education hlm 173 Shankland M Seaver E C 2000 Evolution of the bilaterian body plan What have we learned from annelids Proceedings of the National Academy of Sciences 97 9 4434 7 Bibcode 2000PNAS 97 4434S doi 10 1073 pnas 97 9 4434 JSTOR 122407 PMC 34316 PMID 10781038 Struck Torsten H Wey Fabrizius Alexandra R Golombek Anja Hering Lars Weigert Anne Bleidorn Christoph Klebow Sabrina Iakovenko Nataliia Hausdorf Bernhard Petersen Malte Kuck Patrick Herlyn Holger Hankeln Thomas 2014 Platyzoan Paraphyly Based on Phylogenomic Data Supports a Noncoelomate Ancestry of Spiralia Molecular Biology and Evolution 31 7 1833 1849 doi 10 1093 molbev msu143 PMID 24748651 Frobius Andreas C Funch Peter April 2017 Rotiferan Hox genes give new insights into the evolution of metazoan bodyplans Nature Communications 8 1 doi 10 1038 s41467 017 00020 w Diarsipkan dari asli tanggal 2017 05 21 Diakses tanggal 2018 04 17 Herve Philippe Lartillot Nicolas Brinkmann Henner May 2005 Multigene Analyses of Bilaterian Animals Corroborate the Monophyly of Ecdysozoa Lophotrochozoa and Protostomia Molecular Biology and Evolution 22 5 1246 1253 doi 10 1093 molbev msi111 PMID 15703236 Introduction to the Lophotrochozoa Of molluscs worms and lophophores UCMP Berkeley Diarsipkan dari asli tanggal 2019 05 02 Diakses tanggal 28 February 2018 Giribet G Distel D L Polz M Sterrer W Wheeler W C 2000 Triploblastic relationships with emphasis on the acoelomates and the position of Gnathostomulida Cycliophora Plathelminthes and Chaetognatha a combined approach of 18S rDNA sequences and morphology Syst Biol 49 3 539 562 doi 10 1080 10635159950127385 PMID 12116426 Kim Chang Bae Moon Seung Yeo Gelder Stuart R Kim Won September 1996 Phylogenetic Relationships of Annelids Molluscs and Arthropods Evidenced from Molecules and Morphology Journal of Molecular Evolution 43 3 207 215 doi 10 1007 PL00006079 PMID 8703086 Gould Stephen Jay 2011 The Lying Stones of Marrakech Harvard University Press hlm 130 134 ISBN 978 0 674 06167 5 2014 The Lagoon How Aristotle Invented Science Bloomsbury hlm 111 119 270 271 ISBN 978 1 4088 3622 4 Linnaeus Carl 1758 Systema naturae per regna tria naturae secundum classes ordines genera species cum characteribus differentiis synonymis locis dalam bahasa Latin Edisi Holmiae Laurentii Salvii Diarsipkan dari asli tanggal 10 October 2008 Diakses tanggal 22 September 2008 De Wit Hendrik C D 1994 Histoire du Developpement de la Biologie Volume III Presses Polytechniques et Universitaires Romandes hlm 94 96 ISBN 2 88074 264 1 Valentine James W 2004 On the Origin of Phyla University of Chicago Press hlm 7 8 ISBN 978 0 226 84548 7 Haeckel Ernst 1874 Anthropogenie oder Entwickelungsgeschichte des menschen dalam bahasa Jerman hlm 202 Hutchins Michael 2003 Grzimek s Animal Life Encyclopedia Edisi 2nd Gale hlm 3 ISBN 0 7876 5777 8 Fisheries and Aquaculture FAO Diarsipkan dari asli tanggal 2009 05 13 Diakses tanggal 8 July 2016 Graphic detail Charts maps and infographics Counting chickens The Economist 27 July 2011 Diarsipkan dari asli tanggal 2016 07 15 Diakses tanggal 23 June 2016 Helfman Gene S 2007 Fish Conservation A Guide to Understanding and Restoring Global Aquatic Biodiversity and Fishery Resources Island Press hlm 11 ISBN 1 59726 760 0 World Review of Fisheries and Aquaculture PDF fao org FAO Diarsipkan dari asli PDF tanggal 2015 08 28 Diakses tanggal 13 August 2015 Shellfish climbs up the popularity ladder HighBeam Research Diarsipkan dari asli tanggal 2012 11 05 Diakses tanggal 8 July 2016 Cattle Today Breeds of Cattle at CATTLE TODAY Cattle today com Diarsipkan dari asli tanggal 2011 07 15 Diakses tanggal 15 October 2013 Lukefahr S D Cheeke P R Rabbit project development strategies in subsistence farming systems Food and Agriculture Organization Diarsipkan dari asli tanggal 2016 05 06 Diakses tanggal 23 June 2016 Animals Used for Clothing PETA Diarsipkan dari asli tanggal 2016 06 29 Diakses tanggal 8 July 2016 Ancient fabrics high tech geotextiles Natural Fibres Diarsipkan dari asli tanggal 2019 05 15 Diakses tanggal 8 July 2016 Cochineal and Carmine Major colourants and dyestuffs mainly produced in horticultural systems FAO Diarsipkan dari asli tanggal 2018 03 06 Diakses tanggal June 16 2015 Guidance for Industry Cochineal Extract and Carmine FDA Diarsipkan dari asli tanggal 2019 04 24 Diakses tanggal 6 July 2016 How Shellac Is Manufactured The Mail Adelaide SA 1912 1954 18 Dec 1937 Diakses tanggal 17 July 2015 Pearnchob N Siepmann J Bodmeier R 2003 Pharmaceutical applications of shellac moisture protective and taste masking coatings and extended release matrix tablets Drug Development and Industrial Pharmacy 29 8 925 938 doi 10 1081 ddc 120024188 PMID 14570313 Barber E J W 1991 Prehistoric Textiles Princeton University Press hlm 230 231 ISBN 0 691 00224 X Munro John H 2003 Jenkins David ed Medieval Woollens Textiles Technology and Organisation Cambridge University Press hlm 214 215 ISBN 0 521 34107 8 Pond Wilson G 2004 Encyclopedia of Animal Science CRC Press hlm 248 250 ISBN 978 0 8247 5496 9 Diarsipkan dari asli tanggal 2023 01 23 Diakses tanggal 2018 03 23 Genetics Research Animal Health Trust Diarsipkan dari asli tanggal 2017 12 12 Diakses tanggal 24 June 2016 Drug Development Animal Research info Diarsipkan dari asli tanggal 2016 06 08 Diakses tanggal 24 June 2016 Animal Experimentation BBC Diarsipkan dari asli tanggal 2019 12 31 Diakses tanggal 8 July 2016 EU statistics show decline in animal research numbers Speaking of Research 2013 Diarsipkan dari asli tanggal 2017 10 06 Diakses tanggal January 24 2016 Vaccines and animal cell technology Animal Cell Technology Industrial Platform Diarsipkan dari asli tanggal 2016 07 13 Diakses tanggal 9 July 2016 Medicines by Design National Institute of Health Diarsipkan dari asli tanggal 2016 06 04 Diakses tanggal 9 July 2016 Fergus Charles 2002 Gun Dog Breeds A Guide to Spaniels Retrievers and Pointing Dogs The Lyons Press ISBN 1 58574 618 5 History of Falconry The Falconry Centre Diarsipkan dari asli tanggal 2016 05 29 Diakses tanggal 22 April 2016 King Richard J 2013 The Devil s Cormorant A Natural History University of New Hampshire Press hlm 9 ISBN 978 1 61168 225 0 AmphibiaWeb Dendrobatidae AmphibiaWeb Diarsipkan dari asli tanggal 2011 08 10 Diakses tanggal 2008 10 10 Heying H 2003 Dendrobatidae Animal Diversity Web Diarsipkan dari asli tanggal 2011 02 12 Diakses tanggal 9 July 2016 Other bugs Keeping Insects Diarsipkan dari asli tanggal 2016 07 07 Diakses tanggal 8 July 2016 Kaplan Melissa So you think you want a reptile Anapsid org Diarsipkan dari asli tanggal 2016 07 03 Diakses tanggal 8 July 2016 Pet Birds PDSA Diarsipkan dari asli tanggal 2016 07 07 Diakses tanggal 8 July 2016 Animals in Healthcare Facilities PDF 2012 Diarsipkan dari asli PDF tanggal 4 March 2016 The Humane Society of the United States U S Pet Ownership Statistics Diarsipkan dari asli tanggal 2012 04 07 Diakses tanggal 27 April 2012 USDA U S Rabbit Industry profile PDF Diarsipkan dari asli PDF tanggal 20 October 2013 Diakses tanggal 10 July 2013 Plous S 1993 The Role of Animals in Human Society Journal of Social Issues 49 1 1 9 doi 10 1111 j 1540 4560 1993 tb00906 x Hummel Richard 1994 Hunting and Fishing for Sport Commerce Controversy Popular Culture Popular Press ISBN 978 0 87972 646 1 Jones Jonathan 27 June 2014 The top 10 animal portraits in art The Guardian Diarsipkan dari asli tanggal 2016 05 18 Diakses tanggal 24 June 2016 Paterson Jennifer 29 October 2013 Animals in Film and Media Oxford Bibliographies doi 10 1093 obo 9780199791286 0044 Diarsipkan dari asli tanggal 2016 06 14 Diakses tanggal 24 June 2016 Gregersdotter Katarina Hoglund Johan Hallen Nicklas 2016 Animal Horror Cinema Genre History and Criticism Springer hlm 147 ISBN 978 1 137 49639 3 Warren Bill Thomas Bill 2009 Keep Watching the Skies American Science Fiction Movies of the Fifties The 21st Century Edition McFarland hlm 32 ISBN 978 1 4766 2505 8 Crouse Richard 2008 Son of the 100 Best Movies You ve Never Seen ECW Press hlm 200 ISBN 978 1 55490 330 6 Hearn Lafcadio 1904 Kwaidan Stories and Studies of Strange Things Dover ISBN 0 486 21901 1 Deer Diarsipkan dari asli tanggal 2016 06 14 Diakses tanggal 23 June 2016 Butterfly Encyclopedia of Diderot and D Alembert Diarsipkan dari asli tanggal 2016 08 11 Diakses tanggal 10 July 2016 Hutchins M Arthur V Evans Rosser W Garrison and Neil Schlager Eds 2003 Grzimek s Animal Life Encyclopedia 2nd edition Volume 3 Insects Gale 2003 Ben Tor Daphna 1989 Scarabs A Reflection of Ancient Egypt Jerusalem hlm 8 ISBN 965 278 083 9 Pemeliharaan CS1 Lokasi tanpa penerbit Biswas Soutik Why the humble cow is India s most polarising animal BBC Diarsipkan dari asli tanggal 2019 10 30 Diakses tanggal 9 July 2016 Robert Hans van Gulik Hayagriva The Mantrayanic Aspect of Horse cult in China and Japan Brill Archive hlm 9 Grainger Richard 24 June 2012 Lion Depiction across Ancient and Modern Religions ALERT Diarsipkan dari asli tanggal 23 September 2016 Diakses tanggal 6 July 2016 Read Kay Almere Gonzalez Jason J 2000 Mesoamerican Mythology Oxford University Press hlm 132 134 McCone Kim R 1987 Meid W ed Hund Wolf und Krieger bei den Indogermanen Innsbruck hlm 101 154 Pemeliharaan CS1 Lokasi tanpa penerbit Lau Theodora The Handbook of Chinese Horoscopes pp 2 8 30 5 60 4 88 94 118 24 148 53 178 84 208 13 238 44 270 78 306 12 338 44 Souvenir Press New York 2005 Tester S Jim 1987 A History of Western Astrology Boydell amp Brewer hlm 31 33 and passim ISBN 978 0 85115 446 6 Daftar pustakaDepartemen Pendidikan dan Kebudayaan 1994 Kurikulum Sekolah Menangah Umum GBPP Mata Pelajaran Biologi Jakarta Depdikbud Hickman Jr Cleveland P Roberts Larry S 1990 Biology of Animals Edisi ke 6 Wm C Brown Publisher Solomon et al 1993 Biology 3rd ed Fort Worth Saunders College Publishing Pemeliharaan CS1 Tanda baca tambahan Duke NH 1995 The Physiology of Domestic Animal New York Comstock Publishing Martini 1998 Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed New Jersey Prentice Hall International Inc Swenson GM 1997 Dules Physiology or Domestic Animals USA Publishing Co Inc Harris C L 1992 Concepts in Zoology New York Harper Collin Publisher Inc Suroso A Permatasari A 2003 Ensiklopedia Sains dan Kehidupan Refernsi dan Petunjuk Lengkap untuk ilmu Biologi Fisika dan Kimia Jakarta CV Tarity Samudra Berlian Pranala luarCari tahu mengenai Animalia pada proyek proyek Wikimedia lainnya Definisi dan terjemahan dari Wiktionary Gambar dan media dari Commons Berita dari Wikinews Kutipan dari Wikiquote Teks sumber dari Wikisource Buku dari Wikibuku Informasi terkait dengan Animalia dari Wikispecies Hewan di Encyclopedia of Life Tree of Life Project Animal Diversity Web Database hewan milik University of Michigan menunjukkan taksonomi gambar dan informasi lainnya ARKive Diarsipkan 2016 04 26 di Archive is database multimedia dari spesies terancam punah dilindungi dari seluruh dunia dan spesies yang umum di Britania Raya