Azərbaycan  AzərbaycanБеларусь  БеларусьDanmark  DanmarkDeutschland  DeutschlandUnited States  United StatesEspaña  EspañaFrance  FranceIndonesia  IndonesiaItalia  ItaliaҚазақстан  ҚазақстанLietuva  LietuvaРоссия  Россияශ්‍රී ලංකාව  ශ්‍රී ලංකාවประเทศไทย  ประเทศไทยTürkiyə  TürkiyəУкраина  Украина
Dukungan
www.aawiki.id-id.nina.az
  • Beranda

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan teru

Fotosintesis

  • Beranda
  • Fotosintesis
Fotosintesis
www.aawiki.id-id.nina.azhttps://www.aawiki.id-id.nina.az

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil. Selain yang mengandung zat hijau daun, ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.

image
Skema fotosintesis pada tumbuhan. Karbohidrat yang dihasilkan akan disimpan atau digunakan oleh tumbuhan.
image
Reaksi yang terjadi selama fotosintesis tumbuhan.
image
Gambar komposit yang menunjukkan distribusi global fotosintesis, termasuk fitoplankton samudra dan vegetasi terestrial. Warna merah tua dan biru-hijau masing-masing menunjukkan daerah aktivitas fotosintesis tinggi di laut dan di darat.

Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam proses fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.

Sejarah penemuan

Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, , seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur gas yang berlainan.

Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia sekaligus pendeta berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutupi sebuah lilin menyala dengan sebuah terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.

Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya Matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga 'mengotori udara' pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya.

Akhirnya pada tahun 1782, , seorang pastor Prancis, menunjukkan bahwa udara yang "dipulihkan" dan "merusak" itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).

Perangkat fotosintesis

image
Struktur kloroplas:
1. membran luar
2. ruang antar membran
3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop)
4. stroma
5. lumen tilakoid (inside of thylakoid)
6. membran tilakoid
7. granum (kumpulan tilakoid)
8. tilakoid (lamella)
9. pati
10. ribosom
11. DNA plastida
12. plastoglobula

Pigmen

Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan pigmen yang terkandung pada jaringan daun.

Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam energi matahari.

Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380 - 700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm), dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda.Kloroplas mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah, sementara klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.

Kloroplas

image
Hasil mikroskop elektron dari kloroplas

Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut . Di dalam juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a, klorofil b, , dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun tembaga (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai .

Fotosistem

Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari yang terdiri dari klorofil a, kompleks antena, dan akseptor elektron. Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain, seperti klorofil a yang berwarna hijau muda, klorofil b berwarna hijau tua, dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga. Pigmen-pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis.

Klorofil a berada dalam bagian pusat . Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron. Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem elektron. Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena.

Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700. Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena. Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680. P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700. Dengan redoks yang lebih besar, akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul-molekul air.

Fotosintesis pada tumbuhan

Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2


Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.

Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

Fotosintesis pada alga dan bakteri

Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain.

Proses

image
Fotosintesis terdiri dari dua tahap yang disebut reaksi terang, yang membutuhkan cahaya dan melibatkan pemecahan air serta pelepasan oksigen, dan reaksi gelap atau siklus Calvin, yang mengubah karbon dioksida menjadi gula.

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.

Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian . Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu.

Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida). Reaksi terang terjadi pada (tunggal: granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam . Dalam reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen (O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan ). Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari. Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula.

Reaksi terang

image
Reaksi terang fotosintesis pada membran tilakoid

Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi H2. Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya Matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai .

Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.

Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap di mana fotosistem II menyerap cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil. Untuk menstabilkan kembali, PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di lumen tilakoid.

Dengan menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon (PQ) membentuk PQH2. Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah:

2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H- → 4H+ + O2 + 2PQH2


Sitokrom b6-f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga, yang dinamakan plastosianin (PC). Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H+ dari stroma ke membran tilakoid. Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6-f kompleks adalah:

2PQH2 + 4PC(Cu2+) → 2PQ + 4PC(Cu+) + 4 H+ (lumen)


Elektron dari sitokrom b6-f kompleks akan diterima oleh fotosistem I. Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II, tetapi mengandung kompleks inti terpisahkan, yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu. Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya, PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe-S larut yang disebut feredoksin. Reaksi keseluruhan pada PS I adalah:

Cahaya + 4PC(Cu+) + 4Fd(Fe3+) → 4PC(Cu2+) + 4Fd(Fe2+)


Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP+ dan membentuk NADPH. Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin-NADP+ reduktase. Reaksinya adalah:

4Fd (Fe2+) + 2NADP+ + 2H+ → 4Fd (Fe3+) + 2NADPH


Ion H+ yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase. ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H+ melintasi membran tilakoid. Masuknya H+ pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik (Pi) menjadi ATP. Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut:

Sinar + ADP + Pi + NADP+ + 2H2O → ATP + NADPH + 3H+ + O2

Reaksi gelap

gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua , yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3-phosphogliserat. Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3. Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco. Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.

Siklus Calvin-Benson

image
Siklus Calvin-Benson

Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP merupakan enzim yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh I selama pemberian cahaya.

Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas. Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).

Reduksi ini tidak terjadi secara langsung, tetapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron. Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.

Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara ke dalam dan melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.

Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah fosfat menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.

Siklus Hatch-Slack

image
Siklus Hatch-Slack

Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4. Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis. Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2.

Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP ini dapat terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa. Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2. Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis. Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa.

Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi . Oksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2. Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP. Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil. Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP.

Faktor penentu laju fotosintesis

Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis. Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya Matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.

Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti karbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

  1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis ketika banyak cahaya.
  2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
  3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
  4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
  5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
  6. Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Lihat pula

  • Fotosintesis buatan
  • Fotorespirasi
  • Kloroplas

Referensi

  1. Salisbury FB, Ross CW. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Jilid 2. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Hal. 19-38.
  2. (Inggris)Tyler Lacoma, eHow Contributor. 2010. Discovery of Photosynthesis. [terhubung berkala] http://www.ehow.com/about_5410325_discovery-photosynthesis.html Diarsipkan 2010-01-15 di Wayback Machine. [14 Mei 2010].
  3. (Inggris) Foyer, Christine H. 1989. Photosynthesis. New York:Chapman and Hall. Hal. 4-9.
  4. (Inggris) Hopkins WG, Hϋner NPA. 2004. Introduction to Plant Physiology. Hoboken: John Wiley & Sons. Hal. 17-29.
  5. (Inggris) Gest H. 2000. Bicentenary homage to Dr Jan Ingen-Housz,MD (1730–1799), pioneer of photosynthesis research. Photosynthesis Research 63: 183–190.
  6. (Inggris) Woodward RB, Ayer WA, Beaton JM, Bickelhaupt F, Bonnett R, Buchschacher P, Closs GL, Dutler H, Hannah J, Hauck FP, Itô S, Langemann A, Le Goff E, Leimgruber W, Lwowski W, Sauer J, Valenta Z, Volz H. 1960. The total synthesis of chlorophyll. Journal of the American Chemical Society 82: 3800–3802.
  7. Prawirohartono S. 2005. Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksara. Hal. 64-71.
  8. (Inggris) Taiz L, Zeiger E. 2002. Plant Physiology Third Edition. Sunderland: Sinauer Associates. Hal. 17-34.
  9. Institut Pertanian Bogor. 2008. Laju Fotosintesis Pada Berbagai Panjang Gelombang Cahaya. [terhubung berkala] http://web.ipb.ac.id/~tpb/tpb/files/materi/prak_biologi/LAJU%20FOTOSINTESIS%20PADA%20BERBAGAI%20PANJANG%20GELOMBANG%20CAHAYA.pdf[pranala nonaktif permanen] [ 30 Mei 2008].
  10. (Inggris) Salisbury FB, Ross CW. 1992. Plant Physiology Fourth Edition. Belmont: Wadswoth Publishing Company. Hal. 15-31.
  11. (Inggris) O'Keefe DP. 1988. Structure and function of the chloroplast bf complex. Photosynthesis Research 17:189-216.
  12. (Inggris) Krause K. 2008. From chloroplasts to cryptic plastids: evolution of plastid genomes in parasitic plants. Curr. Genet. 54 (3): 111–21.
  13. (Inggris) Chin WS, Woo KC. 1986. Simultaneous measurements of steady state chlorophyll a fluorescence and CO2 assimilation in leaves. J Pl Physiol 80:877-883.
  14. (Inggris) Andreasson LE, Vanngard T. 1988. Electron transport in photosystems I and II. Ann Rev of Plant Physiol and Plant Molecu Biol 39:379-411.
  15. (Inggris) Reily P, Nelson N. 1988. Photosystem I complex. Photosynthesis Research 19:73-84.
  16. (Inggris) Chitnis PR, Thornber JP. 1998. The major light-harvesting complex of photosystem II:Aspect of its molecular and cell biology. Photosynthesis Research 16:41-63.
  17. (Inggris) Bryant DA, Frigaard NU. 2006. Prokaryotic photosynthesis and phototrophy illuminated. Trends Microbiol 14(11): 488.
  18. (Inggris) Burnie, David. 1989. Plant. Great Britain:Stoddart. Hal. 17-26.
  19. Staf Lab. Ilmu Tanaman. 2007. Hubungan Cahaya dan Tanaman. [terhubung berkala] http://www.faperta.ugm.ac.id/buper/download/kuliah/fistan/6_hubungan_cahaya_tanaman.ppt Diarsipkan 2010-10-11 di Wayback Machine. [30 Mei 2008].
  20. (Inggris) Alberts et al. 2002. Molecular Biology of The Cell. 4th Edition. New York: Garland Publishing. Hal. 79-86.
  21. (Inggris) Raven, Peter H, Ray F. Evert, Susan EE. 2005. Biology of Plants, 7th Edition. New York: W.H. Freeman and Company Publishers. Hal. 119-127.
  22. Lehninger AL. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Hal. 31-40.
  23. (Inggris) Bassham JA. 1965. Photosynthesis: The path of carbon. Plant biochemistry, Second Edition. New York: Academic Press. Hal. 875-902.
  24. (Inggris) Hawker JS. 1985. Sucrose. Biochemistry of Storeage Carbohydrates in Green Plants. New York: Academic Press. Hal. 48-51.
  25. (Inggris) Brown RH, Hattersley PW. 1989. Leaf anatomy of C3-C4 species as related to evolution of C4 photosynthesis. Plant Physiol 91:1543-1550.
  26. (Inggris) Laetsch WM. 1974. The C-4 syndrome: A structural analysis. Ann Rev of Plan Physiol 25:27-52.
  27. (Inggris) Slack CR, Hatch MD. 1967. Comparative Studies on the Activity of Carboxylases and Other Enzymes in Relation to the New Pathway of Photosynthetic Carbon Dioxide Fixation in Tropical Grasses. Biochem. J. 103:660.
  28. (Inggris) Andrews N R. 2008. The effect and interaction of enhanced nitrogen deposition and reduced light on the growth of woodland ground flora. hzn 11:148-156.
  29. (Inggris) [TutorVista.com]. 2008. Factors Affecting Photosynthesis. [terhubung berkala]. http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-ii/nutrition/factors-affecting-photosynthesis.php Diarsipkan 2010-08-15 di Wayback Machine. [22 Mei 2008].

Pranala luar

image
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Photosynthesis.
  • (Inggris)A collection of photosynthesis pages for all levels from a renowned expert (Govindjee) Diarsipkan 2008-05-15 di Wayback Machine.
  • (Inggris)In depth, advanced treatment of photosynthesis, also from Govindjee Diarsipkan 2008-07-06 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Science Aid: Photosynthesis Diarsipkan 2009-04-28 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Liverpool John Moores University, Dr.David Wilkinson Diarsipkan 2007-09-14 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Metabolism, Cellular Respiration and Photosynthesis - The Virtual Library of Biochemistry and Cell Biology Diarsipkan 2005-03-16 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Overall examination of Photosynthesis at an intermediate level Diarsipkan 2006-04-20 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Overall Energetics of Photosynthesis Diarsipkan 2005-12-15 di Wayback Machine.
  • (Inggris)Photosynthesis Discovery Milestones Diarsipkan 2008-06-12 di Wayback Machine.
  • (Inggris)The source of oxygen produced by photosynthesis Diarsipkan 2010-01-26 di Wayback Machine.

Penulis: www.NiNa.Az

Tanggal publikasi: 26 Mei, 2025 / 20:39

wikipedia, wiki, buku, buku, perpustakaan, artikel, baca, unduh, gratis, unduh gratis, mp3, video, mp4, 3gp, jpg, jpeg, gif, png, gambar, musik, lagu, film, buku, permainan, permainan, ponsel, telepon, android, iOS, apel, ponsel, samsung, iPhone, xiomi, xiaomi, redmi, kehormatan, oppo, nokia, sonya, mi, pc, web, komputer

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun yaitu klorofil Selain yang mengandung zat hijau daun ada juga makhluk hidup yang berfotosintesis yaitu alga dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara karbon dioksida dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari Skema fotosintesis pada tumbuhan Karbohidrat yang dihasilkan akan disimpan atau digunakan oleh tumbuhan Reaksi yang terjadi selama fotosintesis tumbuhan Gambar komposit yang menunjukkan distribusi global fotosintesis termasuk fitoplankton samudra dan vegetasi terestrial Warna merah tua dan biru hijau masing masing menunjukkan daerah aktivitas fotosintesis tinggi di laut dan di darat Hampir semua makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam proses fotosintesis Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis photos berarti cahaya disebut sebagai fototrof Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat difiksasi menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang Sejarah penemuanMeskipun masih ada langkah langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800 an Pada awal tahun 1600 an seorang dokter dan ahli kimia seorang Flandria sekarang bagian dari Belgia melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu Dari penelitiannya Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air Namun pada tahun 1727 ahli botani Inggris Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan cahaya yang terlibat dalam proses tertentu Pada saat itu belum diketahui bahwa udara mengandung unsur gas yang berlainan Pada tahun 1771 Joseph Priestley seorang ahli kimia sekaligus pendeta berkebangsaan Inggris menemukan bahwa ketika ia menutupi sebuah lilin menyala dengan sebuah terbalik nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin tikus itu akan mati lemas Dari kedua percobaan itu Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah merusak udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah dirusak oleh lilin tersebut dapat dipulihkan oleh tumbuhan Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan Pada tahun 1778 Jan Ingenhousz dokter kerajaan Austria mengulangi eksperimen Priestley Ia memperlihatkan bahwa cahaya Matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat memulihkan udara yang rusak Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga mengotori udara pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni penghuninya Akhirnya pada tahun 1782 seorang pastor Prancis menunjukkan bahwa udara yang dipulihkan dan merusak itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis Tidak lama kemudian berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis dengan percobaan percobaan pemulihan udara Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida tetapi juga oleh pemberian air Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan seperti glukosa Perangkat fotosintesisStruktur kloroplas 1 membran luar 2 ruang antar membran 3 membran dalam 1 2 3 bagian amplop 4 stroma 5 lumen tilakoid inside of thylakoid 6 membran tilakoid 7 granum kumpulan tilakoid 8 tilakoid lamella 9 pati 10 ribosom 11 DNA plastida 12 plastoglobulaPigmen Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses fotosintesis Pada percobaan Jan Ingenhousz dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya Di samping adanya perbedaan energi tersebut faktor lain yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya perbedaan pigmen yang terkandung pada jaringan daun Di dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar Pada kedua jaringan ini terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil Pigmen ini merupakan salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam energi matahari Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak 380 700 nm Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah 610 700 nm hijau kuning 510 600 nm biru 410 500 nm dan violet lt 400 nm Masing masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda Kloroplas mengandung beberapa pigmen Sebagai contoh klorofil a terutama menyerap cahaya biru violet dan merah sementara klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning hijau Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron Proses ini merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis Kloroplas Hasil mikroskop elektron dari kloroplas Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau termasuk batang dan buah yang belum matang Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran Membran stroma ini disebut tilakoid yang didalamnya terdapat ruang ruang antar membran yang disebut Di dalam juga terdapat lamela lamela yang bertumpuk tumpuk membentuk kumpulan granum Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein klorofil a klorofil b dan lipid Secara keseluruhan stroma berisi protein enzim DNA RNA gula fosfat ribosom vitamin vitamin dan juga ion ion logam seperti mangan Mn besi Fe maupun tembaga Cu Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid Sedangkan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai Fotosistem Fotosistem adalah suatu unit yang mampu menangkap energi cahaya Matahari yang terdiri dari klorofil a kompleks antena dan akseptor elektron Di dalam kloroplas terdapat beberapa macam klorofil dan pigmen lain seperti klorofil a yang berwarna hijau muda klorofil b berwarna hijau tua dan karoten yang berwarna kuning sampai jingga Pigmen pigmen tersebut mengelompok dalam membran tilakoid dan membentuk perangkat pigmen yang berperan penting dalam fotosintesis Klorofil a berada dalam bagian pusat Klorofil ini berperan dalam menyalurkan elektron yang berenergi tinggi ke akseptor utama elektron Elektron ini selanjutnya masuk ke sistem elektron Elektron yang dilepaskan klorofil a mempunyai energi tinggi sebab memperoleh energi dari cahaya yang berasal dari molekul perangkat pigmen yang dikenal dengan kompleks antena Fotosistem sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu fotosistem I dan fotosistem II Pada fotosistem I ini penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang 700 nm sehingga klorofil a disebut juga P700 Energi yang diperoleh P700 ditransfer dari kompleks antena Pada fotosistem II penyerapan energi cahaya dilakukan oleh klorofil a yang sensitif terhadap panjang gelombang 680 nm sehingga disebut P680 P680 yang teroksidasi merupakan agen pengoksidasi yang lebih kuat daripada P700 Dengan redoks yang lebih besar akan cukup elektron negatif untuk memperoleh elektron dari molekul molekul air Fotosintesis pada tumbuhanTumbuhan bersifat autotrof Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang menghasilkan glukosa 6H2O 6CO2 cahaya C6H12O6 glukosa 6O2 Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas Pada respirasi gula glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida air dan energi kimia Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas namun sebagian besar energi dihasilkan di daun Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan menuju mesofil tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan Fotosintesis pada alga dan bakteriAlga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga yang hanya terdiri dari satu sel Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada materi yang dihasilkan oleh organisme lain ProsesFotosintesis terdiri dari dua tahap yang disebut reaksi terang yang membutuhkan cahaya dan melibatkan pemecahan air serta pelepasan oksigen dan reaksi gelap atau siklus Calvin yang mengubah karbon dioksida menjadi gula Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama seperti fisika kimia maupun biologi sendiri Pada tumbuhan organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun Namun secara umum semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis tepatnya pada bagian Hasil fotosintesis disebut fotosintat biasanya dikirim ke jaringan jaringan terdekat terlebih dahulu Pada dasarnya rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama reaksi terang karena memerlukan cahaya dan reaksi gelap tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida Reaksi terang terjadi pada tunggal granum sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam Dalam reaksi terang terjadi konversi energi cahaya menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen O2 Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi ATP dan Energi yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang Pada proses reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari Reaksi gelap bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom karbon menjadi molekul gula Reaksi terang Reaksi terang fotosintesis pada membran tilakoid Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi H2 Reaksi ini memerlukan molekul air dan cahaya Matahari Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai Reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama yaitu fotosistem I dan II Fotosistem I PS I berisi pusat reaksi P700 yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm sedangkan fotosistem II PS II berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm Mekanisme reaksi terang diawali dengan tahap di mana fotosistem II menyerap cahaya Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan muatan menjadi tidak stabil Untuk menstabilkan kembali PS II akan mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya Molekul air akan dipecahkan oleh ion mangan Mn yang bertindak sebagai enzim Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H di lumen tilakoid Dengan menggunakan elektron dari air selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon PQ membentuk PQH2 Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid Plastokuinon ini akan mengirimkan elektron dari PS II ke suatu pompa H yang disebut sitokrom b6 f kompleks Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II adalah 2H2O 4 foton 2PQ 4H 4H O2 2PQH2 Sitokrom b6 f kompleks berfungsi untuk membawa elektron dari PS II ke PS I dengan mengoksidasi PQH2 dan mereduksi protein kecil yang sangat mudah bergerak dan mengandung tembaga yang dinamakan plastosianin PC Kejadian ini juga menyebabkan terjadinya pompa H dari stroma ke membran tilakoid Reaksi yang terjadi pada sitokrom b6 f kompleks adalah 2PQH2 4PC Cu2 2PQ 4PC Cu 4 H lumen Elektron dari sitokrom b6 f kompleks akan diterima oleh fotosistem I Fotosistem ini menyerap energi cahaya terpisah dari PS II tetapi mengandung kompleks inti terpisahkan yang menerima elektron yang berasal dari H2O melalui kompleks inti PS II lebih dahulu Sebagai sistem yang bergantung pada cahaya PS I berfungsi mengoksidasi plastosianin tereduksi dan memindahkan elektron ke protein Fe S larut yang disebut feredoksin Reaksi keseluruhan pada PS I adalah Cahaya 4PC Cu 4Fd Fe3 4PC Cu2 4Fd Fe2 Selanjutnya elektron dari feredoksin digunakan dalam tahap akhir pengangkutan elektron untuk mereduksi NADP dan membentuk NADPH Reaksi ini dikatalisis dalam stroma oleh enzim feredoksin NADP reduktase Reaksinya adalah 4Fd Fe2 2NADP 2H 4Fd Fe3 2NADPH Ion H yang telah dipompa ke dalam membran tilakoid akan masuk ke dalam ATP sintase ATP sintase akan menggandengkan pembentukan ATP dengan pengangkutan elektron dan H melintasi membran tilakoid Masuknya H pada ATP sintase akan membuat ATP sintase bekerja mengubah ADP dan fosfat anorganik Pi menjadi ATP Reaksi keseluruhan yang terjadi pada reaksi terang adalah sebagai berikut Sinar ADP Pi NADP 2H2O ATP NADPH 3H O2 Reaksi gelap gelap pada tumbuhan dapat terjadi melalui dua yaitu siklus Calvin Benson dan siklus Hatch Slack Pada siklus Calvin Benson tumbuhan mengubah senyawa ribulosa 1 5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu senyawa 3 phosphogliserat Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C 3 Penambatan CO2 sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim rubisco Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch Slack disebut tumbuhan C 4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2 adalah yang memiliki empat atom karbon Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxilase Siklus Calvin Benson Siklus Calvin Benson Mekanisme siklus Calvin Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat karboksilase RuBP membentuk 3 fosfogliserat RuBP merupakan enzim yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas Pertama reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH Jika kloroplas diberi cahaya ion H ditranspor dari ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase terletak di permukaan luar membran tilakoid Kedua reaksi ini distimulasi oleh Mg2 yang memasuki stroma daun sebagai ion H jika kloroplas diberi cahaya Ketiga reaksi ini distimulasi oleh NADPH yang dihasilkan oleh I selama pemberian cahaya Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi reduksi dan regenerasi Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul 3 fosfogliserat 3 PGA Kemudian pada fase reduksi gugus karboksil dalam 3 PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam 3 fosforgliseradehida 3 Pgaldehida Reduksi ini tidak terjadi secara langsung tetapi gugus karboksil dari 3 PGA pertama tama diubah menjadi ester jenis asam pada asam 1 3 bifosfogliserat 1 3 bisPGA dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang dilepas ketika 1 3 bisPGA terbentuk yang diubah kembali dengan cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH yang menyumbang 2 elektron Secara bersamaan Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP Pada fase regenerasi yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara ke dalam dan melalui stomata Pada akhir reaksi Calvin ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2 yang ditambat digunakan untuk mengubah ribulosa 5 fosfat menjadi RuBP kemudian daur dimulai lagi Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya adalah 1 3 Pgaldehida Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati sebagian lainnya dibawa keluar Sistem ini membuat jumlah fosfat menjadi konstan di kloroplas tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa Siklus Hatch Slack Siklus Hatch Slack Berdasarkan cara memproduksi glukosa tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan C3 dan C4 Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah subtropis Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui siklus Calvin yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2 Tumbuhan C3 memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa Namun ATP ini dapat terpakai sia sia tanpa dihasilkannya glukosa Hal ini dapat terjadi jika ada fotorespirasi di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat O2 Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah tropis Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi glukosa Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase PEPco adalah enzim yang akan mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi Oksaloasetat akan diubah menjadi malat Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2 Piruvat akan kembali menjadi PEPco sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack yang terjadi di sel mesofil Dalam keseluruhan proses ini digunakan 5 ATP Faktor penentu laju fotosintesisProses fotosintesis dipengaruhi beberapa yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya Matahari suhu lingkungan konsentrasi karbondioksida CO2 Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan inilah sebabnya faktor faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis Selain itu faktor faktor seperti karbohidrat umur daun serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis Intensitas cahaya Laju fotosintesis ketika banyak cahaya Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis Suhu Enzim enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim Kadar air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis Kadar fotosintat hasil fotosintesis Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang laju fotosintesis akan naik Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh laju fotosintesis akan berkurang Tahap pertumbuhan Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh Lihat pulaFotosintesis buatan Fotorespirasi KloroplasReferensiSalisbury FB Ross CW 1992 Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 Bandung Institut Teknologi Bandung Hal 19 38 Inggris Tyler Lacoma eHow Contributor 2010 Discovery of Photosynthesis terhubung berkala http www ehow com about 5410325 discovery photosynthesis html Diarsipkan 2010 01 15 di Wayback Machine 14 Mei 2010 Inggris Foyer Christine H 1989 Photosynthesis New York Chapman and Hall Hal 4 9 Inggris Hopkins WG Hyner NPA 2004 Introduction to Plant Physiology Hoboken John Wiley amp Sons Hal 17 29 Inggris Gest H 2000 Bicentenary homage to Dr Jan Ingen Housz MD 1730 1799 pioneer of photosynthesis research Photosynthesis Research 63 183 190 Inggris Woodward RB Ayer WA Beaton JM Bickelhaupt F Bonnett R Buchschacher P Closs GL Dutler H Hannah J Hauck FP Ito S Langemann A Le Goff E Leimgruber W Lwowski W Sauer J Valenta Z Volz H 1960 The total synthesis of chlorophyll Journal of the American Chemical Society 82 3800 3802 Prawirohartono S 2005 Sains Biologi Jakarta Bumi Aksara Hal 64 71 Inggris Taiz L Zeiger E 2002 Plant Physiology Third Edition Sunderland Sinauer Associates Hal 17 34 Institut Pertanian Bogor 2008 Laju Fotosintesis Pada Berbagai Panjang Gelombang Cahaya terhubung berkala http web ipb ac id tpb tpb files materi prak biologi LAJU 20FOTOSINTESIS 20PADA 20BERBAGAI 20PANJANG 20GELOMBANG 20CAHAYA pdf pranala nonaktif permanen 30 Mei 2008 Inggris Salisbury FB Ross CW 1992 Plant Physiology Fourth Edition Belmont Wadswoth Publishing Company Hal 15 31 Inggris O Keefe DP 1988 Structure and function of the chloroplast bf complex Photosynthesis Research 17 189 216 Inggris Krause K 2008 From chloroplasts to cryptic plastids evolution of plastid genomes in parasitic plants Curr Genet 54 3 111 21 Inggris Chin WS Woo KC 1986 Simultaneous measurements of steady state chlorophyll a fluorescence and CO2 assimilation in leaves J Pl Physiol 80 877 883 Inggris Andreasson LE Vanngard T 1988 Electron transport in photosystems I and II Ann Rev of Plant Physiol and Plant Molecu Biol 39 379 411 Inggris Reily P Nelson N 1988 Photosystem I complex Photosynthesis Research 19 73 84 Inggris Chitnis PR Thornber JP 1998 The major light harvesting complex of photosystem II Aspect of its molecular and cell biology Photosynthesis Research 16 41 63 Inggris Bryant DA Frigaard NU 2006 Prokaryotic photosynthesis and phototrophy illuminated Trends Microbiol 14 11 488 Inggris Burnie David 1989 Plant Great Britain Stoddart Hal 17 26 Staf Lab Ilmu Tanaman 2007 Hubungan Cahaya dan Tanaman terhubung berkala http www faperta ugm ac id buper download kuliah fistan 6 hubungan cahaya tanaman ppt Diarsipkan 2010 10 11 di Wayback Machine 30 Mei 2008 Inggris Alberts et al 2002 Molecular Biology of The Cell 4th Edition New York Garland Publishing Hal 79 86 Inggris Raven Peter H Ray F Evert Susan EE 2005 Biology of Plants 7th Edition New York W H Freeman and Company Publishers Hal 119 127 Lehninger AL 1982 Dasar Dasar Biokimia Jilid 1 Jakarta Erlangga Hal 31 40 Inggris Bassham JA 1965 Photosynthesis The path of carbon Plant biochemistry Second Edition New York Academic Press Hal 875 902 Inggris Hawker JS 1985 Sucrose Biochemistry of Storeage Carbohydrates in Green Plants New York Academic Press Hal 48 51 Inggris Brown RH Hattersley PW 1989 Leaf anatomy of C3 C4 species as related to evolution of C4 photosynthesis Plant Physiol 91 1543 1550 Inggris Laetsch WM 1974 The C 4 syndrome A structural analysis Ann Rev of Plan Physiol 25 27 52 Inggris Slack CR Hatch MD 1967 Comparative Studies on the Activity of Carboxylases and Other Enzymes in Relation to the New Pathway of Photosynthetic Carbon Dioxide Fixation in Tropical Grasses Biochem J 103 660 Inggris Andrews N R 2008 The effect and interaction of enhanced nitrogen deposition and reduced light on the growth of woodland ground flora hzn 11 148 156 Inggris TutorVista com 2008 Factors Affecting Photosynthesis terhubung berkala http www tutorvista com content biology biology ii nutrition factors affecting photosynthesis php Diarsipkan 2010 08 15 di Wayback Machine 22 Mei 2008 Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Photosynthesis Inggris A collection of photosynthesis pages for all levels from a renowned expert Govindjee Diarsipkan 2008 05 15 di Wayback Machine Inggris In depth advanced treatment of photosynthesis also from Govindjee Diarsipkan 2008 07 06 di Wayback Machine Inggris Science Aid Photosynthesis Diarsipkan 2009 04 28 di Wayback Machine Inggris Liverpool John Moores University Dr David Wilkinson Diarsipkan 2007 09 14 di Wayback Machine Inggris Metabolism Cellular Respiration and Photosynthesis The Virtual Library of Biochemistry and Cell Biology Diarsipkan 2005 03 16 di Wayback Machine Inggris Overall examination of Photosynthesis at an intermediate level Diarsipkan 2006 04 20 di Wayback Machine Inggris Overall Energetics of Photosynthesis Diarsipkan 2005 12 15 di Wayback Machine Inggris Photosynthesis Discovery Milestones Diarsipkan 2008 06 12 di Wayback Machine Inggris The source of oxygen produced by photosynthesis Diarsipkan 2010 01 26 di Wayback Machine

Artikel terbaru
  • Mei 26, 2025

    Karotenoid

  • Mei 26, 2025

    Kolesterol

  • Mei 26, 2025

    Fanerozoik

  • Mei 26, 2025

    Fanerozoikum

  • Mei 26, 2025

    Fotosintesis

www.NiNa.Az - Studio

    Hubungi kami
    Bahasa-bahasa
    Hubungi Kami
    DMCA Sitemap
    © 2019 nina.az - Semua hak dilindungi undang-undang.
    Hak cipta: Dadash Mammadov
    Situs web gratis yang menyediakan berbagi data dan file dari seluruh dunia.
    Teratas